OK
Dijual
Disewa
Properti Baru
Panduan

Kisah Buya Hamka Jadi Imam Salat Jenazah Bung Karno Walau Difitnah dan Dipenjara Sang Proklamator

19 Juli 2022 · 3 min read Author: Reyhan Apriathama

Soekarno dan Buya Hamka

Sumber : IDPrajurit Pena

Kisah Buya Hamka yang menjadi imam salat jenazah bung karno menjadi bukti persaudaraan Islam itu nyata dan tak lekang oleh waktu. Simak selengkapnya di sini!

Beda pendapat itu jadi hal yang sangat wajar dan sudah biasa dalam melakukan aktivitas kemasyarakatan.

Sebuah pelajaran yang bisa kita petik adalah kisah Buya Hamka dan Bung Karno yang sempat berseteru.

Pasalnya, Buya Hamka (Dr Haji Abdul Karim Amrullah) merupakan salah satu musuh besar dari sang proklamator Soekarno.

Kisah Buya Hamka sebagai ulama besar, yang dibenci oleh Bung Karno tersebut tidak tanggung-tanggung.

Presiden Indonesia pertama tersebut juga sempat melontarkan fitnah yang sangat keji, karena dituduh berencana membunuh Bung Karno.

Pada akhirnya, Buya Hamka dijebloskan ke penjara tanpa adanya sebuah proses pengadilan yang sah.

Meski Buya Hamka pernah masuk bui karena diduga merencanakan pembunuhan Bung Karno, namun ialah yang menjadi imam salat jenazah tanpa dendam sedikitpun.

Seperti apa kisah Buya Hamka yang menjadi imam salat jenazah? Simak pembahasannya bersama-sama!

Kisah Buya Hamka yang Jadi Imam Salat Jenazah Bung Karno 

Salat Jenazah Bung Karno

Sumber : Medialokal.co

Adapun, kisah inspiratif tersebut tertuang dalam memoar tentang Buya Hamka berjudul Ayah yang ditulis oleh sang putra, Irfan Hamka.

Irfan mengungkapkan kisah Buya Hamka yang dipenjara selama dua tahun empat bulan atas perintah Soekarno, karena dituduh merencanakan pembunuhan tersebut.

Selain dipenjara, Bung Karno juga melarang buku-buku yang ditulis Buya Hamka dilarang terbit dan beredar.

“Dengan ditahannya Ayah, otomatis ia tidak bisa lagi memenuhi undangan untuk Berdakwah. Padahal selama ini, dari sanalah rezeki Allah mengalir untuk kehidupan keluarga,” tulis Irfan.

Kisah Buya Hamka berlanjut, saat sang ibunda terpaksa menjual barang dan perhiasan demi menyambung hidup.

Hamka baru saja dibebaskan pada 1966 silam, setelah berakhirnya rezim Bung Karno kemudian digantikan oleh Soeharto.

Pasca bebasnya Buya Hamka, ia pun kemudian kembali melakukan kegiatan dakwah seperti biasa sebelum ia ditahan.

Buya Hamka Menjadi Imam Salat Jenazah Atas Wasiat Bung Karno 

Tak lama berselang, tepatnya pada 16 Juni 1970, kisah Buya Hamka dan Bung Karno berlanjut ketika dihubungi oleh ajudan Presiden Soeharto, Mayjen Soeryo.

Irfan mengatakan, Soeryo datang pada saat itu datang ke rumahnya untuk memberikan pesan dari keluarga Soekarno untuk Buya Hamka.

Rupanya, pesan tersebut merupakan pesan terakhir dari Bung Karno kepada keluarganya dan dipenuhi oleh Soeharto. 

Soeharto kemudian mengutus ajudannya untuk menemui Buya Hamka.

“Bila aku mati kelak, minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam salat jenazahku. Demikian kurang lebih pesan Bung Karno kepada keluarganya,” tulis Irfan.

Menerima pesan tersebut,  Hamka lalu bertanya kepada Soeryo “Jadi beliau sudah wafat?” 

“Iya Buya. Bapak Soekarno telah wafat di RSPAD, sekarang jenazahnya telah dibawa ke Wisma Yaso,” Jawab Soeryo.

Hamka kemudian langsung bergegas ke Wisma Yaso. Di sana telah banyak pelayat yang telah datang termasuk Presiden Soeharto.

Kemudian kisah Buya Hamka menyalatkan jenazah Bung Karno pun berlanjut. Dengan mantap dan ikhlas, ia menunaikan pesan terakhir Bung Karno yang telah memenjarakannya.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang kisah Buya Hamka yang menyalatkan jenazah Bung Karno dengan khidmat.

Temukan inspirasi menarik seputar gaya hidup, selengkapnya di artikel.rumah123.com sekarang juga.

Cari tahu rumah idaman bersama Mustika Park Place hanya di Rumah123.com dan 99.co, yang pastinya #AdaBuatKamu!


Tag: ,


Reyhan Apriathama
Seorang mas-mas penulis Rumah123.com yang suka otomotif, sepak bola, gadget, dan musik-musik lawas.
Selengkapnya