OK
Panduan

Teks Khutbah Idul Fitri yang Membuat Jamaah Menangis. Sukacita Lebaran 2023!

04 April 2023 · 5 min read Author: Rulfhi Alimudin Pratama S

khutbah idul fitri yang membuat jamaah menangis

shutterstock.com

Teks khutbah Idul Fitri yang membuat jamaah menangis ini bisa khatib jadikan sebagai materi untuk disampaikan ketika Hari Raya Idul Fitri 2023. Berikut sejumlah contohnya!

Usai menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh pada bulan suci Ramadhan, umat muslim akan menyambut hari kemenangan yakni Hari Raya Idul Fitri.

Saat momen Lebaran tiba, umat muslim akan menjalani salah satu ibadah sunnah pada pagi hari, yaitu shalat Idul Fitri.

Shalat Idul Fitri biasanya dilaksanakan di masjid maupun lapangan yang dapat menampung jamaah.

Sebagaimana sholat Idul Adha, selepas sholat Idul Adha khatib akan naik mimbar untuk membacakan khutbah Idul Fitri.

Beragam tema yang bisa khatib sampaikan mulai dari kemuliaan Idul Fitri, amalan di bulan Syawal, hingga materi khutbah Idul Fitri yang bisa membuat jamaah menangis,

Melansir berbagai sumber, Berita 99.co Indonesia telah merangkum teks khutbah Idul Fitri 2023 yang bisa membuat siapa yang mendengarkan meneteskan air mata.

Berikut isi materi khutbah selengkapnya!

Teks Khutbah Idul Fitri yang Membuat Jamaah Menangis

khutbah idul fitri yang membuat jamaah menangis

Sumber: Shutterstock.com

1. Khutbah Idul Fitri: Berpisah dengan Bulan Ramadhan

Jamaah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah.

Segala puji bagi Allah yang telah memberi nikmat kesempatan kepada kita untuk bisa bertemu dengan Ramadhan.

Sehingga kita bisa menunaikan ibadah shiyam, qiyam, dan ibadah-ibadah lainnya.

Kita juga bermohon kepada Allah agar ibadah-ibadah tersebut diterima dan dilipatgandakan pahalanya.

Dan akhirnya kita bermohon agar kiranya diizinkan menutup Ramadhan dengan menggapai keridhaan, ampunan dan pelepasan dari api neraka.

Selawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Muhammad, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kehidupan dunia ini akan berakhir sebagaimana umur manusia berakhir, demikian juga dengan Ramadhan, ia akan berakhir.

Rasanya seperti baru kemarin kita menjemput Ramadhan, namun kini ia telah pergi lagi, meski ia masih akan kembali, namun belum tentu ia bertemu dengan kita lagi, karena kematian setiap saat bisa datang memutus semua hubungan, termasuk memutus hubungan kita dengan Ramadhan tahun depan. Nabi bersabda:

َ أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ

“Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan yaitu kematian” (HR. Tirmidzi)

Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah.

Umur manusia di dunia ini tidak akan ada nilainya jika tanpa amal, seseorang menjadi mulia atau hina bukan karena umurnya.

Tapi karena amal yang menghiasi umurnya. Nabi memandang bahwa orang yang paling baik adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya.

Sebaliknya, orang yang paling buruk adalah yang panjang umurnya dan buruk amalnya.

Dunia ini seperti juga dengan Ramadhan akan meninggalkan di belakangnya dua golongan, yaitu ahli taat dan ahli maksiat.

Siapa yang menanam kebaikan akan menuai kebaikan dan siapa yang menanam keburukan akan menuai keburukan.

Setiap muslim di akhir Ramadhan hendaklah menjadi orang yang tinggi semangat juangnya kepada kebenaran.

Menguat keimanannya kepada Allah, meninggi rasa cinta dan kepeduliannya kepada sesama, maksimal taqarrub dan ibadahnya.

Dan tersambungkan silaturahminya dengan sesama. Intinya, Ramadhan telah menebar kebaikan dan potensi keshalihan, yang dengan itu seseorang akan berhak dengan surga yang dijanjikan.

Keutamaan yang ada pada Ramadhan mengharuskan setiap muslim untuk selalu merindukan bertemu dengannya, dan kepergiannya menjadi kesedihan baginya.

Menurut Ibnu Rajab, para sahabat Nabi SAW apabila mereka bertemu dengan Ramadhan, mereka memohon agar ibadah yang telah ditunaikan di dalamnya diterima oleh Allah hingga enam bulan lamanya.

Dan enam bulan lagi lamanya mereka berdoa agar bisa dipertemukan Ramadhan berikutnya.

Jika Ramadhan ini adalah Ramadhan yang terakhir bagi kita, marilah kita jaga kebaikan-kebaikan yang telah tercipta bersama Ramadhan tersebut.

Dengan begitu, kalau pun Ramadhan tahun depan kita tidak bertemu lagi, paling tidak Ramadhan tahun ini mampu mengantar kita kepada ketaqwaan dan husnul khatimah.

2. Khutbah Idul Fitri: Suka Cita Sambut Idul Fitri

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah.

Tiada kalimat lain yang paling layak kita ungkapkan pada kesempatan yang mulia ini, selain kalimat Alhamdulillahirabbil alamin, puja dan puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu.

Di antara nikmat agung itu adalah masih diberinya kita kemampuan untuk menghirup udara dunia sekaligus anugerah umur panjang sehingga kita masih bisa beribadah kepada-Nya serta masih berkesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai di sekeliling kita.

Semua ini adalah nikmat yang agung. Terlebih pada momentum Hari Raya Idul Fitri yang menjadi perayaan kemenangan dan kebahagiaan. Sebuah hari raya di mana takbir, tahmid, dan tahlil berkumandang di berbagai penjuru dunia menandai kembalinya fitrah umat Islam seperti bayi yang terlahir kembali ke dunia ini.

Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah.

Pada hari ini kita berbahagia bersama dan saling menyampaikan doa dengan berbagai bentuk bacaan seperti: ‘taqabbalallahu minnaa wa minkum’ yang artinya “semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadlan) kita”.

Dan juga doa “wa ja’alanallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin’ yang artinya ‘Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang beruntung atau menang.’

Sebuah doa yang berisi harapan mendalam agar setelah melaksanakan rangkaian ibadah di bulan Ramadhan ini kita akan benar-benar kembali suci dan beruntung mencapai kemenangan dengan predikat sebagai orang-orang yang bertakwa.

Hal ini telah Allah sebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183:

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

 Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

 اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

**Sumber: Khutbahsingkat.com

***

Tak hanya khutbah Idul Fitri 2023, ada juga ucapan Idul Fitri yang bisa kamu sampaikan. 

Semoga bermanfaat, Property People. 

Temukan informasi menarik seputar inspirasi hunian hanya di artikel.rumah123.com.

Jangan lupa untuk terus mengikuti Google News Rumah123.com.

Kunjungi juga www.rumah123.com jika kamu berencana membeli rumah baru.

Ada berbagai hunian pilihan, salah satunya adalah Srimaya Residence yang pastinya #AdaBuatKamu!


Tag: , ,


Rulfhi Alimudin Pratama S

Content Writer

Mengawali karier kepenulisan sebagai penulis lepas di beberapa media daring sejak 2016. Kini mencurahkan pikiran untuk menulis properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi di Berita 99 dan Rumah123.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA