Jawa Timur Akan Miliki MRT dan LRT yang Menghubungkan Surabaya dan Sekitarnya
Jawa Timur akan memiliki dua transportasi massal berbasis rel yaitu MRT dan LRT. Transportasi publik ini menghubungkan Surabaya dan kawasan sekitarnya.
Transportasi massal akan hadir di Jawa Timur. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Laman berita online Kompas.com melansir pernyataan Khofifah.
Pembangunan dua transportasi publik ini tidak akan menanti waktu yang lama. Mantan Menteri Sosial ini sempat memperlihatkan penampakan desain MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu) dan LRT (Light Rail Transit/Lintas Rel Terpadu) di Jawa Timur.
Baca juga: LRT Akan Dibangun di Surabaya, 3 Investor Asing Tertarik Membangun
Video tersebut ada di akun resmi Instagram Khofifah. Dia optimistis kalau pembangunan LRT dan MRT bisa dilakukan secepat mungkin.
Saat ini, baru Jakarta yang memiliki MRT. Itu pun baru satu rute yaitu Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. MRT Jakarta baru mulai membangun rute Bundaran Hotel Indonesia-Kota. Sementara LRT sudah hadir di dua kota yaitu Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan.
Jakarta akan memiliki dua jalur yaitu LRT Jakarta dan LRT Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi). Saat ini, LRT Jakarta yang baru beroperasi. Sementara LRT Jabodebek sedang menyelesaikan tiga lintasan yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Bekasi Timur, dan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas.
LRT dan MRT Akan Menghubungkan Surabaya dan Sekitarnya
Khofifah menyatakan moda transportasi massal ini akan menghubungkan antar kawasan perekonomian dan kawasan industri di Surabaya dan sekitarnya.
Kalau Jakarta memiliki kawasan penyangga bernama Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), maka Surabaya memiliki Gerbang Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).
Sebenarnya, Madura juga harus dimasukkan. Setelah Jembatan Suramadu beroperasi, jarak Surabaya-Madura pun semakin dekat.
Baca juga: LRT Akan Dibangun di Surabaya, Yuk Siap-siap Investasi Properti di Jawa Timur
Gerbang Kertasusila merupakan metropolitan kedua terbesar di Indonesia setelah Jabodetabek. Jumlah penduduknya bersaing dengan Bandung dan sekitarnya.
Surabaya sendiri merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta dari segi jumlah penduduk. Jawa Timur adalah provinsi kedua terbesar dari jumlah penduduk setelah Jawa Barat.
LRT dan MRT Akan Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Kawasan
Khofifah melanjutkan pembangunan LRT dan MRT di Jawa Timur bisa dilakukan secepatnya. Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden Percepatan Pembangunan Kawasan di Jawa Timur pada akhir 2019.
Kehadiran LRT dan MRT bisa meningkatkan investasi yang masuk ke Jawa Timur. Selain itu, transportasi massal akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan. Nantinya, pertumbuhan ekonomi kawasan bisa berdampak pada perekonomian regional dan nasional.
Keberadaan infrastruktur memang membuat pertumbuhan ekonomi meningkat. Orang lebih mudah untuk pergi ke suatu tempat. Konektivitas semakin mudah.
Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Segera Terwujud
Pada September 2019 lalu, Khofifah sempat menyatakan pembangunan LRT di Jawa Timur menarik perhatian investor asing. Ada tiga investor dari tiga negara berbeda yang ingin berinvestasi. Investor ini datang dari Inggris, Prancis, dan China.
Masyarakat Jawa Timur menginginkan MRT, namun pembangunan MRT lebih mahal dibandingkan LRT. Kereta layang LRT bisa menghubungkan daerah di Surabaya dan sekitarnya.
Khofifah melanjutkan pemerintah provinsi sudah menghitung berapa biaya pembangunan LRT dibandingkan dengan MRT. Hasil riset menunjukkan bahwa pembangunan LRT memang lebih murah, meski hal ini berbeda dengan keinginan masyarakat.
Baca juga: Yogyakarta Berencana Memiliki MRT Pada 2022