OK
Panduan

Ini Teknologi Aspal Sirkuit Mandalika di NTB, Cuma Ada di 4 Sirkuit di Dunia

19 Juli 2022 · 3 min read Author: Siti Nurhikmah

Sirkuit Mandalika

Sirkuit Mandalika yang berada di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat kini menjadi sorotan. 

Salah satunya karena teknologi aspal yang digunakan di Sirkuit Mandalika. 

Pasalnya, sirkuit ini disebut memiliki teknologi paling maju di dunia. 

Melansir unggahan akun Instagram Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Teknologi aspal yang digunakan yakni Stone Mastic Asphalt (SMA). 

Teknologi tersebut merupakan campuran aspal untuk melapisi permukaan atas aspal.

Hal itu berguna untuk memperkuat struktur lapisan permukaan dengan prinsip kontak stone by stone. 

Dengan begitu, volume aspal yang dipergunakan pun menjadi kecil. 

Hanya Ada 4 di Dunia

Sirkuit Mandalika

Sumber : Antara

Hingga kini, baru ada tiga sirkuit dengan teknologi SMA yaitu Silverstone di Inggris, Yas Marina di Abu Dhabi, dan Phillip Island di Australia. 

Jadi, Sirkuit Mandalika menjadi ke-4 di dunia yang menggunakan teknologi aspal tersebut.

Direktur Kontruksi dan Pengembangan dari Mandalika Grand Prix Associaton (MGPA) Dwianto Eko Wiryanto menyampaikan, tidak semua sirkuit di dunia menggunakan campuran SMA.

Sebab, salah satu jenis aspal campuran ini terbilang baru mulai digunakan pada tahun 2014-2015. 

“Dengan tipe aspal Stone Mastic Asphalt (SMA), memberikan makro tekstur yang lebih baik buat pembalap,” katanya yang dikutip dari Kompas.com.

Teknologi Aspal dengan Penetrasi Tinggi di Sirkuit Mandalika 

SMA memiliki daya penetrasi yang tinggi, sehingga pembalap tidak mudah terjatuh saat terjadi wet race atau jalan licin akibat air hujan

Selain itu, memberikan grip yang baik dan pada saat yang sama memberikan resistensi yang baik saat pebalap melakukan pengereman. 

“Seakan-akan pada saat mereka akselerasi itu mendapat gripnya dan saat deselerasi mereka juga bisa mengontrol motornya dengan baik,” ujarnya. 

Dia menuturkan, lapisan terakhir aspal ini juga menggunakan teknologi SMA yaitu mengutamakan perekatkan batu, dengan kadar aspal yang tidak terlalu banyak. 

Hal ini karena batu campuran aspalnya sedikit, sehingga sirkuit membutuhkan tipe aspal yang punya performa tinggi. 

“Jadi kami di sini menggunakan performance grade 82, karena sebelumnya paling tinggi hanya 76,” ujar Dwi. 

Aspal Mewah dengan 4 Kontur Berbeda

Sementara itu, Head of Operation–Sporting MGPA Dyan Dilato menjelaskan, aspal ini termasuk mewah, terdiri dari empat kontur yang berbeda.

“Partikel dari SMA ini tidak terlalu rapat maupun jarang, jadi sirkuit yang terbaru diharapkan memakai aspal ini,” ujar Dyan dilansir dari Kompas.com. 

Jika dilihat secara detail, permukaan aspal sangat rata karena kerekatan antar partikel pun tidak berdempetan sehingga tidak ada yang menumpuk. 

“Dengan memakai SMA, kita bisa membuat biaya perawatan lebih rendah dan tidak perlu resurface (pelapisan ulang) lima tahun ke depan,” jelasnya.

Jangan lupa kunjungi artikel.rumah123.com untuk dapatkan artikel menarik lainnya seputar properti. 

Kamu juga bisa mencari properti yang sesuai kebutuhanmu seperti Volta Residence hanya di www.rumah123.com.



IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA