OK

Contoh Cerpen Singkat Beserta Strukturnya yang Menarik, Ringan dan Mudah Dihafal!

21 Maret 2023 · 10 min read · by Maskah Alghofar

Contoh Cerpen Singkat

Suka baca cerpen? Simak ulasan lengkap terkait pengertian dan contoh cerpen beserta strukturnya berikut ini, yuk!

Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu karya sastra yang banyak dinikmati orang.

Hal itu karena cerpen menyuguhkan alur yang singkat sehingga pembaca tidak mudah merasa bosan.

Selain itu, cerpen juga menyuguhkan cerita secara cermat dan jelas menggunakan bahasa singkat.

Ada sekitar enam struktur penceritaan pada cerpen, mulai dari abstrak hingga koda.

Bagi kamu yang ingin tahu lebih dalam terkait dengan cerpen, mulai dari pengertian, contoh cerpen singkat, hingga strukturnya, simak ulasan berikut.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini contoh cerpen beserta strukturnya dan unsur intrinsiknya.

Pengertian Cerpen

Cerpen atau cerita pendek adalah cerita dengan alur singkat dan wujud kisahnya yang hanya memuat satu alur cerita.

Panjang dan pendek alur ceritanya memang relatif, tapi umumnya jumlah kata yang digunakan sekitar 500-10.000 kata.

Kamu bisa menghabiskan waktu sekitar 10 sampai 30 menit untuk membaca satu buah cerpen.

Maka dari itu, cerpen sering membuat candu untuk baca buku karena ceritanya yang langsung selesai.

Biasanya, cerpen mengangkat persoalan kehidupan manusia secara nyata dengan penggambaran yang menarik.

Cerpen punya berbagai tema yang bisa diangkat dari kisah nyata dan direkayasa demi kepentingan cerita.

Dalam sebuah cerpen, ada beberapa unsur yang perlu diketahui, di antaranya:

  • tema,
  • tokoh dan penokohan,
  • latar,
  • alur dan plot,
  • sudut pandang,
  • amanat,
  • dan gaya bahasa.

Struktur Cerpen

struktur cerpen

Sumber: Brainly.co.id

Suatu cerpen mempunyai struktur penulisan sebagai berikut:

  1. Abstrak, yaitu bagian yang menggambarkan seluruh isi cerita. Namun, bagian ini bersifat opsional dan dapat serta ataupun tidak.
  2. Orientasi, yaitu bagian pengenalan cerita dengan menunjukkan tokoh dalam cerpen ataupun masalah tokoh.
  3. Komplikasi atau puncak konflik, yaitu bagian yang bercerita tentang masalah tokoh utama. Bagian ini dapat berisi kisah yang dramatis dan membuat penasaran pembaca.
  4. Evaluasi, yaitu bagian yang menyatakan komentar penulis terkait dengan peristiwa puncak. Bagian ini menceritakan bentuk penggambaran langsung ataupun diwakili tokoh lain.
  5. Resolusi, yaitu bagian penyelesaian akhir dari keseluruhan cerita. Bagian ini memberikan rasa lega kepada pembaca setelah ketegangan panjang dan menyisakan masalah-masalah kecil saja.
  6. Koda, yaitu bagian simpulan atau amanat yang dapat dipetik oleh pembaca.

Contoh Cerpen

Contoh tema cerpen ada banyak, seperti contoh cerpen pendidikan, contoh cerpen singkat, contoh cerpen keluarga, dan lainnya.

Berikut contoh cerpen beserta strukturnya yang perlu kamu tahu.

1. Contoh Cerpen Singkat Kehidupan

Cerpen singkat dan strukturnya ini memiliki tema kehidupan yang penting sehingga bisa jadi pelajaran berharga bagi pembacanya.

Teks Cerpen dan Strukturnya – Melupakan Prioritas Terpenting

Orientasi:

Suara alarm berdering begitu nyaring mengusik tidur nyenyak seorang Nathan. Dia enggan membuka mata namun akhirnya terpaksa ia buka.

“Oh Tuhan!” Nathan kaget melihat jam ternyata sekarang sudah pukul 7 pagi. Nathan langsung bergegas mandi dan tanpa sarapan ia berangkat ke kantor.

Rangkaian Peristiwa:

Sesampainya Nathan di kantor, Nathan terlambat mengikuti pertemuan pagi ini karena telah dimajukan lebih awal dari biasanya dengan alasan Bapak Direktur ada keperluan di luar kota.

“Permisi, Pak. Saya Boleh masuk?” Tanya Nathan izin kepada bapak direktur yang memimpin pertemuan.

Komplikasi:

”Silakan masuk, tapi maaf proyekmu digantikan oleh saudara Arkan.”

“Kenapa pak? Saya hanya telat 15 menit.”

“Maaf saudara Nathan, ini bukan masalah lama atau tidaknya Anda terlambat, namun ini tentang konsistensi Anda dalam bekerja.” Jelas Bapak direktur dengan tegas.

Resolusi:

Langsung seketika Nathan hanya bisa terdiam dengan wajah pucatnya. Setelah pertemuan ini selesai, Nathan berjalan gontai pergi menuju meja kerja miliknya.

“Ada apa Nath? Kok telat.”

“Memang salah saya, saya semalam begadang nonton bola, sampai melupakan proyek penting yang sangat menguntungkan bagi saya.”

2. Contoh Cerpen Pendidikan Beserta Strukturnya

Berikut ini contoh cerpen dan strukturnya yang bagus untuk kamu pelajari.

Contoh Cerpen dan Strukturnya – Kucing yang Selalu Lapar

Oleh: Lena D.

Orientasi:

“Mengapa kucing mencuri?” tanya Kiki dalam hati. Gadis kecil itu merenung di tepi jendela sambil mendengarkan keributan yang sedang terjadi di sebelah rumahnya.

Kiki sudah dapat menduga siapa yang menjadi sumber keributan itu. Pasti kucing itu! Benar saja! Seekor kucing kecil dengan tangkas meloncat ke pagar tembok yang memisahkan rumah Kiki dengan rumah Tante Sali. Mata kucing itu dengan liar memperhatikan sekitarnya. Ekornya berkali-kali dikibaskan ke udara.

Rangkaian Peristiwa:

“Hai….” sapa Kiki. “Mencuri lagi, ya!” Kucing itu hanya menggeram. Matanya nanar waspada. Tiba-tiba saja ia melompat turun. Lalu menghilang.

“Kucing sialan!” Tante Sali muncul dari balik pagar. Napasnya memburu.

Sebelah tangannya membawa sapu, sebelah lagi berkacak pinggang. “Sialan kucing itu!”

“Mencuri apa dia, Tante?” tanya Kiki.

“Oh….” Tante yang gemuk itu menoleh. Senyumnya mengembang melihat Kiki. “Tidak, tidak mencuri apa-apa! Tidak berhasil dia! Tapi tiap hari diintip-intip, kan, menyebalkan, Ki!”

“Oh…. Tidak berhasil!” Kiki meniru. “Kenapa kucing mencuri, Tante?”

“Tentu saja karena ia lapar!” jawab Tante Sali.

“Kasih saja kucing itu makan, Tante, biar tidak mencuri lagi!” usul Kiki dengan polosnya.

“Enak saja!” Tante Sali merengut. la jadi nampak lucu sekali. Dagunya yang gemuk berlipat-lipat. “Memangnya kucing siapa dia?!”

Kucing siapa? Kiki tertegun. Dalam benak gadis kecil itu tak terbayang pemilik kucing yang selalu membuat ulah itu. Kalau tidak berhasil mencuri di tempat Tante Sali, pasti ia beroperasi di rumah sebelah lagi.

“Punya siapa, Tante?” tanya Kiki cepat-cepat sebelum Tante Sali berlalu.

“Tidak tahu. Kucing liar mungkin,” jawab Tante Sali sambil membalikkan badan.

Namun, kemudian dia berbalik lagi. Lalu menjulurkan kepalanya melewati pagar.

“Kiki,” panggilnya. “Kenapa tidak main ke rumah Tante? Ayo, anak manis, kok tahan sendirian di rumah! Molly belakangan ini kesepian tidak ketemu Kiki,” kata Tante Sali.

Kiki menggeleng. Lalu menutup jendela cepat-cepat sebelum tante yang gemuk itu mendesaknya bermain ke situ.

Rupanya Tante Sali tidak tahu bahwa Kiki lagi marah pada Molly, anjingnya itu. Kiki sebal Molly mau seenaknya saja. Kalau ia lagi ingin main, Kiki dikejar-kejarnya. Coba kalau lagi malas, Molly tidak memperdulikannya! Lebih baik bermain dengan si Putih saja! gerutu Kiki dalam hati. Si Putih…

Komplikasi:

“Ngeong… Ngeong….” Terdengar suara kucing. Kiki segera berlari ke luar.

Beberapa anak laki-laki sedang menghajar si Putih di rumah sebelah. Ada yang menendang, memukul pakai sapu, dan menarik-narik ekornya. Kucing itu hanya bisa mengeong-ngeong kesakitan. Beberapa kali ia mencoba melarikan diri, tapi tertangkap kembali.

Tante Sali menyaksikan itu dengan senang sekali. Bahkan ia menyemangati anak-anak itu. Sedangkan Kiki yang berdiri di sebelahnya berurai air mata. Hatinya yang polos dan lembut tak bisa menerima tindakan semena-mena itu.

Ketika Ibu pulang dari bekerja, Kiki mengadu sambil terisak-isak. Ibu menenangkan anak satu-satunya itu dan berjanji.

“Kalau Nyonya masak daging, nanti Ibu bawa tulang-tulangnya pulang. Untuk kucing pencuri itu. Biar ia tidak lapar. Biar tidak mencuri lagi,” kata Ibu.

Ibu bekerja jadi pembantu di rumah Nyonya Maria. Sejak masih gadis Ibu sudah bekerja di sana. Ibu berhenti bekerja ketika menikah dengan bapak Kiki. Setelah suaminya meninggal, Ibu bekerja kembali di sana.

Ketika tahu Ibu sering membawa pulang tulang-tulang ikan untuk kucing, Nyonya Maria malah memberi daging untuk Kiki. Nyonya Maria maklum keluarga kecil itu tentu jarang makan daging.

“Wah, daging, Bu!” seru Kiki ketika melihat apa yang dibawa ibunya pulang. “Untuk si Putih?”

“Ini gulai. Untuk Kiki saja,” kata Ibu. “Tulang-tulangnya baru kasih si Putih.”

“Nyonya Maria baik sekali ya, Bu. Kalau sudah besar, Kiki mau bekerja di sana juga,” kata Kiki. Ia makan dengan lahapnya sambil tak lupa bercerita tentang si Putih.

Resolusi:

Si Putih, kucing pencuri itu, kini menjadi sahabat Kiki. Mulanya memang sulit untuk mendekati Putih. Kucing itu selalu curiga dan waspada. la pasti lari bila didekati. Hanya bila lapar saja, ia mencari Kiki. Karena ia tahu Kiki menyediakan tulang untuknya.

Koda:

Namun, lama-lama kucing itu menyukai Kiki juga. Kiki satu-satunya manusia yang berlaku hangat dan manis padanya. Kini Putih berubah menjadi kucing yang bersih dan manis. Ia tidak lagi kumal, liar, dan sumber keributan. Sampai-sampai Tante Sali pangling melihatnya.

“Astaga… Ki, ini kan kucing jahat itu!” serunya terbengong-bengong. “Sudah lama ia tak mencuri lagi!”

“Soalnya Putih tak lapar lagi, Tante,” sahut Kiki. “Kiki memberinya makan.”

“Ih, baik begitu, Ki!”

“Kata Ibu, kucing juga mengerti bila disayang. Kalau Kiki mau baik dan sayang pada Putih, pasti Putih juga baik dan jinak.”

Lama Tante Sali termangu. Ia merasa disindir. la malu sekali. Bagaimana mungkin, selama ini ia bisa bersikap begitu kasar terhadap seekor kucing kecil yang kelaparan?

3. Cerpen Beserta Strukturnya

Berikut ini adalah contoh cerpen lengkap dengan strukturnya yang dapat kamu pelajari.

Teks cerpen beserta strukturnya – Ketika Laut Marah

Oleh: Widya Suwarna

Orientasi:

Sudah empat hari nelayan-nelayan tak bisa turun ke laut. Pada malam hari, hujan lebat turun. Gemuruh gelombang, tiupan angin kencang di kegelapan malam seolah-olah memberi tanda bahwa alam sedang murka, laut sedang marah. Bahkan, bintang-bintang pun seolah tak berani menampakkan diri.

Nelayan-nelayan miskin yang menggantungkan rezekinya pada laut setiap hari bersusah hati. Ibu-ibu nelayan terpaksa merelakan menjual emas simpanannya yang hanya satu dua gram untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Mereka yang tak punya benda berharga terpaksa meminjam pada lintah darat.

Rangkaian Peristiwa:

Namun, selama hari-hari sulit itu, ada pesta di rumah Pak Yus. Tak ada yang menikah, tak ada yang ulang tahun, dan Pak Yus juga bukan orang kaya. Pak Yus hanyalah nelayan biasa, seperti para tetangganya.

Pada hari-hari sulit itu, Pak Yus menyuruh istrinya memasak nasi dan beberapa macam lauk-pauk banyak-banyak. Lalu, ia mengundang anak-anak tetangga yang berkekurangan untuk makan di rumahnya. Dengan demikian rengek tangis anak yang lapar tak terdengar lagi, diganti dengan perut kenyang dan wajah berseri-seri.

Komplikasi:

Kini tibalah hari kelima. Pagi-pagi Ibu Yus memberi laporan, “Pak, uang kita tinggal 20.000. Kalau hari ini kita menyediakan makanan lagi untuk anak-anak tetangga, besok kita sudah tak punya uang. Belum tentu nanti sore Bapak bisa melaut!”

Pak Yus terdiam sejenak. Sosok tubuhnya yang hitam kukuh melangkah ke luar rumah, memandang ke arah pantai dan memandang ke langit. Nun jauh di sana segumpal awan hitam menjanjikan cuaca buruk nanti petang.

Kemudian, ia masuk ke rumah dan berkata mantap, “Ibu pergi saja ke pasar dan berbelanja. Seperti kemarin, ajak anak-anak tetangga makan. Urusan besok jangan dirisaukan.”

Ibu Yus pergi ke dapur dan mengambil keranjang pasar. Seperti biasa, ia patuh pada perintah suaminya. Selama ini Pak Yus sanggup mengatasi kesulitan apa pun. Sementara itu Pak Yus masuk ke kamar dan berdoa. la mohon agar Tuhan memberikan cuaca yang baik nanti petang dan malam. Dengan demikian para nelayan bisa pergi ke laut menangkap ikan dan besok ada cukup makanan untuk seisi desa.

Siang harinya, anak-anak makan di rumah Pak Yus. Mereka bergembira. Setelah selesai, mereka menyalami Pak dan Bu Yus lalu mengucapkan terima kasih.

“Pak Yus, apakah besok kami boleh makan di sini lagi?” seorang gadis kecil yang menggendong adiknya bertanya. Matanya yang besar hitam memandang penuh harap.

Ibu Yus tersenyum sedih. la tak tahu harus menjawab apa. Tapi dengan mantap, dengan suaranya yang besar dan berat Pak Yus berkata, “Tidak Titi, besok kamu makan di rumahmu dan semua anak ini akan makan enak di rumahnya masing-masing.”

Titi dan adiknya tersenyum. Mereka percaya pada perkataan Pak Yus. Pak Yus nelayan berpengalaman. Mungkin ia tahu bahwa nanti malam cuaca akan cerah dan para nelayan akan panen ikan.

Resolusi:

Kira-kira jam empat petang Pak Yus ke luar rumah dan memandang ke pantai. Laut tenang, angin bertiup sepoi-sepoi dan daun pohon kelapa gemerisik ringan. Segumpal awan hitam yang menjanjikan cuaca buruk sirna entah ke mana. la pergi tanpa pamit.

Malam itu, Pak Yus dan para tetangganya pergi melaut. Perahu meluncur tenang. Para nelayan berhasil menangkap banyak ikan. Ketika fajar merekah perahu-perahu mereka menuju pantai dan disambut oleh para anggota keluarga dengan gembira.

Pak Yus teringat pada anak-anak tetangga. Tuhan telah menjawab doanya. Semua nelayan itu mendapat rezeki. Hari itu tak ada pesta di rumah Pak Yus. Semua anak makan di rumah ibunya masing-masing. Sekali lagi di atas perahunya, Pak Yus memanjatkan doa syukur.

 

***

Itulah pengertian cerpen beserta strukturnya yang perlu kamu ketahui.

Semoga bermanfaat untuk kamu, ya, Property People!

Temukan artikel menarik lainnya di artikel.rumah123.com.

Cek juga informasi terkini seputar properti dan gaya hidup di Google News Rumah123.

Dapatkan kemudahan memiliki hunian karena Rumah123 akan selalu #AdaBuatKamu.


Tag: , ,


Maskah Alghofar
Maskah Alghofar

Penulis Rumah123.com. Lulusan Penerbitan yang pernah menjadi wartawan hukum dan senang menulis kesehatan, gaya hidup, dan properti.