OK
Panduan

“Vintage” yang Tak Disengaja

13 Oktober 2023 · 2 min read Author: Wita Lestari

Ruang tengah yang terasa luas langsung menuju ruangan dapur. Foto: Rumah123/Jhony Hutapea.

Meja makan kayu jati tua yang utuh tanpa potongan berikut bangku panjangnya. Juga tampak bale-bale kayu yang sebenarnya adalah meja tenun. Foto: Rumah123/Jhony Hutapea

Wajar saja kalau orang mengira rumah berluas sekitar 120 meter persegi (luas lantai bawah, tak termasuk lantai atas) ini hanya satu lantai. Lebih-lebih ketika memasukinya tak terlihat ada tangga untuk ke lantai atas. Setelah sebuah pintu dekat dapur dibuka, aha! barulah terlihat tangga permanen.

Lantai atas terdiri atas kamar tidur utama plus kamar mandi, dan dua kamar anak dengan satu kamar mandi. Furnitur dan interiornya berbau “vintage” meski tak disengaja. Pemilihan furnitur dan interior di rumah ini semula karena selera sang pemilik saja, jadi tak secara sadar memilih tema vintage.

Ranjang di kamar utama dan kedua kamar anak di lantai atas benar-benar berbahan kayu jati tua yang dibeli Donna Bachsin dari Pecinaan di Semarang. Barang-barang kuno yang antik ini jadi pemandangan yang menarik di dalam ruangan ini.

Baca juga: Ada Rumah ala Perdesaan Eropa di Desa Cijeruk

Rumah yang proses pembangunannya hampir setahun ini juga punya meja makan yang menarik. Meja yang berbahan kayu jati tua dan merupakan potongan utuh tanpa potongan itu butuh 10 tenaga orang dewasa untuk mengangkatnya.

Meja makan tersebut didesain panjang hampir sepanjang ukuran ruangan. Dilengkapi dengan bangku panjang ala warung kopi, tanpa sandaran punggung dan tangan.

“Kami kan keluarga besar, jadi kalau ada acara di sini harus bisa menampung sebanyak-banyaknya orang saat makan. Dengan desain meja seperti ini jadi memenuhi harapan itu,” kata Donna Bachsin, sang pemilik rumah.

Baca juga: Begini Tampilan Rumah Gaya Eropa di Negeri Tropis

Karena pemandangan di luar rumah merupakan lansekap yang sedap dipandang, maka jendela-jendela tak perlu dipasangi gorden. Hanya ada tirai krei di setiap jendela yang dipasang hanya saat malam. Selain untuk menghalangi pandangan orang dari luar rumah, krei itu juga untuk menahan angin yang tiupannya bisa sangat kencang saat malam.

Elemen interior rumah ini secara keseluruhan merupakan perpaduan antara gaya Eropa dan Asia, khususnya Indonesia. Ada hiasan keramik, lampu kristal, dan sofa ala Eropa. Ada pula ukiran semisal pada bingkai cermin dan panorama Indonesia hasil jepretan sang pemilik rumah di pigura yang digantung di dinding-dinding rumah.

Kamar utama dengan desain minimalis. Foto: Rumah123/Jhony Hutapea.

Kamar utama dengan furnitur “vintage”. Foto: Rumah123/Jhony Hutapea


Tag: , , , ,


IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA