Mengenal Garis Sempadan Pagar, Jangan Sampai Off-Side dan Mengganggu Jalan Ya!
Saat kamu ganti mobil baru namun garasi ingin diperbesar, pastikan untuk cari tahu ukuran garis sempadan pagar. Simak analisisnya di sini!
Memiliki kendaraan berkala memang menjadi prioritas bagi beberapa orang, terlebih ada orang yang menggantinya secara berkala mulai tiga sampai lima tahun.
Tak jarang, orang yang membeli mobil tidak sepenuhnya mempertimbangkan aspek keterjangkauan khususnya di garasi rumah.
Hal tersebut menjadi pertimbangan, sebelum kamu membeli mobil supaya ukuran garasi terpenuhi dengan baik.
Meski demikian, untuk memperlebar garasi rumah juga harus mengikuti kaidah dan aturan supaya tidak mengganggu kepentingan orang lain maupun pengguna jalan.
Untuk itu, sebelum merancang garasi rumah maupun area parkir di perkantoran ada baiknya jika kamu mengetahui kebutuhan garis sempadan pagar.
Seperti apa prosesnya? Simak pembahasannya bersama-sama!
Apa Itu Garis Sempadan Pagar?
Salah satu istilah yang cukup penting dalam merancang hunian adalah garis sempadan pagar yang menjadi salah satu jenis garis sempadan selain bangunan dan jalan.
Berdasarkan teori, garis sempadan pagar adalah garis yang diaplikasikan pada bagian luar area pagar persil atau pagar pekarangan sebagai patokan pembangunannya.
Dalam artian umum, garis sempadan merupakan garis batas luar pengaman yang ditetapkan dalam mendirikan bangunan atau konstruksi jenis lain.
Garis tersebut ditarik dengan ukuran tertentu dan disejajarkan dengan as jalan, tepi luar jembatan, atau lokasi serupa.
Area luar dari garis sempadan pagar tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan jenis bangunan lainnya.
Ini dikarenakan garis tersebut merupakan area luar yang boleh dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
Oleh sebab itu, saat membangun rumah dan bangunan pastikan kamu berkonsultasi dengan pihak setempat.
Apabila kamu melewati garis sempadan yang telah ditentukan, pastinya ada sanksi dan aturan hukum berlaku.
Ketentuan Garis Sempadan Pagar
Kebutuhan GSP bisa disesuaikan dengan adanya garis sempadan jalan.
Garis sempadan jalan merupakan garis batas luar pengaman untuk mendirikan bangunan di sisi jalan.
Ada sebuah aturan tertulis terkait ketentuan GSP. ketentuan yang dimaksud berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang bangunan gedung.
Dijelaskan bahwa bangunan harus memiliki persyaratan jarak bebas bangunan yang meliputi garis sempadan bangunan dan jalan.
Selain difungsikan untuk memenuhi kebutuhan pembuatan pagar, GSJ digunakan sebagai batas area kavling atau pekarangan rumah.
Jadi, garis tersebut menjadi pembatas pemanfaatan lahan.
Pemasangan pagar yang sesuai dengan GSJ akan memberikan efek-efek tertentu untuk pengguna jalan.
Adapun, lalu lintas menjadi lebih tertib, teratur dan aman. Pemanfaatan yang sesuai dengan GSJ akan kecil kemungkinannya terganggunya pemanfaatan lahan.
Selain itu, ada juga ketentuan terkait Garis Bebas Jarak Belakang (GBJB).
GBJB sendiri merupakan garis yang dibuat sebagai pembatas untuk dinding belakang rumah atau bangunan terhadap batas pagar belakang.
Aturan Pembuatan Pagar dan Dinding Pembatas
Dalam penerapannya, pembuatan pagar dan dinding pembatas bangunan tak hanya mengikuti GSJ dan GSP, tapi juga ada aturan hukum yang berlaku.
Ketentuan ini berkaitan langsung dengan ketinggian maksimal pagar dan bentuk dari pagar rumah.
Dilansir hukumonline, aturan membuat pagar sudah ditetapkan menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.29/PRT/M/2006.
Meski demikian, pemerintah daerah bisa menyesuaikan aturan dan garis sempadan pagar supaya diperhatikan dengan baik.
Sebagai contoh, aturan pembuatan pagar di kota Pekanbaru memberlakukan Peraturan Daerah No.7 Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.
Dalam aturan tersebut ditegaskan tinggi pagar tidak lebih dari 1,25 meter dengan material dinding solid, namun ketinggiannya tak boleh lebih dari 2 meter.
Terkait dengan aturan dan ketentuan, pastikan kamu telah konsultasi dengan pihak terkait supaya tidak mengganggu pihak lain.
Tips Memasang Pagar Sesuai dengan GSP
Dalam proses pemasangan, ada beberapa ketentuan yang bisa kamu jadikan acuan sebagai berikut :
1. Tentukan garis sempadan pagar sebelum pemasangan. Sesuaikan garis tersebut berdasarkan GSJ di area tersebut. Pastikan pagar tidak melebihi garis yang sudah ditentukan.
2. Berikan jarak yang cukup antara jarak dan garis properti. Ini akan lebih mudah untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan di masa mendatang.
3. Selain mengetahui garis sempadan pagar, perhatikan juga instalasi umum seperti tiang listrik, telepon dan sejenisnya supaya tidak mengganggu akses tersebut.
4. Pertimbangkan aspek kenyamanan tetangga saat proses pemasangan. Pagar yang terlalu tinggi akan merugikan tetangga. Misalkan, beberapa area rumah akan menjadi lembap atau tidak memperoleh sinar matahari cukup.
Itulah beberapa ketentuan dalam menentukan garis sempadan pagar di rumah, untuk memastikan kenyamanan tetangga maupun menjaga kelancaran lalu lintas.
Temukan inspirasi menarik seputar tips dan trik properti, selengkapnya di artikel.rumah123.com.
Wujudkan hunian idaman kamu seperti Gateway Park of LRT City, selengkapnya di Rumah123.com dan dan 99.co, yang pastinya #AdaBuatKamu!