Cara Budidaya Belut untuk Pemula, Bisa Dilakukan Tanpa Lumpur dengan Air Bersih
Harga jualnya yang cukup mahal membuat budidaya belut cukup menggiurkan untuk dijadikan bisnis. Simak cara dan perhitungan keuntungannya!
Bisnis budidaya ikan air tawar memang sangat menggiurkan.
Selain budidaya ikan lele dan gurame, budidaya belut juga mulai diminati oleh masyarakat saat ini.
Hal ini disebabkan lantaran tingginya kebutuhan daging belut yang kaya akan nutrisi bagi tubuh.
Salah satu makanan berbahan dasar belut yang banyak disukai masyarakat adalah Unagi, makanan khas Jepang yang biasa menjadi topping sushi.
Apabila kamu sedang berencana untuk mengembangkan bisnis budidaya ikan, budidaya belut bisa menjadi pilihan tepat.
Perawatannya cukup mudah, harga jualnya pun tinggi.
Langsung saja, simak langkah-langkahnya berikut ini!
Cara Ternak Belut yang Praktis dan Mudah
Apabila kamu sudah memiliki kolam ikan yang memadai, simak tipsnya berikut ini.
1. Menyediakan Tempat dan Air
Untuk memulai proses ternak belut, hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah kolam pembesaran tempat budidaya.
Jenis kolam yang bisa kamu gunakan dapat berupa kolam terpal maupun kolam permanen.
Penggunaan kolam air jernih memiliki kelebihan karena dapat meminimalisir pemborosan tempat, dengan ukuran tidak terlalu besar namun tetap menampung banyak bibit.
Meski demikian, sirkulasi air harus diperhatikan karena terkait kadar pH dalam air supaya tidak terganggu akibat lendir pada belut.
Sirkulasi yang baik akan membuat oksigen kolam air menjadi stabil.
2. Pemilihan Bibit Berkualitas
Setelah mempersiapkan kolam, pembibitan juga harus menjadi perhatian untuk tumbuh kembang belut karena berkaitan langsung dengan hasil panen.
Kamu bisa mengetahui beberapa ciri bibit belut terbaik berikut ini:
- Pilih bibit yang tidak memiliki bekas luka dan kondisi belut yang lincah.
- Hindari bibit belut yang didapat secara alami, karena menimbulkan bekas luka seperti cara dengan metode setrum maupun berburu di sawah dan sungai.
- Ukuran bibit setidaknya merata atau sama besar untuk menurunkan tingkat kanibalisme.
3. Pemberian Pakan
Selain kualitas bibit yang menjadi perhatian penting, pakan belut pun harus menjadi perhatian penting supaya tumbuh dan berkualitas baik.
Ini dikarenakan, pakan belut yang bergizi tentunya akan mempengaruhi kualitas belut yang akan dijual.
Kamu bisa menggunakan jenis pakan alami seperti limbah ikan, bekicot, sisa cincangan dari daging ayam atau pelet.
Pakan belut diberikan secara berkala antara 3 sampai 4 kali, semakin dewasa maka komposisinya semakin sedikit.
4. Masa Perawatan Budidaya Belut
Pakan yang baik tentu dibarengi oleh perawatan belut yang baik.
Tidak hanya asupan nutrisi yang baik, fisik belut dan lingkungan harus diperhatikan secara seksama.
Salah satu faktor yang penting adalah kualitas air yang baik untuk mencegah kanibalisme antar belut.
Karakter kualitas air yang baik ada pada kolam dengan pH 7, serta sirkulasi air yang baik agar dapat dinetralkan dengan baik mengingat belut memiliki lendir yang sensitif.
5. Masa Panen Budidaya Belut
Setelah masa panen hingga perawatan yang baik, kemudian dilakukan proses panen.
Pada panen belut tidak ada masa waktu yang ditetapkan karena belut tetap dapat dinikmati.
Adapun, masa panen yang ideal untuk belut adalah 3 hingga 4 bulan masa pemeliharaan.
Belut yang berkualitas baik, seterusnya bisa dijadikan indukan sehingga meneghasilkan bibit baru.
Kamu bisa melakukan panen harian dengan penangkapan manual, karena ukuran belut yang beragam.
***
Itulah beberapa cara budidaya belut beserta langkahnya bagi pemula.
Yuk, cari inspirasi gaya hidup hanya di artikel.rumah123.com selengkapnya.
Follow Google News Rumah123 di sini!
Klik portal Rumah123.com yang pastinya #AdaBuatKamu!
Simak keunggulan Jakarta Garden City selengkapnya!