12 Pakaian Adat Aceh Disertai dengan Ciri Khasnya. Cantik dan Penuh Makna!

Bukan cuma baju meukeusah, ternyata ada beragam pakaian adat Aceh yang bisa kamu temukan, lo. Ketahui apa saja macam-macam pakaian adat Aceh di sini, yuk!

Tiap provinsi di Indonesia memiliki ciri khas pakaian tersendiri, salah satunya adalah Provinsi Aceh.

Aceh merupakan wilayah yang besar dan kaya akan budaya sehingga tak heran kamu bisa menemukan banyak baju tradisional di tempat ini.

Ciri khas dari baju tradisional Aceh adalah penggunaan baju kurung dan kain songket bagi wanita serta baju kurung dan sarung untuk pria.

Yuk, simak beragam pakaian adat Aceh disertai dengan ciri khasnya di bawah ini!

Pakaian Adat Aceh dan Ciri Khasnya

1. Baju Meukeusah

sumber: ladiescorner.id

Pakaian adat Aceh pertama adalah baju meukeusah yang terbuat dari bahan tenun sutra dengan dasar hitam yang disebut linto baro.

Warna hitam pada pakaian memiliki makna atau simbol kebesaran dalam budaya Aceh dengan sulaman benang emas yang cantik.

Hal ini membuat baju meukeusah dianggap sebagai baju kebesaran di Aceh.

2. Celana Sileuweu

sumber: moondoggiesmusic.com

Berikutnya adalah celana sileuweu yang merupakan baju tradisional pria Aceh.

Celana panjang ini berwarna hitam dan terbuat dari kain katun.

Banyak orang menyebut pakaian ini sebagai celana cekak musang, lamjaja lamgugap, ija krong, atau sangket.

3. Meukeutop

sumber: goodnewsfromindonesia.id

Pakaian adat Aceh selanjutnya adalah meukeutop yang merupakan penutup kepala pelengkap baju tradisional.

Kupiah ini berbentuk lonjong memanjang yang dilengkapi lilitan tangkulok atau tenun sutra dari bahan emas atau perunggu.

4. Rencong

sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Berikutnya ada rencong yang merupakan senjata tradisional, sama seperti keris.

Biasanya rencong diselipkan pada lipatan sarung di bagian pinggang dengan gagang atau kepala menjulur keluar.

Rencong menjadi simbol identitas diri, keberanian, dan ketangguhan suku Aceh.

5. Dara Baro

sumber: einvite.id

Selanjutnya adalah pakaian adat Aceh bernama dara baro yang digunakan oleh pengantin wanita.

Atasan wanita ini berlengan panjang dan berbentuk seperti baju kurung dengan kerah dan motif sulaman benang emas khas pakaian China.

Dari bentuk dan motifnya, pakaian ini merupakan perpaduan budaya Melayu, Arab, dan Tionghoa.

6. Cekak Musang Wanita

sumber: wikimedia.org

Pakaian adat berikutnya adalah cekak musang yang merupakan bawahan untuk perempuan.

Cekak musang merupakan gulungan sarung sepanjang lutut yang umumnya digunakan di pesta pernikahan atau ketika menari.

Celana ini biasanya berwarna keemasan dengan bahan kain sutra.

7. Patam Dhoe

sumber: ips.pelajaran.co.id

Selanjutnya adalah patam dhoe yang merupakan pakaian adat untuk wanita.

Keunikan dari patam dhoe ialah bentuknya yang seperti mahkota dengan bagian tengah diukir membentuk motif daun sulur.

Selain patam dhoe, pakaian adat perempuan dari provinsi ini juga sering kali dilengkapi dengan tusuk sanggul anting, gelang, dan kalung.

8. Keureusang

sumber: goodnewsfromindonesia.id

Pakaian adat Aceh selanjutnya adalah keureusang yang merupakan bagian dari baju pengantin Aceh.

Keureusang adalah bros dengan panjang 10 cm dan lebar 7,5 cm dari emas atau berlian yang disematkan di gaun pengantin.

9. Piring Dhoe

Piring dhoe adalah perhiasan di dahi wanita Aceh yang terbuat dari emas atau perak.

Bentuknya seperti mahkota tiga bagian yang dipersatukan oleh engsel.

Di tengah perhiasan ini terdapat kaligrafi tulisan ayat suci dengan ukiran kalimat “bungong” di bagian tengahnya.

10. Untai Peuniti

Pakaian adat Aceh berikutnya adalah untai peuniti yang terbuat dari emas.

Perhiasan ini memiliki ukiran yang ditenun dengan pola pakis berbentuk kuncup bunga.

Di tengahnya terdapat motif boheungkot atau titik-titik kecil seperti telur ikan.

11. Subang Aceh

Subang Aceh adalah perhiasan dari emas dan permata berbentuk seperti bunga matahari dengan kelopak berujung runcing.

Keunikan perhiasan ini adalah bagian atasnya terbuat dari lempengan berbentuk bunga matahari yang dinamakan sigeudo subang.

12. Kain Samping

sumber: fasnina.com

Pakaian adat Aceh terakhir adalah kain samping yang digunakan di pinggang sebagai pengganti ikat pinggang.

Kain samping ini memiliki motif songket atau tenunan yang khas.

***

Semoga ulasan di atas bermanfaat.

Temukan informasi menarik seputar pakaian adat lainnya di artikel.rumah123.com.

Ikuti juga Google News kami agar tidak ketinggalan berita terkini lainnya, ya.

Dapatkan kemudahan memiliki hunian bersama Rumah123.com karena kami akan selalu #AdaBuatKamu.