Ini Tarif Jasa Arsitek Rumah dan Cara Memilih Arsitek yang Tepat
Tak sedikit yang takut duluan karena menganggap bahwa arsitek adalah jasa mahal. Memang, berapa sih tarif jasa arsitek rumah?
Membangun rumah bukanlah hal sederhana, ada banyak sekali hal yang harus diperhatikan.
Mulai dari ukuran, arah hadap setiap ruangan, pondasi, hingga materialnya.
Inilah sebabnya membangun rumah tak bisa dilakukan oleh siapa saja.
Butuh keahlian profesional di bidang arsitektur untuk bisa melakukan hal-hal tersebut.
Inilah kenapa jasa arsitek sangat dibutuhkan dalam membangun rumah atau bangunan lainnya.
Namun sayangnya, stigma bahwa jasa arsitek itu mahal masih sangat kental di antara masyarakat Indonesia.
Jasa mereka lebih umum digunakan oleh pengembang atau perorangan yang mau membangun rumah mewah.
Tak sedikit yang takut duluan karena menganggap bahwa arsitek adalah jasa mahal.
Padahal, tak selamanya demikian. Memang, berapa sih tarif jasa arsitek rumah?
Cara Menghitung Biaya Jasa Arsitek Rumah
Di Indonesia, ada beberapa cara dalam menghitung biaya desain yang dilakukan oleh arsitek.
Cara pertama adalah dihitung berdasarkan ukuran bangunan.
Cara kedua adalah dihitung berdasarkan persentase dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) total bangunan.
Apa perbedaan keduanya?
1. Biaya Arsitek Berdasarkan Ukuran Bangunan
Dengan cara ini, jasa arsitek dihitung dari ukuran bangunan yang didesain.
Jika jasa arsitek dihitung berdasarkan metode ukuran bangunan, maka arsitek junior akan mempunyai tarif lebih rendah dibandingkan arsitek berpengalaman.
Semakin berpengalaman dan semakin baik skill arsitek, tentu biayanya akan semakin mahal.
Metode pembayaran arsitek seperti ini lebih banyak digunakan di Indonesia karena dianggap paling adil.
Namun jangan keliru, walaupun tarif arsitek di metode ini dihitung berdasarkan pengalaman dan skill, namun menurut Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), sejak 2012 terdapat ketetapan minimum honorarium arsitek atau tarif jasa arsitek yaitu sebesar Rp200 ribu per meter persegi atau 7% dari nilai fisik bangunan.
Contoh perhitungan tarif jasa arsitek berdasarkan ukuran bangunan
Misalnya tarif seorang arsitek Rp200 ribu per m2, dan luas bangunan yang didesain adalah 90 m2, maka biaya arsitek rumah untuk bangunan tersebut adalah Rp200 ribu dikalikan 90 yaitu Rp 18 juta.
2. Harga Jasa Arsitek Rumah Berdasarkan RAB
Cara ini biasanya digunakan pada rumah-rumah mewah dengan detail-detail yang rumit, dan juga banyak perubahan yang diinginkan oleh pemilik rumah.
Sistem ini akan memungkinkan arsitek mengakomodasi permintaan perubahan desain di tengah jalan oleh pemilik rumah, karena biaya jasa arsitek dihitung berdasarkan total biaya pembangunan sampai proyek tersebut selesai.
Jika menggunakan persentase RAB, maka tarif yang diterima arsitek berpengalaman akan sama rata dengan arsitek junior.
Hal ini bisa merugikan pengguna jasa ataupun arsitek itu sendiri.
Misalnya tarif yang dikenakan terlalu tinggi, maka pengguna jasa lah yang akan terbebani.
Sedangkan jika tarif yang dikenakan terlalu rendah, maka arsitek yang berpengalaman tentu akan rugi.
Tidak ada tolok ukur yang tepat untuk membayar skill dan pengalaman masing-masing arsitek.
Contoh Biaya Jasa Arsitek Rumah Berdasarkan Persentase RAB
Contoh perhitungan:
Apabila bangunan yang dikerjakan adalah rumah tinggal pribadi (masuk ke dalam kategori 3), dan rencana anggaran biaya total sebesar Rp200 juta, maka tarif arsitek yang dikenakan adalah:
8% X Rp200.000.000 = Rp16.000.000
Keuntungan Menggunakan Jasa Arsitek
Menggunakan jasa arsitek ternyata jauh lebih hemat daripada membangunnya asal-asalan.
Dari kedua skema di pembayaran tarif arsitek di atas, memang bisa disimpulkan bahwa terdapat tambahan biaya ketika membangun atau merenovasi rumah.
Namun, jika dipikir-pikir lagi, jika kamu mencoba menghemat bujet dan merancang desain sendiri tanpa pengetahuan yang cukup, bisa-bisa dana yang keluar akan lebih banyak pada akhirnya.
Sebab, tak menutup kemungkinan hasilnya tak sempurna, sehingga di tengah-tengah nanti kamu akan mengubahnya lagi di sana sini.
Dengan begitu, konsultasi bersama arsitek tentu akan lebih hemat.
Singkatnya, menggunakan jasa mereka sama saja dengan berinvestasi jangka panjang, karena perencanaan lebih matang dan menyeluruh.
Cara Memilih Arsitek yang Tepat
Setelah mengetahui apa saja keuntungan menggunakan jasa arsitek, kamu pasti bertanya-tanya bagaimana cara memilih arsitek yang tepat.
Ini dia sejumlah hal yang harus dipertimbangkan!
1. Pilih Arsitek yang Bersertifikat
Arsitek yang kredibel biasanya memiliki sertifikat yang membuktikan bahwa ia telah memenuhi standar pengetahuan, cara kerja, keterampilan, dan perencanaan rancangan bangunan yang baik.
Sertifikasi arsitek dikeluarkan oleh lembaga pemberi Sertifikasi Keahlian Arsitek (SKA) profesi pada arsitek adalah Ikatan Arsitek Indonesia berasosiasi dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Pastikan arsitek pilihanmu memilikinya ya!
2. Cek Portofolio Arsitek
Kamu dapat melihat hasil kerja arsitek dari portofolio proyek sebelumnya.
Cek apakah hasil kerjanya memang sesuai dengan preferensimu.
Pastikan juga bahwa arsitek yang dipilih sudah pernah menggarap proyek rumah pribadi, bukan arsitek yang berlatar belakang mendesain bangunan komersial.
3. Ketahui Testimoni Klien Sebelumnya
Lebih baik lagi jika kamu megulik testimoni dari klien yang pernah menggunakan jasa arsitek pilihanmu.
Tanyakan apakah hasil akhirnya bagus, durasi kerja tepat waktu atau tidak, taris jasa sesuai atau tidak, dan hal lain yang menurutmu penting untuk ditanyakan.
Hal ini tentunya akan membuatmu semakin yakin memilih arsitek untuk rumahmu!
***
Bagaimana? Tertarik menggunakan jasa arsitek, atau justru kamu mau mendesain hunianmu sendiri?
Yang manapun itu, pastikan untuk memiliki rumahnya terlebih dahulu ya!
Cek di Rumah123.com untuk mendapatkan hunian favorit seperti Sky House BSD!
Simak artikel menarik lainnya seputar rumah, gaya hidup, dan properti hanya di artikel.rumah123.com.
Ingat rumah, ingat Rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu!