
UU RPJPN 2025-2045 menempatkan tata ruang sebagai kunci pemerataan dan keberlanjutan pembangunan di tengah pesatnya investasi properti.
Peringatan Hari Tata Ruang Nasional menjadi momen refleksi penting di tengah meningkatnya investasi di sektor properti Indonesia.
Pemerintah, melalui visi Indonesia Emas 2045, menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita sekitar US$23 ribu hingga US$30 ribu.
Untuk mencapai tujuan besar tersebut, arah pembangunan nasional dituntut tidak hanya cepat, tetapi juga terencana dan berkelanjutan.
Dalam Undang-Undang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (UU RPJPN) 2025-2045, arah pembangunan wilayah difokuskan pada dua hal utama, yaitu pemerataan kewilayahan dan ketahanan ekologi.
Prinsip ini menandai perubahan paradigma pembangunan dari orientasi ekonomi semata menuju keseimbangan antara pertumbuhan, kelestarian lingkungan, dan ketahanan sosial.
Sektor Properti Jadi Salah satu Pendorong Utama Investasi Nasional
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi sektor properti, yang mencakup subsektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran pada tahun 2024 mencapai sekitar Rp122,9 triliun, atau setara dengan 7,2 persen dari total investasi nasional sebesar Rp1.714,2 triliun.
Angka ini menempatkan properti sebagai salah satu dari empat sektor dengan kontribusi terbesar terhadap investasi nasional.
Namun, peningkatan investasi tersebut juga menimbulkan tantangan baru dalam pengelolaan ruang.
Para pakar menilai, pertumbuhan ini harus sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) agar pembangunan tetap terkendali dan berkelanjutan.
Head of Research Rumah123, Marisa Jaya, mengatakan pentingnya tata ruang dalam setiap keputusan pembangunan dan investasi.
“Tata ruang seharusnya menjadi kompas utama dalam menentukan arah pertumbuhan ekonomi. UU RPJPN 2025-2045 sudah menegaskan pentingnya keseimbangan antara pemerataan wilayah dan ketahanan ekologi. Pembangunan yang mengikuti arah tata ruang akan menciptakan pertumbuhan yang lebih inklusif dan berdaya tahan,” ujar Marisa.
Menurut Marisa, arah pembangunan yang lebih berkelanjutan juga mulai tercermin dalam perilaku pasar properti Indonesia.
Berdasarkan data internal Rumah123, pada H1 2025, permintaan terhadap kawasan di sekitar stasiun LRT Jakarta-Depok-Bekasi meningkat hingga 1,8 kali lipat dibandingkan H1 2024, dan tumbuh 24,8 persen dibandingkan H2 2024.
Sementara itu, kawasan sekitar MRT Jakarta mencatatkan pertumbuhan minat hingga 1,5 kali lipat dibandingkan H1 2024, dengan peningkatan 11,8 persen dibandingkan semester sebelumnya.
“Tren ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap aspek keberlanjutan dan kualitas ruang semakin tinggi dalam menentukan pilihan hunian,” tambah Marisa.
Prioritas Hunian Berdasarkan Kapasitas Masyarakat Saat Ini
Selain preferensi terhadap akses transportasi publik, masyarakat juga semakin memprioritaskan hunian yang terjangkau di kawasan yang tertata baik.
Pada H1 2025, proporsi minat terhadap rumah di segmen harga Rp400 juta-Rp1 miliar meningkat 45,6 persen, naik dari 41,2 persen di H1 2024 dan 40,2 persen di H2 2024.
Fenomena ini mencerminkan pergeseran orientasi pasar dari sekadar investasi jangka pendek menjadi kebutuhan hunian yang relevan dengan konsep kota berkelanjutan.
“Pembeli sekarang lebih kritis. Mereka tidak hanya mempertimbangkan harga atau ukuran rumah, tetapi juga memperhatikan konteks ruang di sekitarnya. Akses transportasi publik, kesiapan infrastruktur, dan potensi risiko bencana kini menjadi pertimbangan penting. Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya tata ruang sudah mulai tumbuh di tingkat konsumen,” jelas Marisa.
Dengan backlog perumahan yang masih mencapai sekitar 9,9 juta juta keluarga pada tahun 2023, keseimbangan antara percepatan pembangunan dan penataan ruang menjadi semakin krusial.
Tata ruang yang baik tidak hanya memastikan efisiensi investasi, tetapi juga menjamin kualitas hidup masyarakat dan daya saing kota di masa depan.
Dalam konteks ini, Rumah123 berperan sebagai jembatan antara masyarakat, pengembang, dan arah pembangunan nasional.
Melalui riset, analisis tren, dan edukasi publik, Rumah123 berkomitmen membantu masyarakat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa pembangunan yang baik selalu berawal dari pemahaman ruang yang tepat. Lewat riset dan data, Rumah123 ingin mendorong kesadaran publik bahwa rumah ideal bukan hanya soal harga dan lokasi, tetapi juga tentang arah perkembangan kawasan dan keberlanjutan lingkungan,” tutup Marisa.
***
Kunjungi situs Press Room Rumah123 untuk mengetahui lebih lanjut seputar profil dan kegiatan perusahaan, laporan data tren harga properti terkini, rilis pers, foto, video, serta informasi relevan lainnya.
Dapatkan pula kemudahan pencarian #RumahUntukSemua melalui Rumah123.

