OK
Panduan

Solo Alami Kenaikan Tertinggi, Intip Pertumbuhan Harga Rumah Seken di Indonesia

03 Nopember 2024 · 4 min read Author: Gadis Saktika · Editor: M. Iqbal

kota solo

sumber: shutterstock.com

Berdasarkan data terbaru Flash Report Rumah123 edisi Agustus 2024, harga rumah seken di 13 kota besar Indonesia rata-rata naik 2 persen dibandingkan tahun lalu. 11 kota juga mengalami kenaikan harga dalam sebulan terakhir. Kota Solo pun menjadi wilayah yang mengalami kenaikan harga rumah bekas paling tinggi di antara kota-kota tersebut, yakni mencapai 6,3 persen.

“Sejak bulan Agustus 2023 lalu, kami melihat Surakarta atau Solo mencatatkan pertumbuhan harga tahunan yang cukup konsisten hampir di setiap bulannya. Pertumbuhan tahunan tertinggi terjadi pada bulan November 2023 lalu, yakni sebesar 8,3 persen year-on-year (yoy). Harga rumah di Surakarta meski mengalami fluktuasi setiap bulannya, secara umum menunjukkan tren yang meningkat sejak awal tahun 2023 lalu,” ungkap Head of Research Rumah123, Marisa Jaya lewat keterangan tertulisnya di Flash Report Rumah123, Senin (26/8/2024).

Sempat Alami Penurunan

tren kenaikan harga rumah surakarta

sumber: Flash Report Rumah123

Pada awal tahun 2023, minat masyarakat untuk membeli atau menyewa rumah di Surakarta sempat menurun cukup drastis.

Namun, memasuki tahun 2024, situasi berubah. Minat masyarakat untuk memiliki rumah di Surakarta kembali meningkat tajam.

Permintaan rumah yang dijual bahkan naik lebih dari 60 persen dibandingkan bulan Februari 2023.

Sementara permintaan rumah sewa juga mengalami peningkatan sebesar 36,5 persen dibandingkan bulan Maret 2023.

Meskipun mengalami fluktuasi, secara umum tren permintaan rumah di Surakarta menunjukkan peningkatan.

Hal ini mengindikasikan bahwa minat masyarakat untuk memiliki properti di kota ini masih cukup tinggi.

Baca Juga: Jelang Pemindahan Ibu Kota ke IKN, Popularitas Jakarta di Pasar Properti Kian Meningkat

Wilayah di Solo yang Paling Banyak Dicari

area populer surakarta

sumber: Flash Report Rumah123

Adapun selama periode Januari hingga Juli 2024, wilayah Banjarsari, Jebres, dan Laweyan menjadi daerah yang paling banyak dicari untuk membeli rumah bekas.

Ketiga daerah ini memiliki minat yang cukup tinggi, masing-masing sekitar 35, 30, dan 22 persen.

Sementara itu, wilayah Serengan dan Pasar Kliwon memiliki minat yang lebih rendah, hanya sekitar 7 dan 5 persen.

Alasan mengapa Banjarsari dan Laweyan menjadi favorit adalah karena lokasi keduanya yang strategis.

Kedua daerah ini berdekatan dengan Bandara Adi Soemarmo sehingga sangat menarik bagi mereka yang sering bepergian atau bekerja di sekitar bandara.

Selain itu, faktor luas wilayah juga mempengaruhi jumlah permintaan.

Wilayah yang lebih luas seperti Banjarsari dan Laweyan cenderung memiliki lebih banyak pilihan properti dan menarik minat lebih banyak pembeli.

Segmen Harga Rumah yang Paling Diminati

preferensi permintaan rumah berdasarkan harga

sumber: Flash Report Rumah123

Masih dari laporan yang sama, diberitakan bahwa permintaan rumah bekas di Solo memiliki karakteristik yang berbeda-beda di setiap wilayah.

Banjarsari didominasi oleh pembeli kelas menengah atas yang mencari rumah dengan harga Rp13 miliar.

Jebres lebih banyak diminati oleh kelas menengah dan menengah atas dengan fokus pada rentang harga Rp400 juta hingga Rp1 miliar.

Laweyan dan Serengan memiliki karakteristik serupa, dengan permintaan tertinggi pada rentang harga Rp13 miliar.

Sementara itu, Pasar Kliwon didominasi oleh pembeli kelas menengah dan menengah bawah yang mencari rumah dengan harga di bawah Rp400 juta.

Tren Harga Rumah di Indonesia

Seperti yang sudah disebutkan di awal bahwa tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 2 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Adapun Denpasar menjadi kota yang mengalami kenaikan harga tahunan tertinggi, diikuti Bogor, dan Surakarta.

Di Jabodetabok selain Bogor, terdapat dua kota yang mencatat kenaikan tipis untuk harga tahunan rumah seken, yaitu Depok dan Tangerang.

Sementara di Pulau Jawa selain Surakarta, tiga kota juga mengalami kenaikan harga tahunan antara lain Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung.

Di luar Pulau Jawa, tak hanya dialami Denpasar saja, Medan juga mencatat kenaikan tipis.

“Pada periode Juni lalu selisih pertumbuhan harga di atas laju inflasi tahunan hanya dialami 3 kota, sedangkan per Juli telah mencapai lima kota. Ini mengindikasikan pertumbuhan Indeks Harga Rumah Seken secara tahunan yang cukup signifikan dibandingkan periode Januari hingga April lalu. Hal ini akan semakin berdampak positif pada kepemilikan atau investasi properti mengingat nilai properti yang meningkat lebih cepat daripada laju inflasi, sehingga akan memberikan potensi pertumbuhan nilai keuntungan yang lebih tinggi,” tandas Marisa.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar tren permintaan hunian dan perkembangan harga properti di Indonesia, baca selengkapnya laporan Flash Report Rumah123 Edisi Agustus 2024.

Baca Juga: Permintaan Rumah di Tangerang Meningkat, Pencari Terbanyak dari Generasi Muda!

***

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu, ya.

Cek artikel menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.

Tak lupa, kunjungi Rumah123 untuk menemukan hunian impian karena #SemuaAdaDisini.

Kalau kamu tertarik beli hunian di sana, tapi enggak tahu syarat dan ketentuan apa saja yang perlu disiapkan, gabung saja yuk di forum ngobrolin properti Teras123!


Tag:


Gadis Saktika

Content Writer

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA