KPR
Panduan
Insider Logo

7 Contoh Bahan Bangunan Ramah Lingkungan dan Kegunaannya

bahan bangunan ramah lingkungan

Ada banyak bahan bangunan ramah lingkungan yang bisa dipakai sebagai alternatif material.

Selain memiliki dampak buruk yang minim, berbagai material ini juga berkualitas dan tahan lama.

Jadi, kamu tidak perlu khawatir mengaplikasikan bahan-bahan tersebut saat membangun rumah.

Apalagi saat ini, bahan bangunan ramah lingkungan bisa ditemukan dengan mudah di pasaran.

Sebagai referensi, berikut beberapa contoh material ramah lingkungan beserta kegunaannya.

Bambu

bambu adalah bahan bangunan ramah lingkungan

Bambu adalah material alami yang cepat tumbuh dan mudah diperbaharui.

Material ini juga bisa dipanen dalam waktu 3–5 tahun tanpa memerlukan banyak input kimia.

Kekuatannya tinggi sebagai bahan bangunan, bahkan diklaim melebihi baja ringan.

Bambu juga tergolong elastis, sehingga cocok untuk struktur bangunan di daerah rawan gempa.

Selain sebagai bahan struktural, bambu juga memiliki daya isolasi termal dan akustik yang baik.

Lalu, estetika alami dan fleksibilitasnya membuat bambu cocok dijadikan dekorasi rumah.

Compressed Earth Block (CEB)

Bahan bangunan ramah lingkungan berikutnya ialah Compressed Earth Block (CEB) atau blok padat.

Ini terbuat dari campuran clay, pasir, dan agregat yang dipadatkan secara mekanik lalu dikeringkan.

Proses produksinya membutuhkan energi rendah dan cocok diproduksi secara lokal.

Karena itu, CEB diklaim mampu mengurangi biaya transportasi dan jejak karbon yang berlebih.

Kekuatan CEB dapat melampaui batu bata tradisional, mencapai 45 MPa dalam kondisi tertentu.

Selain itu, material ini juga bisa dimanfaatkan sebagai alternatif batu bata untuk bangunan rumah.

Hempcrete

Hempcrete adalah biokomposit yang terbuat dari batang rami (hemp shives) dan binder kapur.

Berguna sebagai pengganti beton, material ini dapat membentuk dinding insulatif.

Bobotnya ringan, tahan api, serta mudah dibentuk dan diaplikasikan menjadi blok prefabrikasi .

Selain itu, hempcrete sendiri dikenal memiliki sifat breathable.

Penggunaannya bisa menjaga kelembapan dinding dan membuat ruangan terasa lebih sejuk.

Mycelium

Mycelium adalah jaringan jamur yang dipelihara dalam cetakan dari limbah organik.

Proses tersebut kemudian menghasilkan blok atau panel ringan, biologis, dan dapat terurai.

Biokomposit ini memiliki rasio kekuatan yang tinggi dan mampu menahan tekanan cukup kuat.

Bahkan, Mycelium memiliki sifat isolatif dan tahan terhadap api, lho.

Proses produksinya minim energi, sehingga tergolong sebagai bahan bangunan ramah lingkungan.

Strukturnya pun unik dan memiliki sifat akustik yang baik, cocok dijadikan elemen dekorasi rumah.

Ashcrete

ashcrete sebagai pengganti semen

Bahan bangunan ramah lingkungan selanjutnya adalah ashcrete.

Ini adalah bahan bangunan pengganti semen dari produk sampingan pembakaran batu bara.

Meski tidak benar-benar bebas karbon, material ini membantu mengurangi emisi hingga 30–50%.

Ashcrete cocok untuk aplikasi struktural, terutama bila dipadukan dengan teknik prefabrikasi.

Daya rekatnya juga kuat sehingga ampuh membuat bangunan lebih kukuh dan tahan lama.

Straw‑bale

Straw‑bale memanfaatkan jerami pertanian yang dikompresi menjadi balok tebal.

Material ini umumnya disusun sebagai dinding, baik struktural maupun non‑struktural.

Lapisan jeraminya sangat baik dalam isolasi termal, memiliki nilai R antara 3–10 per inci.

Straw‑bale juga membantu menjaga suhu ruangan agar tetap stabil tanpa banyak energi tambahan.

Jika dilapisi plester tanah liat atau semen, dinding tersebut jadi punya ketahanan api yang tinggi.

Autoclaved Aerated Concrete (AAC)

Terakhir, ada Autoclaved Aerated Concrete (AAC) yang bisa digunakan sebagai pengganti beton.

Tergolong sebagai bahan bangunan ramah lingkungan karena ACC dibuat melalui proses autoklaf.

Proses ini diklaim dapat mengurangi energi produksi dibandingkan beton biasa.

Karena densitasnya rendah, AAC bahkan bisa dipasang lebih cepat dan mengurangi beban struktur.

Dibandingkan material lain, ACC juga tergolong mudah didaur ulang dan minim limbah.

Itulah beberapa contoh material ramah lingkungan atau green material yang menarik diketahui.

Temukan berbagai informasi menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com. ya.

Semoga bermanfaat!

Yuhan Al Khairi

Yuhan Al Khairi

Sehari-hari berkutat dalam dunia properti, suka wara-wiri juga ngebahas soal lingkungan. Seorang Content Editor yang gemar mengulik soal “user behavior," agar makin paham kebutuhan pembaca. Mari berdiskusi!