Menjadi magnet bagi masyarakat Jawa Barat. Ternyata pembangunan Tol Cisumdawu menggunakan teknologi geofoam EPS. Apa itu?
Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) merupakan salah satu proyek yang dinantikan kehadirannya.
Pasalnya, jalan tol ini akan menjadi penghubung utama bagi masyarakat yang melintas dari arah Bandung menuju Cirebon.
Dalam pembangunannya, Tol Cisumdawu cukup menarik perhatian.
Sebab, proyek yang direncanakan beroperasi pada 15 Juni 2023 ini menggunakan teknologi busa geofoam EPS.
Adapun, teknologi tersebut diterapkan pada pembangunan seksi 5A yang terletak di desa Cipamekar, Sumedang.
Lantas, apa itu teknologi geofoam EPS yang digunakan dalam proyek ini?
Penggunaan Teknologi Modern Geofoam EPS di Tol Cisumdawu
Tol Cisumdawu merupakan salah satu jalan bebas hambatan yang menerapkan teknologi khusus selama pembangunannya.
Teknologi tersebut adalah EPS yang digunakan pada seksi 5A.
Teknologi modern ini dapat menjadi alternatif pengganti timbunan tanah.
“Jalan Tol Cisumdawu bukan hanya jadi salah satu tol terunik yang terkenal dengan twin tunnelnya lho, Sahabat. Jalan Tol Cisumdawu juga punya keunikan lain yaitu menerapkan teknologi khusus dan canggih selama pembangunannya. Teknologi tersebut yakni geofoam EPS yang diterapkan pada pembangunan Seksi 5A di Desa Cipamekar, Kec. Conggeang, Kab. Sumedang,” tulis akun Instagram Kementerian PUPR, Sabtu (10/6/2023).
Pada ruas tersebut terdapat bagian tanah yang labil dan berair. Kondisi ini tidak memungkinkan jika ditangani dengan konstruksi biasa.
Sebagai solusi, penggunaan teknologi EPS pun digunakan.
Teknologi geofoam ini bukan hanya bisa menutup bagian tanah yang labil saja, melainkan diharapkan mampu mengurangi risiko terjadinya tanah miring longsor.
Kerap Digunakan di Luar Negeri
Teknologi geofoam EPS adalah material expanded polystyrene berupa high density polystyrene yang berbentuk menyerupai balok dengan bobot yang ringan.
Teknologi canggih ini sudah sering diterapkan di luar negeri, terutama ketika ingin menangani lapisan tanah yang labil.
Penggunaan teknologi ini bukan tanpa alasan. Pasalnya geofoam EPS dinilai mampu mengurangi beban pada tanah.
“Teknologi geofoam yang diterapkan ini mampu mengurangi beban yang harus ditanggung oleh tanah dengan sangat signifikan. Selain itu berperan mengurangi dan memperlambat proses penurunan (settlement) pada tanah dasar dan infrastruktur di dalamnya. Serta dapat meningkatkan stabilitas tanah,” lanjut penjelasan PUPR.
Teknologi geofoam sendiri sering dipilih untuk digunakan pada konstruksi berat, karena dinilai tahan lama serta tidak mudah teroksidasi oleh udara, air, dan elemen alam lainnya.
Selain itu, material pun memiliki bobot ringan, mudah dibentuk, dan dipasang. Sehingga mampu mengurangi beban pekerjaan di lapangan.
Di sisi lain, pemasangan balok EPS juga bisa terus dilakukan tanpa terhambat oleh kondisi cuaca.
Sebelumnya, Kementerian PUPR memberikan kepastian bahwa pembangunan Tol Cisumdawu Seksi 4-6 akan selesai pada pertengahan Juni 2023.
“Secara target kami harus selesaikan semua pada 15 Juni, tetapi secara fisik kami usahakan bisa selesai lebih cepat pada 12 Juni sehingga Tol Cisumdawu siap dioperasikan dan diresmikan secara keseluruhan pada bulan Juni ini,” kata Triono Junoasmono dikutip Detik.com.
***
Itulah informasi seputar teknologi geofoam EPS yang digunakan pada Tol Cisumdawu.
Temukan ulasan lainnya seputar kabar properti hanya di artikel.rumah123.com.
Agar tak ketinggalan berita terbaru, ikuti terus Google News kami, ya.
Yuk, segera wujudkan keinginan untuk memiliki rumah impian bersama Rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu.