OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Contoh Khutbah Idul Adha 2023 Singkat, Padat, dan Mengharukan

06 Juni 2023 · 12 min read Author: Rulfhi Alimudin Pratama S

khutbah idul adha

khutbah idul adha | shutterstock.com

Sedang mencari contoh khutbah Idul Adha 2023? Kamu bisa temukan beberapa referensi teks khutbah Idul Adha 1444 H lengkap berbagai tema di sini!

Sebentar lagi, umat muslim akan menyambut Idul Adha pada 29 Juni 2023 atau 10 Dzulhijjah 1444 H dalam kalender Islam.

Mengawali hari raya Idul Adha, umat muslim disunnnahkan untuk menunaikan shalat Idul Adha.

Tata cara shalat Idul Adha sama saja dengan shalat Idul Fitri, namun yang membedakan terletak pada bacaan niatnya.

Usai melaksanakan shalat Idul Adha, jamaah diwajibkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib.

Jika kamu ditunjuk sebagai khatib, maka kumpulan contoh khutbah Idul Adha berikut ini akan sangat membantu.

Melansir berbagai sumber, berikut khutbah Idul Adha 1444 H singkat dan lengkap yang bisa jadi referensi untuk khatib sampaikan di khutbah pertama.

Contoh Khutbah Idul Adha 2023 Terlengkap

1. Khutbah Idul Adha Singkat

Jamaah Sholat Idul Adha Yang dimuliakan Allah SWT.

Marilah bersama-sama kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan kali ini, khatib mengingkat kepada seluruh hadirin dan khusus kepada diri sendiri untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sebab, hanya dengan bertakwa kepada Allah SWT lah, maka jalan menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat akan diperoleh oleh kita.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Dalam bulan Dzulhijjah, umat islam diseluruh penjuru dunia dianjurkan untuk menjalankan dua amalan ibadah, disamping ibadah wajib yang dilakukan setiap harinya, yakni ibadah haji dan ibadah kurban.

Pertama ibadah haji. Pagi ini, umat Islam yang istitha’ah (mampu) sedang berduyun-duyun dari Muzdalifah menuju Mina untuk melempar jumrah aqobah dan tahallul awal, setelah mulai kemarin siang tanggal 9 Dzulhijjah melaksanakan ibadah wukuf di Arofah. Kalimat talbiyah, labbaika allahumma labbaik, labaika….  berkumandang hampir di seluruh kawasan Masjidill Haram. Kawasan yang membentang dari Arafah sampai Masjidil Haram.

Secara hukum, Ibadah haji merupakan hal yang wajib bagi yang mampu sesuai. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 96:

وَلِلّٰـهِ  عَلَى النَّاسِ حِجُّ  الْبَيْتِ  مَنِ  اسْتَطَاعَ  إِلَيْهِ  سَبِيلًا  ۚ  وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ  اللّٰـهَ  غَنِىٌّ عَنِ الْعٰلَمِينَ

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahilhamdu.

Jamaah Sholat Id Rahimakumullah​​​​​​​.

Anjuran ibadah yang kedua yakni ibadah kurban. Ibadah ini berhukum sunnah ‘ain bagi individu dan sunnah kifayah bagi anggota keluarga. Hal ini memiliki kaitan dengan ibadah haji yang bersumber dari ajaran Nabi Ibrahim AS.

Pada hari ini, lebih 3000 tahun yang lalu, Nabi Ibrahim Kholilullah menjalankan praktek keagamaan yang penuh dengan nilai-nilai keilahian, ketauhidan, kesabaran dan pengorbanan manusia kepada Tuhannya.

Pada saat itu Nabi Ibrahim AS diuji oleh Allah SWT dengan ujian yang sangat luar biasa. Nabi Ibrahim AS melalui mimpinya diperintah Allah SWT untuk menyembelih putra tercintanya Ismail AS. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam al Quran surat As Shofat : 100-111

رَبِّ هَبْ لِى مِنَ الصّٰلِحِينَ ۚ  فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيمٍ ۚ فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْىَ قَالَ يٰبُنَىَّ  إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى الْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ  فَانظُر مَاذَا تَرَىٰ  ۖ  قَالَ يٰٓأَبَتِ افْعَلْ  مَا تُؤْمَر ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن  شَآءَ اللّٰـه مِنَ الصّٰبِرِينَ ۖ  فَلَمَّآ أَسْلَمَا وَتَلَّهُۥ لِلْجَبِينِ ۚ وَنٰدَيْنٰهُ  أَن يٰٓإِبْرٰهِيم ۚ قَدْ صَدَّقْتَ  الرُّءْيَا  (الاية…..)

“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” 

Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).

Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik,”

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Selain itu, yang lebih penting adalah bagaimana memetik pelajaran dari perintah Allah tersebut dalam kehidupan saat ini. Ibadah Haji merupakan ibadah mahdhah dan bersifat fisik.

Pelajaran yang bisa diambil dari ibadah ini adalah bahwa saat kita berkumpul dengan jutaan orang di tanah yang luas, kita merasa kecil. Dalam kondisi seperti itu, tidak pantas bagi kita untuk sombong. Kita membutuhkan orang lain agar bisa membantu kita, dan agar orang lain tidak menyakiti kita.

Tolong menolong dan saling pengertian dibutuhkan dalam upaya kita beribadah kepada Allah. Karena kita tdk bisa beribadah dengan baik,tanpa ada sikap tolong menolong.

Sedangkan secara spiritual apa yang bisa kita rasakan, alami dan refleksikan di tanah suci, saat kita betul-betul merasa dekat kepada Allah, semestinya bisa berpengaruh kepada sikap dan perilaku kita terutama dalam kehidupan bermasyarakat saat kita kembali lagi ke tanah air. 

Dengan begitu, ibadah haji yang kita jalankan akan memompa kita untuk lebih giat lagi dalam berjuang demi tegaknya kesejahteraan dan keadilan di tengah-tengah masyarakat dan bangsa, termasuk .

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar wa LillahiIlhamdu​​​​​​​.

Adapun pelajaran yang bisa kita ambil dari ibadah kurban adalah: dalam kehidupan ini tidak semata-mata materi, tetapi ada yang lebih dari itu, yaitu spiritual. Dalam kitab-kitab Fiqih disebutkan bahwa daging hewan kurban harus di shodaqohkan dan tidak boleh dijual belikan. 

Karena itu, dalam berkorban kita diajari bahwa, dalam hidup ini semuanya tidak bisa sekedar materi, tidak sekedar dihitung dengan uang. Semuanya selalu diperhitungkan dengan uang. Jika tidak memiliki uang, tidak punya kehormatan sehingga diremehkan. Padahal uang bukanlah segala-galanya. Karena ada yang lebih dari itu, yaitu spiritualitas.

Spiritual, yang berasal dari kata spirit yang berarti semangat. Semangat untuk berkurban, berjuang, melakukan sesuatu pekerjaan tidak sekedar mencari harta benda.

Contoh yang paling gampang berkaitan dengan spiritualitas bisa kami sebutkan di sini. Ada seseorang yang berjualan makanan, dia mengatakan “Saya kalau tidak jualan merasa tidak enak. Sebenarnya jika tidak berjualan saya sudah cukup, tetapi jika tidak berjualan saya merasa tidak enak. Karena pelanggan saya nanti makan dimana?” dan seterusnya. Inilah contoh sederhana dari nilai-nilai spiritualitas yang lebih tinggi dari materialitas.

Jamaah sholat id rahimakumullah.

Demikian khutbah yang bisa kami sampaikan, semoga ibadah yang sedang dijalankan oleh para jamaah haji di tanah suci bisa menjadi haji yang mabrur dan ibadah kurban yang akan kita lakukan terhitung sebagai amal yang bisa membawa kita menjadi manusia yang tidak hanya sekedar bersikap materialistic, tetapi juga memiliki jiwa spiritualitas yang tinggi.

Sumber: Jabar.nu.or.id

2. Khutbah Idul Adha Menyentuh Hati

Pada saat ini, umat muslim dari seluruh penjuru dunia, dari beragam suku, beraneka budaya, bermacam warna, pria maupun wanita, berkumpul memenuhi panggilan Allah melaksanakan ibadah haji.

Saat ini, saudara-saudara kita berada di Mina, tadi malam bermalam di Muzdalifah, adapun kemarin melakukan wuquf di Arafah seharian. Mereka datang ke tanah haram memenuhi panggilan Allah.

لبيك اللهم لبيك . لبيك لا شريك لك لبيك . إن الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك

“Aku datang memenuhi panggilanMu, Ya Allah. Aku datang memenuhi PanggilanMu. Tiada Sekutu bagiMu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan hanya milikMu, dan juga kerajaan. Tiada Sekutu bagiMu.”

Adapun umat muslim lainnya yang tidak melaksanakan ibadah haji, ikut larut dalam menyambut hari besar hari raya Idul Adha, hari raya kurban. Seluruh umat muslim turut menggemakan kalimat takbir, kalimat tahmid sebagai wujud ketaatan dan pengakuan seorang hamba akan kebesaran dan keagungan Allah SWT, Tuhan semesta alam raya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahilhamdu.

Hari raya Idul Adha atau hari raya kurban tidak dapat terlepas dari kisah teladan yang digambarkan dalam Al-Quran melalui seorang yang mulia yaitu Nabi Ibrahim AS yang mampu menjalankan perintah Allah SWT untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail dengan cara menyembelihnya. 

Namun, pada akhirnya tanpa diduga, Allah mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba yang gemuk. Sungguh sangat luar biasa, ujian yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Dapat kita bayangkan, seorang nabi pun mendapatkan ujian dari Allah SWT, apalagi kita sebagai manusia biasa. 

Hal ini, menunjukkan bahwasanya keislaman, keimanan dan ketakwaan kita akan terus diuji oleh Allah SWT untuk melihat di mana, pada level apa dan kualitas apa kita berada.

Jamaah Sholat Id Rahimakumullah​​​​​​​.

Pada saat ini di Indonesia pasca kemerdekaan, kita dihadapkan beraneka ragam krisis. Mulai dari krisis ekonomi, krisis alam, sampai dengan puncaknya adalah krisis kepercayaan dan krisis moral. 

Kita saat ini mengalami krisis kepercayaan sehingga sulit membedakan mana yang bermoral dan mana yang sebaliknya. Mana berita yang benar dan mana yang salah. Siapa yang berkorban, dan mana yang mendzalimi. Mana yang berjuang untuk umat, dan mana yang sebenarnya mengorbankan umat.

Krisis moralitas ini kemudian menimbulkan krisis-krisis ketidakadilan ekonomi, ketidakadilan hukum dan akhirnya kita semua saling dan hampir putus asa untuk saling percaya. 

Pada saat ini, sangat sulit mencari pemimpin yang siap berkorban, menteri yang siap berkorban, anggota DPR/MPR yang siap berkorban, pejabat yang siap berkorban, pendidik yang siap berkorban, dan siswa yang siap berkorban.

Kebanyakan dari mereka lebih memilih memikirkan diri sendiri, isi perut sendiri, untung rugi sendiri, kecuali mereka yang mendapat rahmat dan hidayah dari Allah SWT.

Jamaah Sholat Id Rahimakumullah​​​​​​​.

Idul Adha ini adalah pelajaran pengorbanan, pengorbanan yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam mengorbankan sesuatu yang paling dicintai karena Allah Azza wa Jalla.

Namun, bagi sebagian kita, mungkin berkorban adalah sesuatu yang tidak rasional, suatu hal yang tidak logis. Bagaimana mungkin, kita memberi dan mengorbankan harta kita yang telah kita raih dengan susah payah.

Kok enak sekali, kita bekerja keras, banting tulang, kemudian kita korbankan untuk orang lain. Inilah mungkin logika banyak dimiliki manusia saat ini, maka pantaslah kita menyaksikan beragam krisis terjadi.

Bagi orang Muslim, mu’min, logika tersebut adalah logika yang salah, Bagi orang Muslim, mu’min, logika yang benar adalah:

Pertama: “pemberi rezeki adalah Allah SWT”

Allah berfirman:

وما خلقت الجن واﻹنس إلا ليعبدون، مآأريد منهم من رزق ومآأريد أن يطعمون. إن الله هو الرزاق ذوالقوة المتين.

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(). Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.() Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh. (Al-Dzariyat 56-58)

Jika pemberi rezeki satu-satunya adalah Allah, jika pemberi kemudahan satu-satunya adalah Allah, maka jalan yang paling masuk akal untuk mendapatkan rezeki, mendapatkan kemudahan adalah dengan meminta kepadaNya, berharap kepadaNya.

Maka Allah berjanji, jika mau tambahan rezeki dan kemudahan yang tidak dapat kamu bayangkan, maka jalannya adalah ketakwaan yaitu jalan mengikuti perintahNya, menjauhi laranganNya. Allah SWT berfirman.

ومن يتق الله يجعل له مخرجا، ويرزقه من حيث لايحتسب.

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. () dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (Al-Thalaq 2-3).

ومن يتق الله يجعل له من أمره يسرا.

Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.(Al-Thalaq 4)

Kedua: orang muslim, mu’min meyakini bahwa “kadar rezeki setiap orang sudah ditentukan”

Allah SWT berfirman.

وَاللهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فيِ الرِّزْقِ.

Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki, (An-Nahl 71)

Jika kadar rezeki sudah ditentukan berbeda-beda, maka apalah guna dengki hati, iri hati, sakit hati kepada orang lain. Toh semua sudah diberi jatah terbaiknya sesuai kadar keperluan dirinya, kadar keperluan keluarganya oleh Allah SWT. Bukankah Allah Maha Mengetahui segala kebutuhan kita?

Kalau rezeki kita sudah dijamin dan ditentukan kadarnya oleh Allah, kenapa kita menghalalkan segala cara untuk mendapatkan rezeki, kenapa kita sibuk-sibuk menjerumuskan diri ke dalam pekerjaan yang dimurkai Allah. Sungguh sangat tidak masuk dalam logika seorang muslim, takut kelaparan, takut kekurangan, takut kekurangan karena meninggalkan pekerjaan yang haram, toh Allah sudah menjaminnya, toh kadar rezeki kita juga sudah ditentukan.

Tentunya, jika kadar rezeki sudah dijamin dan ditentukan, kenapa kita enggan berkorban, karena pengorbanan yang keluarkan, tidak akan mengurangi sedikitpun kadar rezeki kita, bahkan Allah berjanji akan menambahnya.

Ketiga: walaupun sudah ditentukan kadar rezeki, orang muslim, mu’min paham betul bahwa “rezeki harus dicari dan harus diusahakan”.

Allah SWT berfirman:

فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في الأرض وابتغوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لعلكم تفلحون.

Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung (Al-Jum’ah 10)

Jika pemberi rezeki hanya Allah, kadar rezeki sudah ditentukan dan kita diwajibkan untuk berusaha mencarinya, maka yang ada bagi kita hanyalah berusaha keras, bekerja keras, berfikir keras, berkarya besar. 

Pendek kata, yang perlu dipikirkan oleh seorang muslim adalah bagaimana berkorban semaksimal mungkin karena Allah. Tidak perlu berfikir saya dapat apa? Dapat berapa? Toh hal itu Allah yang mengatur untuknya.

Jamaah Sholat Id Rahimakumullah​​​​​​​.

Dalam bahasa Gontor: Bondo, Bahu, Pikir, lek Perlu sak nyawane pisan. Inilah bahasa pengorbanan secara total, berkorban harta, tenaga, pikiran, kalau perlu nyawapun dikorbankan, demi amanah dari Allah SWT.

Maka dari itu, ciri seorang muslim adalah totalitas dalam menjalankan amanah yang sedang diembankannya, baik sebagai mahasiswa, sebagai dosen, sebagai pedagang, sebagai petani, sebagai pegawai, bahkan sebagai presiden. 

Seorang muslim akan selalu berbuat total, berjuang dan berkorban. Bukan sebaliknya, mencari keuntungan sendiri, mengorbankan orang lain, dan bahkan menzalimi orang lain untuk kepentingan diri sendiri. Hal ini tidak perlu bagi seorang muslim, karena baginya, hanya Allahlah yang akan mencukupinya lahir batin, dunia dan akhirat.

Namun demikian, ujian terhadap logika Islam ini akan selalu ada, ujian terhadap pengorbanan yang kita lakukan, ujian terhadap keimanan dan ketakwaan kita, bahkan ujian terhadap keikhlasan akan terus ada. Allah dalam surat Yusuf mengabadikan nasehat Ya’kub kepada anak-anaknya

وَلاَتاَيْئَسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللهِ، إِنَّهُ لاَيَايْئَسُ مِنْ رَّوْحِ اللهِ إِلاَّ القَوْمُ الكَافِرُوْنَ.

Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (Yusuf 87)

Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:

والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا، وإنا الله لمع المحسنين

Dan bagi mereka yang berjuang untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut: 69)

Lantas, sudahkan kita mau dan siap berkorban untuk umat, untuk bangsa, untuk pondok, dan untuk universitas ini lillahi ta’ala. Berkorban pikiran, tenaga, harta dan perasaan. Kesiapan diri untuk berkorban sangatlah ditentukan oleh idealisme, cita-cita dan orientasi hidup kita. Bila hidup kita, kita niatkan untuk berjuang dan memperjuangkan agama Allah, maka tidaklah akan terasa berat untuk berkorban.

Ini adalah masalah keyakinan, keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, besar atau kecil. Keyakinan bahwa jika kita mau memikirkan orang lain, membantu orang lain, pasti Allah SWT akan memikirkan dan membantu kita. Apalagi jika kita siap memperjuangkan agama Allah, pastilah Allah akan menjamin hidup kita dan memperjuangkan urusan kita. Inilah logika religi, logika Allah SWT.

Sebaliknya, betapa akan terasa berat untuk melakukan hal-hal tersebut di atas, bila kita menjadi manusia pragmatis, individualis apalagi oportunis. Model manusia seperti ini, yang dipikirkan hanyalah mencari keuntungan materi dan keuntungan dirinya sendiri. 

Sikap hidupnya selalu berhitung untung rugi, kaya miskin, apa yang didapatkan, bukan apa yang dipersembahkan. Inilah musuh perjuangan, musuh pengorbanan. Karena sesungguhnya tidak ada orang yang kaya karena pelit, dan miskin karena dermawan. Pelit yang dimaksud tidaklah terbatas pada pelit terhadap materi, tetapi pelit terhadap pikiran, tenaga dan perasaan.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang istiqomah dalam berjuang, berkorban dan berbuat baik di jalan Allah SWT.

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ ربِّهِ ونَهَيَ النَّفْسَ عَنِ اْلَهوَى فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ اْلمَأْوَى. جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ عباده المتقين وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَاَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِروه اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Sumber: unida.gontor.ac.id

3. Khutbah Idul Adha Bahasa Arab dan Latinnya

khutbah idul adha bahasa arab dan latinnya

Sumber khutbah idul adha pdf: kabarfajar.com

***

Selain khutbah Idul Adha 1444 H, ada juga contoh khutbah nikah singkat untuk prosesi akad nikah.

Semoga bermanfaat, Property People.

Temukan informasi seputar Idul Adha hanya di artikel.rumah123.com.

Kamu bisa jadi yang paling update dengan cara ikuti saja Google News kami, ya.

Lantas, jika sedang mencari rumah baru dan bekas bisa kunjungi www.rumah123.com.

Tersedia pilihan berkualitas dengan harga terjangkau yang hanya #AdaBuatKamu.


Tag: , ,


Rulfhi Alimudin Pratama S

Content Writer

Mengawali karier kepenulisan sebagai penulis lepas di beberapa media daring sejak 2016. Kini mencurahkan pikiran untuk menulis properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi di Berita 99 dan Rumah123.
Selengkapnya