Contoh Mad Iwad dalam Al-Qur’an. Dilengkapi Penjelasan, Ciri, dan Cara Bacanya!
Ada banyak hukum mad yang ada dalam ilmu tajwid, salah satunya adalah mad iwad. Simak contoh mad iwad dalam Al-Qur’an di sini!
Mad adalah hukum bacaan yang mana suatu huruf dibaca lebih panjang dibanding dengan huruf lainnya karena suatu ketentuan tertentu.
Dalam ilmu tajwid, ada cukup banyak hukum mad, yakni sekitar 14 jenis hukum mad, salah satunya adalah mad iwad.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang contoh mad iwad disertai penjelasannya di bawah ini!
Pengertian Mad Iwad
Mad iwad terdiri dari dua kata, yakni mad yang berarti panjang dan iwad yang berarti pengganti.
Secara istilah, mad iwad adalah kata yang berhenti pada tanwin fathah ( ـً ) di akhir ayat atau bacaan panjang pada akhir kata (kalimat) sebagai pengganti suara tanwin fathah yang diwaqofkan.
Ketentuan hukum mad iwad berlaku apabila tanwin fathah ( ـً ) pada akhir kata mati karena diwaqofkan (diberhentikan).
Oleh karena itu, tanwin diganti menjadi mad sehingga harakat tanwin tidak lagi dibunyikan.
Cara membaca hukum mad iwad sendiri adalah dibaca panjang satu alif atau dua harakat (ketukan), seperti mad thobii.
Namun, perlu diperhatikan, hukum mad iwad tidak berlaku pada bacaan Ta Marbuthah (ىة, ة).
Apabila ada Ta Marbuthah berharakat tanwin fathah dan diberhentikan, maka bacaannya menjadi ha sukun (ه, ىه) atau mati.
Cara Baca Hukum Mad Iwad
Berikut adalah cara baca hukum mad iwad disertai penyebabnya:
- عَلَى النَّارِ هُدًى dibaca ‘alan-nāri hudā (QS. Thaahaa: 10)
Sebab: Fathatain di akhir kalimat yang diwaqofkan sehingga diganti alif dan dipanjangkan hingga dua harakat.
- كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ dibaca kaṡīraw wa nisā`ā (QS. An Nisa: 1)
Sebab: Fathatain di akhir kalimat yang diwaqofkan sehingga diganti alif dan dipanjangkan hingga dua harakat.
Contoh Mad Iwad di Al-Qur’an
1. Q.S Al Adiyat Ayat 1
وَالۡعٰدِيٰتِ ضَبۡحًا
Wal’aadi yaati dabhaa
Artinya: Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah wal’aadi yaati dabhan, tetapi karena tanwin di akhir kalimat yang diwaqafkan maka dibaca wal’aadi yaati dabhaa.
2. Q.S Al Adiyat Ayat 2
فَالۡمُوۡرِيٰتِ قَدۡحًا
Fal muuri yaati qadhaa
Artinya: Dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya).
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah fal muuri yaati qadhan, tetapi karena tanwin di akhir kalimat yang diwaqafkan maka akhir kalimat dipanjangkan.
3. Q.S Al Adiyat Ayat 3
فَالۡمُغِيۡرٰتِ صُبۡحًا
Fal mughiiraati subhaa
Artinya: Dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah fal mughiiraati subhan, tetapi karena terdapat mad iwad maka dibaca fal mughiiraati subhaa.
4. Q.S Al Adiyat Ayat 4
فَاَثَرۡنَ بِهٖ نَقۡعًا
Fa atharna bihii naq’a
Artinya: Sehingga menerbangkan debu.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah fa atharna bihii naq’an, tetapi karena terdapat mad iwad maka tanwin fathah di akhir kalimat diubah menjadi mad.
5. Q.S Al Adiyat Ayat 5
فَوَسَطۡنَ بِهٖ جَمۡعًا
Fawa satna bihii jam’a
Artinya: Lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh.
Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah fawa satna bihii jam’an, tetapi karena tanwin di akhir kalimat yang diwaqafkan maka akhir kalimat dibaca panjang.
***
Itulah contoh mad iwad disertai penjelasannya.
Baca juga ulasan mengenai kumpulan ilmu tajwid lainnya hanya di artikel.rumah123.com.
Ikuti terus akun Google News kami untuk mendapatkan berita terbaru, ya!
Yuk, segera wujudkan keinginan untuk memiliki rumah impian bersama Rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu.