Cara Pengajuan KPR agar Peluang Disetujui Bank Lebih Besar
Tak jarang terjadi pengajuan KPR ditolak oleh bank yang dipilih. Supaya tak terjadi padamu, sebaiknya gunakan 5 cara ini!
Impian memiliki rumah idaman saat ini bukanlah hal yang mustahil terwujud bagi kamu yang berusia di bawah 30 tahun.
Dengan adanya Kredit Pemilikan Rumah atau KPR yang ditawarkan hampir seluruh bank di Indonesia, anak muda berpenghasilan tetap bisa menempati rumah sendiri meskipun dana yang terkumpul belum mencapai setengah harga rumah.
Namun karena pinjaman yang diberikan pihak bank cenderung sangat besar, proses yang harus dijalani hingga persetujuan diberikan pun cukup ketat.
Jika ada beberapa persyaratan yang salah atau kurang, kamu akan merasa kerepotan karena merasa belum siap saat proses pengajuan sudah setengah berjalan.
Cara mengajukan KPR yang benar, ikuti agar lebih mudah disetujui
Untuk meningkatkan kemungkinan pengajuan KPR-mu diterima, yuk simak 5 cara ini.
1. Pastikan SLIK BI Checking Bersih
Bank akan terbantu dalam menilai kelayakan mu jika kamu pernah mengajukan pinjaman sebelumnya karena seluruh riwayat pinjaman kamu tercatat di Bank Indonesia.
Biasanya, bank pertama kali akan meminta data mu untuk dilakukan pengecekan.
Bank cukup ketat dalam melihat hasil BI checking atau yang sekarang disebut SLIK OJK.
Kalau pernah menunggak, kemungkinan besar pengajuan mu akan ditolak karena dinilai berisiko.
Oleh karena itu, sebelum mengajukan KPR pastikan catatan kredit kamu bersih.
Jika merasa pernah tidak membayar atau memiliki tunggakan, segera urus dan selesaikan di lembaga keuangan terkait.
Cek BI Checking milikmu terlebih dahulu secara online dengan cara ini agar lebih mudah mengajukan KPR
Cara membersihkan BI Checking
Apabila catatan kredit di BI Checking buruk, maka yang harus kamu lakukan adalah membersihkannya.
Cara untuk membersihkan riwayat kredit tersebut adalah:
– Melunasi utang tertunggak
– Melaporkan pelunasan ke lembaga keuangan terkait
– Tunggu selama 24 bulan jika namamu masuk ke dalam blacklist OJK
Cek lebih lengkapnya tentang cara membersihkan riwayat kredit di BI Checking!
2. Lakukan Perhitungan KPR, Pastikan Penghasilan Minimal Tiga Kali Lipat Angsuran Bulanan
Jangan lupa untuk menghitung simulasi KPR.
Bank menghimbau agar cicilan bulanan tidak melebihi sepertiga gaji.
Hal ini wajar karena tentu bank tidak ingin kamu kesulitan memenuhi biaya hidup sambil membayar angsuran yang berisiko membuat kredit macet.
Kalau kamu sudah menikah, beban mu jadi lebih ringan karena bank menerima joint income sehingga otomatis nominal angsuran KPR yang disetujui oleh bank juga lebih besar.
Jangan lupa memperhitungkan cicilan lain seperti kendaraan atau hutang lainnya, ya.
Hitung simulasi KPR dengan lebih mudah di sini
3. Siapkan DP Rumah dan Biaya Lainnya
Meskipun beberapa bank ada yang memberikan ketentuan DP atau uang muka kurang dari 30% harga rumah, bukan berarti aman untuk menyiapkan dana pas-pasan ketika memilih mengajukan KPR.
Biasanya banyak hal tak terduga yang terjadi, misalnya bank menilai bahwa penghasilan mu kurang untuk membeli rumah yang kamu inginkan.
Maka dari itu itu bank akan menyarankan kamu menambah uang muka agar angsuran bulanan lebih ringan.
Jangan lupa juga bahwa banyak biaya-biaya tambahan di luar DP yang harus kamu siapkan.
Bank akan membebani biaya appraisal, biaya asuransi jiwa, asuransi kebakaran, biaya proses, provisi, APHT & SKMHT, PNBP, juga biaya notaris ke dalam komponen angsuran pertama.
Jadi ada baiknya menabung jauh-jauh hari dan memiliki dana tambahan sekitar 20% dari DP yang sudah kamu siapkan.
4. Masa Kerja Minimal Dua Tahun
Jika kamu seorang pegawai, pastikan kamu sudah memiliki pengalaman kerja minimal dua tahun.
Serta, bekerja di perusahaan saat ini minimal satu tahun sebelum mengajukan KPR.
Bank akan meminta surat keterangan kerja dari perusahaan.
Begitu juga dengan nomor kontak personalia kantor mu yang dapat dihubungi untuk dilakukan verifikasi.
Bank memiliki peraturan berbeda-beda termasuk mengenai status kepegawaian, jadi ada baiknya melakukan survei terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi akurat dari masing-masing bank.
5. Pastikan Sertifikat Rumah Lengkap dan Tidak Bermasalah
Tidak seperti pembelian rumah baru dari developer, jika kamu membeli rumah second, kamu perlu memeriksa sertifikat rumah dengan teliti karena proses pengajuan KPR akan kamu lakukan sendiri tanpa bantuan developer.
Status sertifikat rumah setidaknya harus sudah Hak Milik/Hak Guna Bangunan/Strata Title, serta memiliki Izin Mendirikan Bangunan, denah bangunan, Akta Jual Beli dan Pajak Bumi Bangunan.
Kamu bisa memanfaatkan jasa notaris untuk melakukan pengecekan sebelum memutuskan mengajukan KPR.
Hitung perkiraan biaya notaris yang dibutuhkan dalam proses jual beli rumah
Dengan mengikuti cara pengajuan KPR di atas, peluang disetujuinya KPR-mu bisa lebih besar.
Namun perlu diingat, jangan sampai ada satu langkah pun yang terlewati.
Semoga pengajuan KPR-mu segera disetujui!
Mau mencari hunian incaran dengan harga bervariasi? Tentu hanya di Rumah123!