Respons Pengembang Soal Rumah di Bawah Rp2 Miliar Gratis PPN, Belum Optimal Atasi Backlog?
Real Estate Indonesia (REI) menganggap keputusan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menggratiskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembeli rumah di bawah Rp2 miliar belum sesuai dengan proposal “propertynomic”.
Meskipun tetap mengapresiasi kebijakan pemerintah terkait gratis PPN, tetapi Joko Suranto selaku Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI menilai bahwa langkah tersebut bisa jadi kurang efektif untuk menekan angka backlog rumah.
“Oleh karena itu, kami sampaikan proposal ‘propertynomic’. Jadi, properti ini dilihat bukan sebagai indikator pertumbuhan ekonomi, tetapi sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi,” ucapnya seperti dikutip dari cnnindonesia.com.
Lebih lanjut, Joko Suranto mendorong proposal properti sebagai sebuah Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Properti sebagai PSN ini enggak pernah dibahas, yang dibahas properti sebagai pertumbuhan ekonomi,” paparnya.
Sektor Properti Jadi Tulang Punggung
Joko Suranto pun menyebut bahwa sektor properti merupakan tulang punggung dan memiliki multiplier effect terhadap 185 subsektor industri lain.
Secara rinci, dia menyebut pengaruh properti bisa mencapai 14 persen sampai 16 persen terhadap produk domestik bruto.
Tidak hanya itu, pengaruh sektor properti lainnya tampak dari besaran 9 persen untuk APBN dan 30—45 persen pada pendapatan asli daerah.
Dengan pengaruh yang cukup besar tersebut, Joko Suranto pun merasa kecewa karena backlog perumahan selama satu dekade masih sulit ditekan.
Dalam catatannya, backlog pada 2010 mencapai 13,5 juta unit rumah dan hanya turun ke angka 12,7 juta unit pada 2020.
Menilik rincian tersebut, REI merasa skeptis bahwa angka backlog perumahan dapat turun drastis apabila pendekatan, penganggaran, sampai dengan kelembagaan yang dilakukan pemerintah tidak berubah.
“Kami punya 6.400 kadang bisa sampai 6.700 pengembang. Misal, satu developer investasi Rp10 miliar, maka sudah [potensi investasi] Rp64 triliun,” terangnya.
Nilai tersebut tentu saja bisa bertambah jika rerata nilai investasinya lebih besar.
Properti Layak Jadi Proyek Strategis Nasional
Dalam pandangan Joko Suranto, angka tersebut sangat besar dan bisa digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, katanya, selama ini tidak pernah diproyeksikan, dikelola, dan diakomodasi padahal hal tersebut sudah ada di dalam negeri.
Nantinya, jika sektor properti telah menjadi PSN Joko menganggap dapat dipakai untuk optimalisasi infrastruktur yang ada.
Di sisi lain, Joko mengakui bahwa proposal “propertnomic” yang digagas REI belum disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi.
Hal ini dikarenakan masih dalam tahap sosialisasi, penguatan, dan rencana diskusi publik.
Dalam pandangannya, jika pengembangan properti atau kawasan perumahan telah dikategorikan PSN pasti akan mengundang investasi yang lebih besar.
Dengan demikian, dia pun berjanji akan segera membuka kajian ini di ruang publik pada akhir tahun.
***
Itulah informasi mengenai respons pengembang perihal rumah di bawah Rp2 miliar gratis PPN, Property People.
Semoga ulasannya bermanfaat, ya.
Yuk, dapatkan informasi beragam topik hanya di laman artikel.rumah123.com.
Untuk memperoleh berita terbaru, follow Google News Rumah123.com!
Jika sedang mencari rumah berbagai tipe dan harga yang sesuai kebutuhan, akses saja Rumah123.com.
Ya, kini mencari properti semakin mudah karena kami selalu #AdaBuatKamu.