Radang Otak Meningitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Banyak orang yang menyepelekan sakit kepala berlebih. Padahal, sakit kepala bisa menjadi salah satu gejala radang otak atau meningitis.
Kabar duka datang dari dunia hiburan tanah air. Musisi Glenn Fredly menghembuskan napas terakhirnya Rabu, 8 April 2020.
Rekan seprofesinya, Armand Maulana, menyebut Glenn meninggal dunia akibat penyakit radang otak atau meningitis yang dideritanya.
Penyakit tersebut merenggut nyawa pelantun lagu Januari ini di usia 44 tahun. Selain Glenn Fredly, radang otak juga disebut sebagai penyakit yang diderita oleh mendiang presenter kondang Olga Syahputra.
Pengertian dari penyakit radang otak (meningitis)
Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, meningitis adalah peradangan atau pembengkakan selaput pelindung yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
Umumnya, meningitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dari cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, sehingga bisa menyebabkan pembengkakan.
Namun, meningitis juga bisa disebabkan karena banyak hal. Penting untuk mengetahui penyebab spesifik meningitis karena perawatannya berbeda tergantung pada penyebabnya.
Penyebab radang otak yang sering terjadi
Adapun jenis-jenis meningitis berdasarkan penyebabnya adalah sebagai berikut:
1. Meningitis bakteri
Meningitis bakteri sangat serius dan dapat mematikan. Kematian dapat terjadi hanya dalam beberapa jam.
Kebanyakan orang sembuh dari meningitis. Namun, cacat permanen (seperti kerusakan otak, gangguan pendengaran, dan ketidakmampuan belajar) dapat terjadi akibat infeksi.
2. Meningitis virus
Meningitis virus adalah meningitis yang disebabkan oleh radang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis yang disebabkan oleh virus seringkali lebih ringan daripada meningitis bakteri, dan kebanyakan orang sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Bayi yang berusia kurang dari 1 bulan dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah lebih rentan terkena penyakit parah akibat meningitis virus.
3. Meningitis jamur
Meningitis jamur dapat berkembang setelah jamur menyebar dari tempat lain di tubuh ke otak atau sumsum tulang belakang.
Jamur tertentu yang dapat menyebabkan meningitis hidup di lingkungan termasuk Cryptococcus, Histoplasma, Blastomyces, Coccidioides, dan Candida.
Cryptococcus hidup di tanah, di kayu yang membusuk, dan di kotoran burung. Histoplasma hidup di lingkungan dengan banyak kotoran burung atau kelelawar.
Blastomyces hidup di tanah yang lembab dan di kayu dan daun yang membusuk. Sedangkan Coccidioides hidup di tanah di Amerika Serikat bagian barat daya dan wilayah Amerika Tengah dan Selatan.
4. Meningitis parasit
Berbagai parasit juga dapat menyebabkan meningitis dan dapat mempengaruhi otak atau sistem saraf dengan cara lain.
Secara keseluruhan, meningitis parasit jauh lebih jarang daripada meningitis virus dan bakteri.
Beberapa parasit dapat menyebabkan bentuk meningitis langka yang disebut meningitis eosinofilik.
Parasit ini biasanya menginfeksi hewan, bukan manusia. Orang terinfeksi terutama dengan memakan hewan yang terinfeksi atau makanan yang terkontaminasi.
Tiga parasit utama yang menyebabkan EM pada beberapa orang yang terinfeksi adalah:
Angiostrongylus cantonensis:
Orang bisa terinfeksi dengan memakan siput atau siput mentah atau produk yang terkontaminasi.
Baylisascaris procyonis:
Orang-orang terinfeksi dengan menelan telur parasit yang tidak sengaja. Telur-telur ini dapat ditemukan di kotoran dan lingkungan rakun (seperti kotoran) yang terkontaminasi dengan kotoran rakun.
Gnathostoma spinigerum:
Orang dapat terinfeksi dengan memakan ikan atau belut, katak, unggas, atau ikan air tawar mentah atau kurang matang.
5. Meningitis amoeba
Meningoensefalitis amoeba adalah infeksi otak langka yang biasanya berakibat fatal dan disebabkan oleh Naegleria fowleri.
Naegleria fowleri adalah amoeba yang hidup bebas (organisme hidup bersel tunggal yang terlalu kecil untuk dilihat tanpa mikroskop.)
Naegleria fowleri hidup di tanah dan air tawar hangat di seluruh dunia. Amoeba ini tumbuh paling baik pada suhu yang lebih tinggi hingga 46°C dan dapat bertahan untuk waktu yang singkat pada suhu yang lebih tinggi. Amoeba ini dapat ditemukan di:
– Perairan tawar yang hangat, seperti danau dan sungai
– Air panas bumi (panas alami), seperti mata air panas
– Debit air hangat dari pabrik industri
– Sumber air minum yang tidak diolah
– Kolam renang yang tidak dirawat dengan baik
– Pemanas air
– Tanah
Baca juga: Syarat & Cara Mendapatkan Keringanan Tarif Listrik dari PLN Selama Corona
Gejala radang otak yang sering muncul
Gejala meningitis yang muncul pada tiap pengidap berbeda-beda dan tergantung dari kondisi kesehatan pengidap.
Gejala meningitis dini dapat menyerupai flu (influenza) dan dapat berkembang selama beberapa jam atau beberapa hari.
Bahkan pada beberapa kasus, meningitis tidak menunjukkan gejala pada awalnya sehingga pengidap mengetahui kesehatan pada tahap yang sudah cukup parah.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut gejala meningitis yang sering muncul.
Gejala meningitis yang sering terjadi pada pengidap dengan usia lebih dari 2 tahun:
– Tiba-tiba demam tinggi
– Leher kaku
– Sakit kepala parah yang berbeda dari biasanya
– Sakit kepala karena mual atau muntah
– Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi
– Kejang
– Rasa kantuk berlebihan atau sulit bangun
– Sensitivitas terhadap cahaya
– Nafsu makan berkurang atau haus berlebihan
– Ruam kulit
Gejala meningitis yang sering terjadi pada bayi di bawah 2 tahun:
Bayi baru lahir dan bayi di bawah 2 tahun dapat menunjukkan gejala berikut.
– Demam tinggi
– Menangis terus menerus
– Rasa kantuk berlebihan
– Marah berlebihan
– Lamban
– Tonjolan di bagian lunak di atas kepala bayi (fontanel)
– Tubuh dan leher yang kaku
Kapan harus ke dokter ketika terjadi gejala tersebut pada anggota keluarga?
Cari perawatan medis segera jika kamu atau anggota keluarga memiliki gejala meningitis, seperti:
– Demam
– Parah, sakit kepala tak henti-hentinya
– Kebingungan
– Muntah
– Leher kaku
Meningitis bakteri merupakan penyakit serius, dan bisa berakibat fatal dalam beberapa hari tanpa perawatan antibiotik yang tepat.
Perawatan yang tertunda meningkatkan risiko kerusakan otak permanen atau kematian. Penting juga untuk berbicara dengan dokter jika anggota keluarga memiliki gejala di atas.
Cara mencegah radang otak (meningitis)
Bakteri atau virus umum yang dapat menyebabkan meningitis dapat menyebar melalui batuk, bersin, berciuman, atau berbagi peralatan makan, sikat gigi atau rokok.
Cuci tangan
Selain berguna untuk mencegah penyebaran virus corona, mencuci tangan dengan cara yang tepat juga membantu mencegah penyebaran kuman.
Mempraktikkan gaya hidup yang higienis
Jangan berbagi minuman, makanan, sedotan, peralatan makan, lip balm, atau sikat gigi dengan orang lain. Ajari juga anak-anak untuk menghindari berbagi barang-barang ini juga.
Jaga sistem kekebalan tubuh
Pertahankan sistem kekebalan tubuh dengan cukup istirahat, berolahraga secara teratur, dan makan makanan sehat dengan banyak buah-buahan segar, sayuran dan biji-bijian.
Perhatikan makanan yang dikonsumsi ketika hamil
Ketika hamil, berhati-hatilah dengan makanan yang dikonsumsi. Kurangi risiko listeriosis dengan memasak daging hingga benar-benar matang.
Hindari pula keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi. Pilih keju yang diberi label jelas dibuat dengan susu pasteurisasi.
Suntik vaksin
Vaksin meningitis identik dengan vaksin yang diberikan kepada jamaah yang akan melakukan umroh ataupun naik haji.
Padahal, vaksinasi meningitis bisa dilakukan oleh semua orang untuk meminimalkan risiko penyakit meningitis yang bisa menular melalui bersin, batuk, atau ciuman dengan orang yang terinfeksi bakteri Neisseria meningitidis.
Dilansir dari Alodokter, vaksin meningitis mengandung antigen, yaitu zat yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi dan melawan bakteri penyebab meningitis.
Vaksin meningokokus pertama, yaitu MPSV4 (Meningococcal polysaccharide vaccine), dan MCV4 (Meningococcal conjugate vaccine)
Keduanya melindungi dari empat jenis penyakit meningokokus yang disebabkan oleh serogroup A, C, W, dan Y. Sebenarnya, saat ini diketahui setidaknya ada 13 serogrup Neisseria meningitidis.