OK
Panduan

17 Contoh Cerita Legenda Singkat Indonesia Paling Populer

03 Nopember 2024 · 24 min read Author: Kartika Ratnasari

Contoh cerita legenda singkat

Sumber: Istockphotos.com

Inilah daftar contoh cerita legenda asal Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat. Yuk, simak langsung cerita singkatnya!

Indonesia memiliki berbagai macam jenis cerita dari berbagai daerah.

Salah satu jenis ceritanya adalah legenda.

Menurut KBBI, legenda sendiri adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.

Legenda juga memiliki peranan penting dalam memperkenalkan suatu budaya daerah kepada banyak orang.

Umumnya legenda juga ditambah dengan intrik khusus agar pembaca lebih tertarik untuk membacanya.

Di Indonesia terdapat banyak cerita legenda dari pulau Sumatra sampai Papua.

Inilah daftar contoh cerita legenda yang paling populer yang bisa kamu ketahui, melansir berbagai sumber.

Contoh Cerita Legenda Singkat Indonesia Terpopuler

contoh cerita legenda

Sumber: borneochannel.com

1. Contoh Cerita Legenda Singkat Danau Toba

Inilah contoh cerita legenda singkat mengenai Danau Toba.

Pada zaman dahulu, ada seorang petani bernama danau Toba. Dia tinggal menyendiri di sebuah lembah yang landai dan subur. Toba bekerja di sawah dan ladang untuk keperluan hidupnya. Selain mengerjakan ladangnya, Toba juga suka pergi memancing ikan ke sungai yang berada tak jauh dari rumahnya.

Setiap kali dia memancing, mudah saja ikan didapatnya. Karena di sungai yang jernih itu, memang banyak sekali ikan. lkan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.

Pada suatu sore, setelah pulang dari ladang, Toba langsung pergi ke sungai untuk memancing. Tidak lama, tiba-tiba pancingnya disambar ikan, dan langsung menarik pancing itu jauh ke tengah sungai. Hati Toba menjadi gembira karena tahu bahwa ikan yang menyambar pancingnya, pasti ikan yang besar.

Setelah beberapa lama dia biarkan pancingnya ditarik ikan itu ke sana kemari, barulah pancing itu ditariknya perlahan-lahan. Ketika pancing itu disentakkannya, tampaklah seekor ikan besar tergantung dan menggelepar.

Dengan cepat, ikan itu ditariknya ke darat supaya tidak lepas. Sambil tersenyum gembira, mata pancingnya dia lepas dari mulut ikan itu. Toba tersenyum sambil membayangkan, betapa enaknya nanti daging ikan itu kalau dipanggang. Dia pun langsung meninggalkan sungai dan pulang ke rumah karena hari juga sudah mulai senja.

Setibanya di rumah, Toba langsung membawa ikan besar hasil pancingannya ke dapur. Ketika dia hendak menyalakan api untuk memanggang ikan itu, ternyata kayu bakar di dapur rumahnya sudah habis. Dia segera keluar untuk mengambil kayu bakar dari bawah kolong rumahnya. Kemudian, sambil membawa beberapa potong kayu bakar, dia naik kembali ke atas rumah dan langsung menuju dapur.

Pada saat Toba tiba di dapur, dia terkejut sekali karena ikan besar itu sudah tidak ada lagi. Tetapi di tempat ikan itu diletakkan, tampak terhampar beberapa keping uang emas. Toba segera membawa keping uang emas ke dalam kamar.

Ketika Toba membuka pintu kamar, tiba-tiba darahnya tersirap. Di dalam kamar itu, berdiri seorang perempuan cantik dengan rambut panjang terurai. Toba menjadi sangat terpesona karena wajah perempuan yang berdiri di hadapannya luar biasa cantiknya.

Karena hari sudah malam, perempuan itu minta agar lampu dinyalakan. Setelah Toba menyalakan lampu, perempuan itu bercerita bahwa dia adalah penjelmaan ikan besar yang tadi didapat Toba ketika memancing di sungai. Kemudian, dijelaskannya pula bahwa beberapa keping uang emas yang terletak di dapur itu adalah penjelmaan sisiknya.

Setelah beberapa minggu perempuan cantik itu tinggal serumah bersamanya, Toba pun melamar perempuan tersebut untuk jadi istrinya. Perempuan itu bersedia menerima lamarannya dengan syarat, Toba harus bersumpah seumur hidup agar dia tidak pernah mengungkit asal usul istrinya yang merupakan jelmaan seekor ikan. Toba pun kemudian bersumpah.

Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Samosir. Samosir sangat dimanjakan ibunya, sehingga mengakibatkan anak itu bertabiat kurang baik dan pemalas.

Setelah cukup besar, Samosir disuruh ibunya mengantar nasi untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Namun, sering dia tolak, sehingga terpaksalah ibunya yang mengantarkan nasi ke ladang.

Suatu hari, Samosir disuruh ibunya lagi mengantarkan nasi ke ladang untuk ayahnya. Mulanya dia menolak, tapi karena terus dipaksa ibunya, dengan kesal pergilah dia mengantarkan nasi itu.

Di tengah jalan, sebagian besar nasi dan lauk-pauknya dia makan. Setibanya di ladang, sisa nasi itu yang hanya tinggal sedikit, dia berikan kepada ayahnya. Toba sudah merasa sangat lapar karena nasinya terlambat sekali diantarkan.

Toba sangat marah ketika melihat nasi yang diberikan kepadanya bersisa sedikit. Amarahnya semakin bertambah ketika anaknya mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar nasi itu.

Kesabaran Toba hilang, dia memukuli anaknya sambil mengatakan, “Anak yang tak bisa diajar. Tidak tahu diuntung. Dasar keturunan perempuan ikan!”

Sambil menangis, Samosir berlari pulang menemui ibunya di rumah. Dia mengadu kalau dipukuli ayahnya. Semua kata-kata cercaan ayahnya, dia ceritakan pula. Mendengar cerita anaknya itu, si ibu sedih sekali. Terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya itu.

Si ibu menyuruh anaknya agar segera pergi mendaki bukit yang terletak tidak begitu jauh dari rumah mereka, dan memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu. Tanpa bertanya lagi, Samosir segera melakukan perintah ibunya itu. Dia berlari-Iari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.

Saat si ibu melihat Samosir sudah hampir sampai ke puncak pohon kayu yang dipanjatnya di atas bukit, dia pun berlari menuju sungai yang tidak begitu jauh letaknya dari rumah mereka. Ketika dia tiba di tepi sungai itu, kilat menyambar disertai bunyi guruh yang menggelegar.

Sesaat kemudian, si ibu melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Pada saat yang sama, sungai itu pun banjir besar dan turun pula hujan yang sangat lebat. Beberapa waktu kemudian, air sungai itu sudah meluap ke mana-mana dan tergenangiah lembah tempat sungai itu mengalir.

Toba tidak bisa menyelamatkan dirinya. Dia tenggelam oleh genangan air. Lama-kelamaan, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar. Danau itulah yang kemudian hari dinamakan orang sebagai Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengah-tengahnya diberi nama Pulau Samosir.

2. Contoh Cerita Legenda Singkat Roro Jonggrang

Berikut ini adalah contoh cerita legenda singkat berjudul Roro Jonggrang.

Dahulu, terdapat kerajaan bernama Prambanan yang dipimpin oleh Prabu Baka. Ia memiliki putri bernama Roro Jonggrang. Rakyat merasa sejahtera di bawah kerajaan tersebut.

Berbeda dengan Kerajaan Prambanan, Kerajaan Pengging memiliki raja yang buruk. Ia suka berperang dan memperluas wilayah kekuasaannya. Raja Pengging pun memiliki ksatria bernama Bandung Bondowoso.

Tak hanya kuat, ia juga sakti. Suatu hari ia diperintahkan untuk menaklukkan Kerajaan Prambanan. Usaha penaklukan pun berhasil dilakukan. Raja Baka tewas, Kerajaan Prambanan pun jatuh pada Kerajaan Pengging.

Tersisa Roro Jonggrang yang ternyata disukai oleh Bandung Bondowoso. Usai kalah, ia malah dipinang oleh Bandung Bondowoso untuk jadi pramaisurinya.

Roro Jonggrang sebenarnya tak mau menerima, tapi di sisi lain kasihan dengan rakyat Kerajaan Prambanan. Alhasil, Roro Jonggrang memberikan syarat untuk dibuatkan 1.000 candi dan 2 sumur dalam semalam. Ternyata, Bandung Bondowoso menyanggupi. Dengan pasukannya, ia nyaris berhasil membangun candi dalam semalam.

Tapi, ia gagal membangun ke-1.000 karena pasukannya mengira hari sudah pagi usai mendengar bunyi ayam berkokok. Rupanya, usaha Bandung digagalkan oleh Roro Jonggrang. Mengetahui Roro Jonggrang yang mencuranginya, alhasil putri raja itu akhirnya dikutuk menjadi candi yang ke-1.000.

Pesan moral yang bisa dipetik adalah tidak ada pencapaian yang dapat diraih dengan instan. Semuanya butuh proses. Kemudian, janganlah berbuat buruk, kelak keburukan akan berbalik menimpa diri sendiri.

3. Contoh Cerita Legenda Singkat Rawa Pening

Berikut ini adalah contoh cerita legenda singkat tentang Rawa Pening.

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang wanita bernama Endang yang tinggal di Desa Ngasem. Endang sedang mengandung. Ia mendambakan akan melahirkan seorang anak dengan rupa yang menawan.

Namun, setelah waktu kelahiran anaknya tiba, ternyata yang ia lahirkan bukanlah seorang bayi, melainkan seekor naga. Naga itu ia diberi nama Baru Klinting. Meskipun wujudnya naga, ia bisa berbicara layaknya manusia biasa.

Ketika sang anak beranjak dewasa, ia bertanya tentang keberadaan ayahnya. Endang pun menceritakan kejadian yang sesungguhnya. Kemudian, Endang memberi anaknya sebuah klinting.  Klinting itu bisa dijadikan bukti, saat si anak ingin menemui ayahnya.

Baru Klinting lalu pergi menemui ayahnya yang sedang melakukan pertapaan. Kemudian, ia menunjukkan klinting pemberian dari ibunya.

Namun, sang ayah masih belum yakin dan menginginkan ia melakukan sesuatu, yaitu dengan memintanya melingkari sebuah gunung. Baru Klinting pun akhirnya menunjukkan bahwa ia mampu melakukannya. Mengetahui hal tersebut, sang ayah percaya dan mengakuinya sebagai anak. Sang ayah meminta Baru Klinting untuk bertapa.

Suatu waktu, para warga sedang mencari-cari hewan yang bisa dijadikan santapan untuk pesta. Tetapi, mereka tidak juga menemukannya. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menangkap Baru Klinting yang sedang bertapa. Baru Klinting pun ditangkap, dan dijadikan makanan santapan untuk pesta.

Arwah Baru Klinting berubah menjadi seorang anak kecil yang nampak begitu kumal. Ia datang menuju ke pesta tersebut ingin meminta makanan, tapi ia malah diusir. Kemudian, ia bertemu dengan seorang nenek yang sangat baik hati dan mau memberinya makanan.

Ia pun memberi pesan kepada nenek, supaya ketika nenek mendengar suara gemuruh, segera menyiapkan sebuah lesung. Sesudah itu, Baru Klinting kembali lagi ke tempat pesta, dan yang terjadi adalah ia diusir lagi.

Baru Klinting kemudian menantang para warga untuk mencabut pedang yang sudah ia tancapkan sebelumnya. Tidak ada satu orang pun yang bisa mencabut pedang tersebut, sampai akhirnya Baru Klinting mencabut pedang tersebut sendiri.

Seketika munculah air yang akhirnya menggenangi desa tersebut. Seluruh warga desa ikut tenggelam, kecuali seorang nenek yang sudah baik hati menolongnya. Air yang menggenangi desa tersebut, kemudian membentuk rawa yang konon merupakan asal mula terbentuknya rawa pening.

4. Contoh Cerita Legenda Singkat Batu Menangis

Inilah contoh cerita legenda pendek berjudul Batu Menangis.

Alkisah, tinggalah seorang janda miskin dan anaknya di suatu desa yang ada di daerah Kalimantan. Anak janda miskin itu merupakan seorang gadis yang sangat cantik, tetapi perilakunya buruk dan manja. Suatu ketika, sang ibu mengajak anak gadisnya untuk berbelanja ke desa.

Di sepanjang perjalanan, banyak orang yang bertanya kepada si anak tentang siapakah seseorang yang berjalan di belakangnya. Pada awalnya, si anak menjawab bahwa ibunya tersebut merupakan pembantunya. Jawaban kedua, ia mengatakan bahwa ibunya tersebut merupakan budaknya.

Sang anak melakukan hal seperti ini secara berulang kali. Jadi, ketika orang-orang menanyakan tentang ibunya, ia selalu menjawab tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Semakin lama ibunya tidak tahan mendengar jawaban dari anaknya tersebut kepada setiap orang yang bertanya.

Kemudian, si ibu berdoa supaya anaknya mendapatkan hukuman. Si anak pun dengan perlahan berubah menjadi sebuah batu. Si anak lalu meminta ampun ketika batu sudah menjalar ke setengah badannya. Namun, ia sudah terlambat meminta maaf. Pada akhirnya, si anak berubah menjadi batu yang terus menangis.

5. Contoh Legenda Singkat Malin Kundang

Inilah contoh legenda singkat Malin Kundang yang berasal dari Sumatra Barat.

Alkisah hidup lah seorang bunda yang berprofesi sebagai nelayan. Ia merupakan orang tua tunggal yang hidup bersama putra satu-satunya, Malin Kundang. Penghasilan ibunda tidak lah cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Ketika Malin beranjak besar, Malin meminta izin pada ibunda untuk merantau. Ia ingin mengadu nasib, siapa tahu ia beruntung. Berlayar lah Malin dan merantau selama beberapa tahun.

Beberapa tahun setelahnya, harapan Malin tercapai. Ia menjadi orang berhasil dan menjadi saudagar kaya raya. Ia sampai menikah dengan putri bangsawan. Sayangnya, ia berbohong mengenai latar belakangnya pada keluarga sang istri.

Suatu ketika, Malin rindu kampung halaman. Ia pulang ke kampung mengajak serta istrinya. Ia pun berbagi-bagi uang kepada masyarakat desa. Kedatangan Malin pun sampai ke telinga ibunda.

Tak sabar, ibunda langsung bergegas menemui Malin. Tapi, apa yang ia harapkan tak sesuai kenyataan. Malin tahu itu ibunda, tapi tak mau mengaku di depan istrinya karena malu ibunda kenakan pakaian lusuh. Istrinya pun kebingungan karena Malin mengaku padanya kalau ibunda sudah tiada.

Merasa sakit hati, ibunda Malin pun mengutuknya. Tak lama hujan deras, permintaan ampun Malin tak lagi didengar. Ia pun berubah menjadi batu. Pesan moralnya adalah sayangilah ibunda karena perjuangannya melahirkan, merawat, serta mendidik tak ada bandingannya dengan apapun yang dilakukan anak.

6. Contoh Cerita Legenda Pendek Bawang Merah dan Bawang Putih

Berikut ini adalah contoh cerita legenda pendek Bawang Merah dan Bawang Putih yang sangat populer.

Dahulu kala, tinggalah sebuah keluarga bahagia yang terdiri dari ibu, ayah, dan anak perempuannya bernama Bawang Putih. Sang ayah adalah seorang pedagang. Walaupun kecil, tetapi ia tetap menjalankan pekerjaan tersebut dengan senang hati. Suatu ketika, sang ibu sakit keras dan meninggal dunia. Kejadian tersebut membuat sang ayah dan Bawang Putih merasa sedih dan terpukul.

Di desa itu, ada seorang janda yang mempunyai satu anak perempuan bernama Bawang Merah. Sejak mengetahui ibu Bawang Putih meninggal, ibu Bawang Merah sering datang ke rumah untuk menemani bawang putih. Ibu Bawang Merah juga suka membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Jadi, Bawang Putih tidak merasa kesepian lagi.

Melihat hal itu, ayah Bawang Putih ingin menikahi ibu Bawang Merah, supaya Bawang Putih tidak merasa kesepian. Tentunya, hal ini dilakukan atas izin Bawang Putih. Setelah mendapat restu, ayah Bawang Putih dan ibu Bawang Merah pun menikah.

Kini, Bawang Putih dan ayahnya hidup bersama dengan Bawang Merah dan ibunya. Awalnya, Bawang Merah dan ibunya sangat baik kepada Bawang Putih. Namun, semakin lama, mereka jadi jahat. Seluruh pekerjaan rumah dikerjakan oleh Bawang Putih. Bawang Merah dan ibunya tidak mengerjakan pekerjaan satu pun. Hal ini terjadi tanpa diketahui oleh sang ayah.

Suatu saat, ayah Bawang Putih meninggal dunia. Hal ini membuat tindakan Bawang Merah dan ibunya menjadi semakin semena-mena. Sering kali Bawang Putih bersedih. Namun, ia tetap melakukan seluruh pekerjaan yang diminta ibu tirinya dengan perasaan gembira. Ia berharap, suatu saat ibu tirinya mau menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri.

Ketika Bawang Putih mencuci baju, ia tidak sengaja menghanyutkan baju kesayangan ibu tirinya. Sang ibu tiri yang tidak terima bajunya hanyut, memintanya untuk mencari baju kesayangannya tersebut sampai ketemu.

Bawang Putih pun pergi mencari baju ibu tirinya yang hanyut. Kemudian, Bawang Putih bertemu seorang nenek yang mengambil baju merah milik sang ibu tiri. Nenek itu mau mengembalikan baju merah tersebut dengan syarat, Bawang Putih mau menemaninya selama seminggu. Bawang putih menyetujui syarat tersebut.

Di hari ke tujuh, nenek tersebut memberinya sebuah labu sebelum ia pulang. Bawang Putih terkejut dan heran, karena ketika ia membuka labu tersebut, isinya adalah emas. Ternyata, Bawang Merah dan ibunya mengetahui labu berisi emas itu. Dengan segera, mereka mengambil perhiasan di dalam labu milik Bawang Putih.

Bawang Merah dan ibunya pun meminta agar Bawang Putih menceritakan kejadian yang menimpanya, dan bertanya bagaimana ia bisa mendapatkan labu berisi emas itu. Setelah Bawang Putih bercerita, Bawang Merah diminta oleh sang ibu untuk melakukan hal yang serupa. Sesudah satu minggu lamanya, Bawang Merah akhirnya pulang dan ia meminta sebuah labu dari nenek.

Nenek itu memberi kebebasan Bawang Merah untuk memilih. Labu yang Bawang Merah pilih adalah yang paling besar. Sampai di rumah, Bawang Merah membuka labu pemberian dari sang nenek. Harapannya, ia akan memperoleh emas seperti yang sebelumnya didapatkan oleh Bawang Putih.

Ternyata, isi dari labu tersebut adalah hewan-hewan berbahaya. Hewan-hewan tersebut mematuk Bawang Merah dan ibunya sampai akhirnya meninggalkan rumah.

7. Contoh Cerita Legenda Pendek Asal-usul Pulau Bali

Berikut ini adalah contoh cerita legenda pendek tentang Asal-usul Pulau Bali.

Menurut legenda cerita rakyat yang beredar, Pulau Bali dan Jawa pada awalnya tergabung. Berawal dari kisah Siddhi Mantra, seorang Brahmana yang miliki anak bernama Manik Angkera yang suka menghambur-hamburkan harta Ayahnya dengan cara berjudi.

Siddhi Mantra adalah orang yang kaya raya, namun karena kelakuan anaknya yang mempertaruhkan hartanya dalam berjudi sampai habis, lalu berhutang pada orang lain, melihat kesulitan anaknya konon atas petunjuk Sanghyang Widhi, Sidhimantra menemui Naga Sakti penjaga harta karun di kawah Gunung Agung.

Setelah hutang terbayar atas bantuannya Naga, sayangnya Manik Angkeran masih tetap suka berjudi, demi harta, sang anak menemui Sendiri Sang Naga dan berhasil menipunya, karena marah Naga pun membakar Manik Angkeran hingga meninggal.

Siddhi Mantra yang merasa kasihan kepada anaknya, memohon dengan penuh belas kasihan kepada Naga untuk menghidupkan kembali anaknya. Naga yang masih memiliki rasa kasihan itu pun mengabulkan permintaanya.

Setelah Manik Angkera hidup kembali, Siddhi Mantra mengeluarkan mata air persis tepat diantara mereka berdua berdiri, dengan maksud agar anaknya bisa terpisah dengannya dan bisa mandiri.

Lama-kelamaan tanah tempat Mereka berdiri dipisahkan oleh air dan membentuk sebuah pulau kecil. Pulau yang terbentuk itu adalah pulau Bali yang kita kenal sampai sekarang.

8. Contoh Cerita Legenda Singkat Indonesia Timun Mas

Inilah contoh cerita legenda singkat Indonesia Timun Mas yang menarik untuk dibaca.

Mbok Sirni adalah seorang janda yang menginginkan seorang anak agar dapat membantunya bekerja. Suatu hari, ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus diserahkan ke raksasa itu untuk disantap.

Mbok Sirni pun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas.

Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi cantik yang diberi nama Timun Emas. Semakin hari Timun Emas tumbuh menjadi gadis jelita.

Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji. Mbok Sirni amat takut kehilangan Timun Emas. Ia pun mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi karena semakin dewasa, semakin enak untuk disantap, raksasa pun setuju.

Mbok Sirni semakin sayang pada Timun Emas. Setiap kali ia teringat akan janinnya hatinya menjadi cemas dan sedih. Suatu malam Mbok Sirni bermimpi, agar anaknya selamat ia harus menemui petapa di Gunung Gundul dan akhirnya pergi di pagi hari.

Di Gunung Gundul ia bertemu seorang petapa yang memberinya 4 buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai penangkal. Sesampainya di rumah diberikannya 4 bungkusan tadi kepada Timun Emas, dan disuruhnya Timun Emas berdoa.

Pagi hari datang, raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun Emas disuruh keluar lewat pintu belakang untuk Mbok Sirni dan raksasa pun mengejarnya. Timun Emas teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya.

Raksasa memakannya tetapi buah timun tersebut malah menambah tenaga raksasa. Kemudian, Timun Mas menaburkan jarum sampai sekejap tumbuhlah pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarah-darah raksasa terus mengejar. Timun Emas membuka bingkisan yang berisi garam tersebut dan ditaburkannya.

Seketika hutan pun menjadi lautan luas. Dengan kesaktiannya raksasa dapat melewati. Timun Emas kemudian menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, raksasa pun mati. Akhirnya, Timun Mas dan Mbok Sirni hidup bahagia dengan damai.

Pesan moral dari cerita legenda ini adalah setiap perbuatan jahat akan mendapat balasan dan ganjaran di kemudian hari. Jadi, jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari.

9. Contoh Cerita Legenda Indonesia Singkat Selat Bali

Inilah contoh cerita legenda Indonesia singkat tentang Selat Bali

Dahulu, hiduplah seorang brahmana di Kerajaan Daha, Kediri. Brahmana atau pemuka agama itu bernama Empu Sidi Mantra. Ia sangat dihormati oleh masyarakat karena sakti mandraguna. Hidupnya tenang, damai, dan kaya raya. Ia memiliki seorang putra yang tampan dan gagah bernama Manik Angkeran.

Sayangnya, Manik adalah penjudi. Ia suka berjudi dan sialnya, sering kalah. Hingga suatu saat, ia kebingungan membayar utang dan diburu untuk dibunuh. Ia pun mengadu pada ayahnya, Empu Sidi Mantra. Kebaikan hati sang ayah membuat Manik segera bisa melunasi utangnya.

Empu Sidi Mantra kemudian meminta petunjuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa agar ia bisa melunasi utang anaknya. Saat tengah malam, ia mendengar suara yang sangat jelas. Ia diminta pergi ke kawah Gunung Agung dan menemui Naga Besukih, karena ada harta karun di sana.

Sesampainya di sana, ia bertemu Naga Besukih. Ia pun mengabulkan permintaan hartanya dengan syarat Manik harus berhenti judi. Karena uangnya terlalu banyak tersisa, Manik pun kumat. Ia berjudi dan kalah lagi. Kali ini, Manik yang menemui Naga Besukih, seorang diri.

Bukannya meminta dengan baik, ia malah memotong ekor Naga Besukih. Sontak naga langsung membunuh Manik. Sang ayah pun mencari putranya yang tiba-tiba menghilang. Naga Besukih kemudian mengaku kalau ia membunuh Manik. Ia bisa menghidupkan Manik lagi, dengan syarat Manik tak bisa ikut dengan ayahnya.

Di perjalanan, sang ayah menorehkan tongkat saktinya di tanah. Namun, goresan tongkatnya justru bertambah lebar hingga membuat tanah terbelah dan diisi air laut. Hingga akhirnya menjadi selat yang disebut Selat Bali.

Pesan moralnya adalah jauhi kebiasaan yang membuat rugi. Janganlah berbohong pada orang tua.

10. Contoh Cerita Legenda Singkat Sangkuriang

Inilah contoh cerita legenda singkat Sangkuriang yang bisa kamu baca

Dayang Sumbi merupakan wanita sakti keturunan Raja Sungging Perbangkara. Parasnya cantik dan kala itu ia menolak lamaran dari para lelaki yang sering ia terima. Suatu saat, ketika mengasingkan diri bersama anjingnya, Tumang, di hutan. Gulungan benang jahitan tenunnya jatuh.

Dayang Sumbi kemudian tanpa sadar melontarkan pernyataan, siapa saja yang dapat mengambilkan gulungan benang tersebut jika dia perempuan, akan dijadikannya saudara. Namun, jika laki-laki maka akan dijadikan suami.

Di luar dugaan, si Tumang anjing peliharaannya yang mengambilkan gulungan tersebut. Dan karena sudah berjanji, akhirnya Dayang Sumbi menikah dengan si Tumang. Tumang sebenarnya adalah adalah titisan dewa yang menjelma menjadi anjing. Dari pernikahan itu, lahir anak yang diberi nama Sangkuriang.

Suatu hari ketika Sangkuriang hendak berburu bersama Tumang, disuruhnya Tumang untuk mengejar babi betina Wayung, yang tak lain adalah ibunya Dayang Sumbi. Karena tidak menuruti perintah Sangkuriang, dibunuhlah si Tumang oleh Sangkuriang. Hati si Tumang diambil oleh Sangkuriang dan diberikan kepada ibunya, Dayang Sumbi untuk dimasak dan disantap.

Mengetahui bahwa yang dimakannya itu adalah hati si Tumang, kemarahannya pun memuncak. Seketika itu, kepala Sangkuriang dipukul hingga terluka dan diusir dari tempat tinggalnya.

Waktu terus berlalu, hingga Sangkuriang tumbuh menjadi lelaki yang gagah dan tampan. Entah berapa lama dia berkelana hingga tanpa disadarinya, Sangkuriang kembali ke hutan tempat asalnya. Ia bertemu wanita cantik yang tak lain adalah Dayang Sumbi.

Dayang Sumbi awalnya tak tahu itu anaknya. Keduanya pun saling suka. Tapi, begitu ia kenal dan sadar bahwa pria yang ingin menikahinya adalah Sangkuriang, ia makin terkejut. Alhasil ia memberikan satu syarat, Sangkuriang harus mampu membuat danau dan perahu serta membendung sungai Citarum dalam waktu satu malam.

Sangkuriang menyanggupi persyaratan ini karena dia telah berguru dan menjadi orang sakti mandraguna. Alhasil, Sangkuriang ternyata mampu memenuhi persyaratan yang diberikan Dayang Sumbi kepadanya. Dengan segala upaya, Dayang Sumbi berhasil membuat Sangkuriang geram. Ia menendang perahu yang setengah jadi dengan sekuat tenaga dan terguling dalam keadaan tertelungkup hingga akhirnya muncul sebutan Tangkuban Parahu.

Pesan moral yang dapat dipetik adalah bersikaplah untuk jujur karena kejujuran akan membawa kebaikan dan kebahagiaan di kemudian hari. Perbuatan curang akan merugikan diri sendiri serta bisa mendatangkan musibah bagi diri sendiri ataupun orang lain.

11. Contoh Cerita Legenda Singkat Asal-usul Danau Maninjau, Sumatra Barat

Inilah cerita legenda singkat yang berasal dari Sumatra Barat.

Di sebuah perkampungan di kaki Gunung Tinjau, ada sepuluh orang bersaudara yang biasa disebut Bujang Sembilan. Si sulung bernama Kukuban dan si bungsu bernama Sani. Mereka mempunyai seorang paman bernama Datuk Limbatang. Datuk Limbatang pun mempunyai seorang putra bernama Giran.

Suatu hari, Datuk Limbatang berkunjung ke rumah Bujang Sambilan dan di saat itulah Sani dan Girang menyadari bahwa mereka saling menaruh hati. Seiring berjalannya waktu, ketika musim panen tiba kampung tersebut mengadakan adu silat.

Para pemuda kampung termasuk Kukuban dan Giran ikut mendaftarkan diri. Di acara tersebut Kukuban berhadapan dengan Giran, keduanya sama-sama kuat. Namun, pada suatu kesempatan Giran berhasil menangkis serangan dari Kukuban dan dinyatakan kalah. Hal ini membuat Kukuban merasa kesal dan dendam terhadap Giran.

Beberapa hari setelah acara tersebut, Datuk Limbatang datang untuk meminang Sani. Namun karena dendam, Kukuban menolak pinangan tersebut dengan memperlihatkan bekas kakinya yang patah karena Giran. Hal ini pun membuat Sani dan Giran sedih.

Kemudian, Sani dan Giran sepakat untuk bertemu di ladang untuk mencari jalan keluar. Saat sedang berbicara, sepotong ranting berduri tersangkut pada sarung Sani dan membuat pahanya terluka. Giran pun segera mengobatinya dengan daun obat yang telah ia ramu.

Tiba-tiba puluhan orang muncul dan menuduh mereka telah melakukan perbuatan terlarang, sehingga harus dihukum. Sani dan Giran berusaha membela diri tetapi sia-sia dan langsung diarak menuju puncak Gunung Tinjau.

Sebelum dihukum, Giran berdoa jika memang mereka bersalah, ia rela tubuhnya hancur di dalam air kawah gunung. Namun, jika tidak bersalah, letuskanlah gunung ini dan kutuk Bujang Sembilan menjadi ikan. Setelah itu, Giran dan Sani segera melompat ke dalam kawah.

Beberapa saat berselang, gunung itu meletus sangat keras dan menghancurkan semua yang berada di sekitarnya. Bujang Sembilan pun menjelma menjadi ikan. Letusan Gunung Tinjau itu menyisakan kawah luas yang berubah menjadi danau dan akhirnya diberi nama Danau Maninjau.

Pesan moral yang bisa dipetik adalah jangan berprasangka buruk terhadap seseorang dan tidak boleh menyimpan dendam. Kedua hal tersebut dapat merugikan diri kita sendiri.

12. Contoh Cerita Legenda Pendek Asal-usul Nama Kota Dumai, Provinsi Riau

Inilah contoh cerita legenda pendek yang berasal dari Riau.

Di daerah Dumai berdiri sebuah kerajaan bernama Seri Bunga Tanjung yang diperintah oleh seorang ratu bernama Cik Sima. Ratu ini memiliki tujuh orang putri yang elok nan rupawan, dikenal dengan Putri Tujuh. Dari ketujuh putri tersebut, putri bungsu yang paling cantik, namanya Mayang Sari.

Pada suatu hari, ketujuh putri itu sedang mandi di lubuk Sarang Umai. Tanpa sepengetahuan mereka, ada beberapa pasang mata yang mengamati mereka, yaitu Pangeran Empang Kuala dan para pengawalnya. Pangeran terpesona dengan kecantikan Putri Mayang Sari dan ia jatuh cinta kepada sang putri. Bahkan, Pangeran Empang Kuala sering bergumam lirih, “Gadis cantik di lubuk Umai.. cantik di Umai. Ya, ya… dumai… dumai.” Dari peristiwa inilah konon nama kota Dumai berasal.

Beberapa hari kemudian, sang pangeran mengirim utusan untuk meminang putri itu. Pinangan itu pun disambut baik oleh Ratu Cik Sima. Namun, berdasarkan adat kerajaan, putri tertualah yang berhak menerima pinangan terlebih dahulu.

Mengetahui pinangannya ditolak, Pangeram Empang Kuala naik pitam karena rasa malu. Sang pangeran pun segera memerintahkan para panglima dan prajuritnya untuk menyerang Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Ratu Cik Sima yang mengetahui hal itu segera melarikan ketujuh putrinya ke dalam hutan dan membekali mereka makanan yang cukup untuk tiga bulan.

Setelah itu, sang ratu kembali ke kerajaan untuk mengadakan perlawanan terhadap pasukan Pangeran Empang Kuala. Sudah 3 bulan berlalu, tetapi pertempuran antara kedua kerajaan itu tak kunjung usai.

Pada suatu senja pasukan Pangeran Empang Kuala sedang beristirahat di hilir Umai berlindung di bawah pohon-pohon Bakau. Namun, menjelang malam tiba-tiba mereka tertimpa beribu-ribu buah bakau yang jatuh dan menusuk ke badan.

Saat pasukan Kerajaan Empang Kuala tak berdaya, datang utusan Ratu Cik Sima menghadap Pangeran Empang Kuala. Ia meminta Pangeran untuk menghentikan peperangan karena telah membuat alam negeri Seri Bunga Tanjung marah. Seketika itu, Pangeran Empang Kuala menyadari kesalahannya dan segera menghentikan peperangan.

Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita ini adalah permusuhan akan menimbulkan kerugian dan penyesalan. Selain itu, jangan terlalu cepat mengambil keputusan di saat hati sedang penuh dengan amarah.

13. Cerita Legenda Indonesia Singkat Kisah Putri Ular, Sumatra Utara

Inilah cerita legenda Indonesia singkat Kisah Putri Ular dari Sumatra Utara.

Suatu negeri di kawasan Simalungun, dipimpin oleh seorang raja yang baik dan arif. Raja tersebut memiliki seorang putri yang cantik jelita hingga berita kecantikan putri itu diketahui seluruh pelosok negeri. Termasuk seseorang raja muda yang memerintah di sebuah kerajaan yang letaknya tidak jauh dari kerjaan ayah sang putri.

Mendengar kabar tersebut, raja muda yang tampan itu berniat untuk melamar sang putri. Keesokan harinya rombongan utusan raja muda datang ke tempat tinggal sang putri. Sesampainya di sana, mereka segera menyampaikan pinangan dari rajanya dan dengan sukacita diterima oleh ayah sang putri. Raja muda sangat gembira mengetahui pinangannya diterima.

Malamnya, sang raja memberitahukan pada putrinya bahwa ada seorang raja muda yang meminangnya. Dengan malu-malu, putri mengangguk bersedia. Sang raja mengingatkan putrinya untuk menjaga diri baik-baik agar tidak terjadi sesuatu yang dapat membatalkan pernikahan.

Suatu hari, sang putri pergi mandi ditemani beberapa orang dayang-nya di sebuah kolam yang berada di belakang istana. Setelah beberapa saat berendam, sang putri duduk di atas batu di tepi kolam sambil membayangkan betapa bahagianya saat pernikahan nanti. Saat sang putri asyik mengkhayal, tiba-tiba angin bertiup kencang dan sebuah ranting pohon yang ujungnya tajam mendadak jatuh tepat mengenai hidungnya dan menjadi luka.

Sang putri panik membayangkan pernikahannya dengan raja muda akan gagal. Pikiran itu terus berkecamuk di kepalanya hingga sang putri pun jadi putus asa. Sambil menangis, ia berdoa minta dihukum atas perbuatannya tersebut. Tidak lama kemudian, petir menyambar dan seketika kaki sang putri mengeluarkan sisik.

Sisik tersebut semakin merambat ke atas. Dayang-dayangnya kaget dan segera memanggil kedua orang tua putri. Sesampainya di kolam pemandian, mereka sudah tidak melihat sang putri. Yang tampak hanya seekor ular besar yang bergelung di atas batu.

Ular besar penjelmaan sang putri pun segera pergi meninggalkan mereka dan masuk ke dalam semak belukar. Sang raja dan permaisuri beserta dayang-dayangnya tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka pun menyesali nasib malang sang putri.

Pesan moral dari kisah ini adalah berhati-hati dengan permohonan. Hal apapun yang membuat kalian sedih, jangan sampai bermohon untuk sesuatu yang buruk.

14. Cerita Legenda Indonesia Empat Kapitan

contoh cerita legenda legenda empat kapitancontoh cerita legenda legenda empat kapitan

15. Cerita Legenda Asal Mula Danau Limboto

contoh cerita legenda asal mula danau limboto

16. Cerita Legenda Asal Usul Nama Tanjung Morawa

contoh cerita legenda asal usul nama tanjung morawa

17. Cerita Legenda Kisah Terjadinya Danau Toba

contoh cerita legenda kisah terjadinya danau toba

 

Daftar Pustaka:

Nuralia, L., & Imadudin, I. (2017). Cerita Rakyat Nusantara 34 Provinsi. Ruang Kata.

***

Itulah tadi beberapa contoh cerita legenda singkat paling populer di Indonesia.

Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Apabila kamu sedang mencari hunian terbaik, bisa kunjungi Rumah123.com.

Untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Clarity House Tangerang Selatan.

Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu, kami selalu #AdaBuatKamu.


Tag: , ,


Kartika Ratnasari

Content Editor

Kartika Ratnasari adalah seorang Content Editor untuk Berita 99 dan Artikel Rumah123. Ia telah berkecimpung di dunia penulisan sejak tahun 2016. Lulusan Komunikasi UI ini sering menulis di bidang properti, keuangan, dan lifestyle.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA