Isu Lingkungan Kian Mengkhawatirkan, Sri Mulyani Minta Bank Promosikan KPR Hijau
KPR Hijau merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi masalah kerusakan lingkungan yang belakangan ini jadi kekhawatiran sejumlah pihak.
Generasi milenial dihadapkan dengan berbagai tantangan yang cukup berat untuk dilewati.
Mulai dari isu resesi ekonomi hingga masalah lingkungan seperti polusi udara dan emisi gas rumah kaca yang kian mengkhawatirkan.
Di tengah kondisi tersebut, tersirat sedikit harapan yang bisa diambil oleh generasi milenial untuk turut serta menjaga bumi.
Salah satu caranya adalah dengan mengambil Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Hijau.
Apa Itu KPR Hijau?
KPR Hijau atau Green Mortgage adalah opsi pembiayaan inovatif yang sejalan dengan isu lingkungan dan keberlanjutan.
Dengan Green Mortgage, dapat dipastikan bahwa properti yang dibeli nasabah merupakan aset yang memiliki sertifikasi lingkungan dari lembaga sertifikasi internasional.
Dalam bahan materi Kementerian PUPR, proyek green housing atau rumah hijau sanggup menghemat air hingga 21 persen karena menggunakan low flow faucet untuk kamar mandi dan toilet jongkok.
Sementara untuk listrik menggunakan panel surya, yakni 2 PV module monikristalin 540 wp/PV hingga inverter 800 watt.
Penggunaan ini dapat mengurangi 0,856 ton emisi CO2 di tahun pertama penggunaan.
Selain itu, pencahayaan rumah akan menggunakan lampu LED 5-7 watt, panel surya PV 900-1.000 watt peak dan ventilasi natural yang bisa menghemat energi hingga 72 persen.
Sri Mulyani Minta Bank Promosikan KPR Hijau
Namun sayangnya masyarakat Indonesia belum familiar dengan KPR Hijau.
Oleh karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mendorong perbankan agar gencar mempromosikan KPR jenis ini.
“Konsep KPR Hijau masih perlu dipromosikan dan masih tidak familiar oleh masyarakat,” kata Sri Mulyani dikutip dari detik.com.
Melalui KPR jenis ini, emisi gas rumah kaca dapat dikurangi sehingga lingkungan bumi tetap terjaga.
Nah, apakah kamu tahu bahwa peningkatan jumlah rumah konvensional di Indonesia merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca.
“Bangunan perumahan bertanggung jawab atas 17 persen emisi gas rumah kaca global dengan 5,5 persen berdampak langsung dan 11 persen tidak langsung dari properti,” ucap Sri Mulyani.
Selain KPR hijau, Sri Mulyani memastikan pemerintah akan tetap mendukung pembiayaan rumah untuk masyarakat khususnya yang berpendapatan rendah.
Sebagai informasi, terdapat backlog antara kebutuhan dan ketersediaan rumah di Indonesia mencapai 12,7 juta.
***
Semoga membantu, ya!
Temukan lebih banyak informasi seputar KPR di artikel.rumah123.com.
Property People juga bisa menemukan inspirasi dekorasi rumah hanya di Google News Rumah123.com.
Jangan lupa kunjungi portal rumah idaman hanya di www.rumah123.com.
Cek properti pilihanmu dan dapatkan penawaran menarik yang khusus #AdaBuatKamu.