Tidak Pernah Ada Agama Lain, Kenapa Presiden Indonesia Harus Islam?
Dari Soekarno hingga Jokowi, semua Presiden kita beragama Islam. Apakah Presiden Indonesia harus Islam? Ternyata ini jawabannya!
Sebelum Indonesia merdeka, ternyata Bung Karno pernah menganjurkan Presiden Indonesia harus Islam.
Hal itu dikatakan sebulan sebelum dibacakannya proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pada salah satu agenda rapat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 15 Juli 1945.
Soekarno sempat menyatakan bahwa umat Islam dipersilakan untuk bekerja keras mempropagandakan Islam agar presiden terpilih nanti adalah orang Islam.
Apakah hal yang diungkapkan Soekarno jika Presiden Indonesia harus Islam benar adanya? Simak pembahasannya bersama-sama!
Pernyataan K.H Masykur Tentang Presiden Indonesia Harus Islam
Untuk diketahui, pandangan milik Soekarno tersebut merupakan jawaban dari pertanyaan K.H Masykur, kala itu Kiai asal Malang itu mempertanyakan adanya dua pasal yang saling bertentangan.
Pasal yang bertentangan itu terkait dengan jabatan Presiden dan sumpah pelantikan janji-janji presiden.
KH Masykur mengungkapkan pandangannya, tentang ketidaksesuaian antara dua pasal yang tumpang tindih.
“Telah dinyatakan bahwa dalam Republik Indonesia ada kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Lalu saya membaca di dalam rancangan Undang-Undang Dasar yang terdapat dalam pasal 7, bahwa presiden itu bersumpah menurut agamanya.”
“Dengan demikian maka saya pikir kejadiannya begini; kalau dalam Republik Indonesia mewajibkan untuk menjalankan syariat bagi pemeluknya, padahal ada orang beragama lain daripada Islam, apakah umumnya dapat menerima dan apakah keadaan yang demikian itu tidak jahat?”
Berkat pertanyaan tersebut, alasan Presiden Indonesia harus Islam harus tuntas dijawab oleh Soekarno.
Jawaban Diplomatis Soekarno Tentang Presiden Indonesia Harus Islam
Pada akhirnya, Soekarno pun menjawab pandangannya mengenai Presiden Indonesia harus Islam yang disebabkan karena mayoritas masyarakat yang beragama Islam.
“Kalau Tuan Haji Maskur menanyakan hal itu kepada diri saya sebagai Soekarno, saya seyakin-yakinnya bahwa Presiden Indonesia tentu orang Islam.
Tak lain dan tak bukan karena saya melihat dan mengetahui bahwa sebagian besar dari penduduk Indonesia adalah beragama Islam.” jawab Bung Karno.
Meski Bung Karno memberikan penjelasan bahwa Presiden Indonesia harus Islam, namun para tokoh yang tadinya memberikan sila pertama berbunyi “Menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya” kemudian diganti menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa.”
Tujuan penggantian sila pertama Pancasila adalah menghindari timbulnya kekacauan, sehingga direvisi menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”.
***
Itulah ulasan terkait alasan kenapa Presiden Indonesia harus Islam dan siapa saja tokoh yang memberikan pendapat tersebut.
Temukan berbagai inspirasi menarik seputar gaya hidup dan keluarga modern, selengkapnya di artikel.rumah123.com.
Kamu bisa wujudkan hunian idaman seperti Summarecon Mutiara Makassar , hanya di Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu!