15 Kosakata Bahasa Sunda Kasar dan Artinya yang Wajib Dihindari!
Berikut ini 15 kosakata bahasa Sunda kasar dan artinya yang wajib dihindari untuk diucapkan pada semua orang.
Bahasa adalah salah satu aspek paling penting dalam kehidupan manusia.
Indonesia sendiri memiliki keragaman bahasa yang cukup unik sebagai identitas budaya.
Salah satunya adalah bahasa sunda yang memiliki tingkatan halus atau sopan hingga kasar.
Biasanya bahasa Sunda kasar hanya digunakan saat berbicara dengan teman dekat atau sebaya.
Bagi kamu yang sedang belajar bahasa Sunda, hati-hati dalam memiliki kosakatanya, ya.
Berikut ini kosakata bahasa Sunda kasar yang sebaiknya dihindari untuk diucapkan pada semua orang.
Contoh Kosakata Bahasa Sunda Kasar dan Artinya
1. Lebok
Kosakata bahasa Sunda kasar pertama adalah lebok yang artinya makan.
Dalam keseharian, kata lebok biasanya digunakan untuk memberikan makna seperti “makan tuh”atau “rasakan”.
Contoh kalimatnya:
“Lebok tah, ceuk aing oge naon. (Rasakan/ makan tuh, saya sudah bilang kan)”.
2. Ontohod
Selanjutnya ada kata ontohod yang artinya adalah bodoh.
Kata ini sering digunakan dalam cerita-cerita daerah seperti Kabayan.
Dalam cerita Kabayan, sang abah sering mengatai menantunya yaitu si Kabayan.
Contoh Kalimatnya:
“Ontohod! Piraku nangka dititah balik sorangan atuh Kabayan! (Bodoh, masa nangka disuruh pulang sendiri).”
3. Beungeut
Beungeut merupakan bahasa Sunda dalam tingkatan paling kasar yang artinya muka atau wajah.
Biasanya, kata beungeut ini digunakan untuk mengata-ngatai wajah seseorang.
Contoh kalimatnya:
“Beungeut sia tah pabalatak. (muka kamu tuh berantakan).”
4. Goblog
Bahasa Sunda kasar lainnya adalah goblok yang dalam bahasa Indonesia berarti bodoh.
Biasanya, kosakata ini digunakan saat sedang marah atau kesal. Bahkan, banyak kata ini digunakan untuk memaki orang lain.
Contoh kalimatnya:
“Goblog da sia mah! (Bodoh dasar kamu).”
5. Sia
Sia memiliki arti kamu yang berkonotasi kasar dalam bahasa Sunda.
Untuk berkomunikasi sehari-hari sebaiknya kamu menghindari menggunakan kata ini.
Sebaiknya, gunakan kata-kata yang lebih halus, yaitu anjeun.
Contoh kalimatnya:
“Sia mah sok kitu ka urang teh, ngalunjak. (Kamu sering seperti itu sama saya, melunjak).”
6. Kehed
Selanjutnya adalah kata Kehed yang dalam bahasa Sunda kasar memiliki arti sialan.
Biasanya, kata ini digunakan untuk mengumpat seseorang.
Contoh kalimatnya:
“Kehed teh, ari aya butuhna we ka urang mah. (Sialan, giliran ada butuhnya aja ke saya).”
7. Belegug
Kata belegug memiliki arti bodoh dengan konotasi yang kasar.
Pemilihan kata ini banyak digunakan untuk mengumpat orang lain yang dinilai bodoh.
Contoh kalimatnya:
“Da belegug atuh da sia mah! (Dasar bodoh sih kamu!).”
8. Bagong
Kosakata bahasa Sunda kasar lainnya yang perlu kamu hindari adalah bagong.
Kata bagong memiliki arti sama seperti kata anjing. Biasanya ini menjadi kata umpatan yang sering digunakan orang Sunda.
Contoh kalimatnya:
“Kehed. Si Bagong pikasebeleun pisan ih.” (Sialan, si bagong mah nyebelin banget ih).”
9. Anjir
Kata anjir merupakan kata lain yang dirasa lebih halus daripada anjing.
Namun, orang-orang Sunda sering mengatakan anjir saat kesal, marah, terpesona atau hanya tambahan ungkapan dalam kalimat yang biasa saja.
10. Modar
Modar merupakan bahasa Sunda yang memiliki arti mati.
Kata ini banyak digunakan sebagai kalimat umpatan karena berkonotasi kasar.
Contoh kalimatnya:
“Modar tah barudak kapanggih garelut ku polisi. (Mati tuh anak-anak ketahuan berkelahi oleh polisi).”
11. Sungut atau Babangus
Sungut dan babangus artinya mulut dalam bahasa Sunda kasar.
Biasanya orang yang memakai kata ini bermaksud membuat orang yang mendengarnya merasa tidak nyaman.
12. Halik
Kata kasar lainnya adalah Halik yang artinya awas.
Biasanya halik berguna untuk menggertak seseorang atau mengusir orang lain secara kasar.
Contoh kalimatnya:
“Halik Siah, atau halik ku aing. (Awas Kamu!)”
13. Koplok
Koplok merupakan bahasa umpatan yang sama seperti kehed atau setara dengan goblok.
Bahasa ini cukup kasar dan sebaiknya dihindari digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
14. Aing
Kata aing memiliki arti saya dalam konotasi yang kasar.
Kata ini bisa digunakan saat berbicara dengan teman sebaya yang sudah dekat.
Akan tetapi, sebaiknya hindari menggunakan kata aing agar tidak menjadi kasar.
Alangkah baiknya kamu menggunakan bahasa alus seperti abdi atau kuring yang memiliki arti saya.
Contoh kalimat aing:
“Aing mah sok heran lamun aya jelema siga kitu teh. (Saya suka heran kalau ada orang seperti itu tuh).”
15. Ngajedog
Ngajedog memiliki arti diam tapi berkonotasi kasar,
Biasanya, kata ini digunakan untuk menyuruh seseorang diam atau tidak ikut berbicara atau melakukan sesuatu.
Contoh kalimatnya:
“Cik atuh ngajedog lah sakeudeung tong laloba omong (Coba diam dulu sebentar, jangan banyak bicara).”
***
Itulah contoh kosakata bahasa Sunda kasar yang bisa kamu jadikan referensi.
Semoga ulasan kritik dan saran untuk dosen tersebut bermanfaat, ya, Property People.
Dapatkan informasi beragam topik hanya di laman artikel.rumah123.com.
Yuk, follow Google News Rumah123.com sekarang juga untuk mendapatkan berita terbaru!
Jika sedang mencari rumah untuk keluarga tercinta, Rumah123.com adalah pilihan yang tepat, lo.
Ya, kini mencari properti semakin mudah karena kami selalu #AdaBuatKamu.