Dongeng Kancil dan Buaya, Pengantar Tidur Klasik yang Penuh Pesan Moral
Dongeng kancil dan buaya merupakan fabel klasik yang masih populer hingga saat ini. Pasalnya, di dalamnya ada banyak pesan moral yang bagus untuk anak-anak. Yuk, pahami cerita ini lebih lanjut dengan menyimak ulasan di bawah ini!
Menurut penjelasan dalam buku Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia karya Agus Trianto, fabel merupakan dongeng mengenai para binatang.
Seluruh binatang di dalam ceritanya memiliki perilaku selayaknya manusia sehingga dapat menggambarkan pendidikan watak dan budi pekerti dengan lebih mudah.
Nah, salah satu fabel yang paling populer adalah dongeng kancil dan buaya yang bercerita tentang kecerdikan seorang kancil.
Berikut ulasan selengkapnya!
Dongeng Kancil dan Buaya Versi Singkat
Untuk memahami cerita dongeng ini lebih lanjut, kamu bisa membaca versi singkatnya dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Berikut teks engkapnya:
Bahasa Indonesia
Dahulu kala, di hutan rimba, hiduplah seekor kancil yang cerdik bernama Si Kancil.
Suatu hari, ketika sedang berjalan di pinggir hutan untuk mencari udara segar, ia merasa lapar.
Lalu, Kacil melihat kebun timun di seberang sungai besar.
Dengan kecerdikannya, Kancil mendekati beberapa buaya yang sedang berjemur.
Ia kemudian berbohong bahwa Raja Hutan memerintahkan mereka dihitung untuk mendapatkan hadiah istimewa.
Mendengar ucapan Kancil, buaya-buaya itu setuju dan langung berbaris rapi.
Si Kancil, dengan sebatang kayu, ‘menghitung’ buaya-buaya sambil melompati punggung mereka.
Setelah berhasil menyebrangi sungai, ia kemudian mengaku bahwa semuanya hanyalah kebohongan.
Para buaya pun merasa marah dan malu karena tertipu, tetapi Kancil hanya tertawa sambil berlari menuju kebun timun yang ia lihat sebelumnya.
Kancil lantas menikmati timun favoritnya di kebun tersebut, meninggalkan para buaya yang merasa terperdaya.
Bahasa Inggris
Once upon a time, in the jungle, there lived a clever deer named Si Kancil.
One day, while strolling along the edge of the forest to get some fresh air, he felt hungry.
Then, Kancil saw a cucumber garden across a large river.
With his cleverness, Kancil approached some crocodiles while they were sunbathing.
He then lied, claiming that the Forest King had ordered them to be counted for a special reward.
Hearing Kancil words, the crocodiles agreed and lined up immediately.
Kancil, with a stick, started to ‘count’ the crocodiles by jumping over their backs.
After successfully crossing the river, he then admitted that it was all a lie.
The crocodiles felt angry and embarrassed for being deceived, but Kancil just laughed while running towards the cucumber garden he had seen earlier.
Kancil then enjoyed his favorite cucumbers in that garden, leaving the crocodiles feeling deceived.
Pesan Moral Kancil dan Buaya
Pelajaran yang bisa kita ambil dari dongeng Kancil dan Buaya di atas adalah bahwa kekuatan bukanlah segajalanya.
Buktinya, seekor kancil yang lebih lemah dari buaya bisa mengalahkan mereka dengan kecerdikannya.
Ini menunjukkan bahwa kecerdasan dalam berpikir adalah hal yang sangat penting.
Kita harus cermat dalam berpikir untuk menemukan solusi dari sebuah masalah tanpa mengeluarkan tenaga ekstra.
Ini sejalan dengan pepatah “work smarter not harder” yang artinya “bekerjalah lebih cerdas bukan lebih keras”.
Namun, tentu ketika membacakan dongeng ini kamu juga perlu menekankan akan bahaya dari berbohong kepada si kecil, ya.
Dengan begitu, ia tidak mengambil pelajaran yang salah dari dongeng pengantar tidur satu ini.
***
Semoga ulasan mengenai dongeng kancil dan buaya di atas bermanfaat untukmu, ya.
Temukan beragam informasi menarik lainnya dengan mengikuti Rumah123.com di Google News, ya.
Kunjungi juga artikel.rumah123.com untuk menemukan berita ter-update seputar properti.
Pastikan juga membuka laman Rumah123.com untuk menemukan hunian impian.
Tenang saja, kami selalu #AdaBuatKamu dengan berbagai penawaran properti yang menarik!