OK
Panduan

Terungkap, Kisah Soeharto Tak Mempan Ditembak Saat Perang Melawan Belanda. Ini Kesaksian Anak Buah!

03 Februari 2023 · 3 min read Author: Ilham Budhiman

soeharto

Cerita mengenai Presiden RI ke-2 Soeharto memang menarik dan tak ada habisnya, salah satunya terkait kisah Soeharto tak mempan ditembak yang diakui oleh anak buahnya semasa perang. Simak selengkapnya.

Selama menjadi anggota TNI, Soeharto memang turut berperang melawan Belanda.

Ada banyak kisah menarik dari kejadian-kejadian yang dialami Soeharto saat perang seperti dikisahkan anak buahnya.

Kisah tersebut sebagian besar diceritakan dalam sebuah buku berjudul ‘Pak Harto Untold Stories’ karya Mahpudi cs.

Benarkah Soeharto tak mempan ditembak dan kebal peluru?

Begini kisahnya…

Peran Soeharto Melawan Belanda

Melansir merdeka.com, cerita tersebut berawal saat Belanda melakukan Agresi Militer II.

TNI menyusun strategi ketika mengetahui bahwa Belanda melakukan serangan.

Ketika itu, Soeharto menjabat sebagai Komandan Brigade X/Wehrkreis III.

Letkol Soeharto juga merupakan inisiator dan pemimpin pertempuran Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dimulai saat Agresi Militer II Belanda.

Staf Letkol Soeharto bernama Soerjono menyebut bahwa sebelum serangan umum, para prajurit TNI sudah mengantisipasinya..

“Sebelum serangan dilakukan, Pak Harto sering mengirim telik sandi (mata-mata) ke Kota Yogyakarta dan Keraton. Para komandan pun sering dipanggil untuk mematangkan strategi perang gerilya,” ujar Soejono pada buku tersebut.

Soeharto sebagai pimpinan yang berada dari sektor barat sampai ke batas Malioboro mulai melakukan serangan pada pukul 06.00 waktu setempat.

“Saya merasakan langsung kepemimpinan Pak Harto sejak perencanaan hingga pelaksanaan Serangan Umum 1 Maret,” tutur Soerjono.

Pada peristiwa tersebut, Letkol Soeharto kabarnya berada dalam barisan paling depan dan tidak mengenal rasa takut.

Kisah Soeharto Tak Mempan Ditembak

soeharto menembak

Sumber: getty images/Larry Burrows via jambi.tribunnews.com

Cerita Soeharto tak mempan ditembak ini diungkapkan oleh Soerjono saat mereka bertempur.

Sebelum peristiwa Serangan Umum 1 Maret, Soerjono turut bergerilya bersama Soeharto di hutan.

“Pada saat itu, Pak Harto seolah-olah memiliki kekuatan mental yang luar biasa. Boleh percaya atau tidak, tetapi Pak Harto seperti tidak mempan ditembak,” katanya.

“Pak Harto selalu di barisan depan jika menyerang atau diserang Belanda. Saya sering diminta menempatkan posisi diri di belakang beliau,” lanjut Soerjono.

Soerjono selalu ingat kata-kata Soeharto yang sering diucapkannya.

“Kalau takut mati tidak usah ikut perang,” ujarnya meniru ucapan suami Tien Soeharto itu.

Kontroversi Soeharto

Meski demikian, peran Soeharto melawan Belanda pada Serangan Umum 1 Maret juga tak lepas dari kontroversi.

Melansir tirto.id, pada saat serangan terjadi, kabarnya Soeharto tengah menyantap soto.

Hal ini menurut kesaksian Abdul Latief, anak buah Letkol Soeharto saat itu.

Padahal, pasukan di lapangan tengah kepayahan melawan serangan Belanda.

Menurut Soerjono, kontroversi Soeharto tak lepas dari sejumlah sosok yang kurang menyukainya.

“Saya sendiri merasakan keikhlasan Pak Harto pada saat perang dan terus berjuang membangun Indonesia ini. Kelak generasi penerus akan melihat nilai-nilai positif yang sudah pasti dilakukan Soeharto untuk Indonesia,” kata dia.

***

Semoga bermanfaat.

Baca informasi menarik lainnya di artikel.rumah123.com.

Cek rumah impian dari sekarang lewat rumah123.com dan www.99.co/id!

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Temukan hunian favorit dan terjangkau, salah satunya dari Podomoro Park Bandung!


Tag: , ,


Ilham Budhiman

Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA