50 Kata-Kata Sindiran Pedas yang Tajam dan Membekas di Hati
Inilah contoh kata-kata sindiran pedas yang bisa kamu gunakan untuk menyadarkan orang lain. Yuk, simak informasi lengkapnya!
Memberikan nasihat kepada orang lain memang menjadi hal yang bisa kamu lakukan demi kebaikannya.
Entah itu untuk masalah keluarga, asmara ataupun secara umum.
Apabila menggunakan nasihat masih belum memberikan efek, kamu juga bisa menggunakan kata sindiran halus.
Sindiran sendiri bisa dikategorikan menjadi 2 yakni sindiran halus dan pedas.
Ibarat makanan, sindiran pedas udah di tahap yang sangat tinggi dan membekas di seseorang.
Kamu bisa memberikan kata-kata sindiran pedas yang tajam dan membekas di hati berikut ini apabila si doi masih keras kepala.
Yuk, langsung saja kita simak daftar lengkapnya, melansir berbagai sumber.
50 Kata-Kata Sindiran Pedas yang Menusuk Hati
- “Untuk orang yang merasa paling benar. Kamu enggak keren kok, kamu cuma kelihatan penuh omong kosong yang gak bisa kamu buktikan kebenarannya.”
- “Bukan masalah benar atau salah. Masalahnya adalah kamu yang merasa paling benar sendiri.”
- “Kamu itu sama seperti uang receh, ya? Sudah bermuka dua, banyak orang yang tidak menganggap berharga.”
- “Bergaya boleh saja asalkan mampu, jika tidak jangan memaksa memeras keringat orang tua.”
- “Haters adalah makhluk yang diciptakan tuhan supaya kita jauh lebih baik dibandingkan dengan mereka.”
- “Orang bijak akan merasa malu jika kata katanya lebih baik daripada tindakannya.”
- “Aku hanya manusia biasa, tetapi jangan pernah meremehkanku karena aku juga bisa melakukan hal yang luar biasa.”
- “Suatu saat nanti akan aku beli mulut mereka yang merendahkanku, meremehkanku, tidak menghargai kehadiranku.”
- “Aku lebih baik tidak memiliki teman daripada aku punya teman, tetapi mereka diam-diam membenciku.”
- “Lebih baik direndahkan karena kejujuran daripada dibanggakan dengan kebohongan.”
- Aku hanya manusia biasa saja, tetapi jangan meremehkanku karena aku juga bisa melakukan hal-hal yang luar biasa.
- Pada suatu hari nanti nanti akan aku beli mulut mereka yang sering merendahkanku, meremehkan, dan tidak menghargai kehadiranku.
- Aku lebih baik tidak memiliki teman dibandingkan memiliki kawan yang diam-diam membenci dari belakang.
- Lebih baik direndahkan sebab kejujuran dibanding dibanggakan dengan kebohongan.
- Teman dan musuh tak jauh terkadang, tidak ada perbedaan, sebab ada kalanya mendukungmu, ada kalanya meremehkanmu dari belakang.
- Seandainya tak pernah mengenalmu, mungkin hari ini kamu tak akan pernah tahu, bagaimana rasanya dikhianati oleh kawan sendiri.
- Percuma jika kamu mau sembunyi karena sembunyi tidak akan dapat menghilangkan masalah yang kamu hadapi.
- Di mana pun berada, masala akan terus muncul Kembali. Karenanya hadapi masalahmu dan tuntaskan masalah itu.
- Enak ya jadi kamu, datangnya hanya jika butuh dan menghilang jika sebaliknya.
- Rasanya ingin menabung untuk membeli beras buat keluargaku, jika ada sisanya akan ku gunakan untuk membeli mulut mereka yang menghinaku.
- Boleh saja kamu menghina saya, tapi jangan lupa berkaca, sebab kamu jauh lebih buruk dari yang kamu kira.
- Jadi Ini yang katanya tulus? tulus kok perhitungan.
- Sekuat apa pun memperjuangkan, yang pergi kemudian akan pergi, sebab memang sudah seharusnya.
- Jangan lupa menggunakan deodoran agar kamu setia setiap saat.
- Pasti kamu sekarang capek ya soalnya haru pakai makeup langsung di dua wajah sekaligus.
- Omonganmu itu tidak jauh bedanya dengan parfum isi ulang, yang wangi tapi palsu belaka.
- Perbuatan baik akan selalu kembali kepada pelakunya. Karenanya banyak-banyaklah menanam kebaikan.
- Bicarakan saya sepuasnya. Kelak, akan ada balasan pada setiap kalimat yang kamu keluarkan.
- Aku bukan menghinamu, aku hanya mendeskripsikanmu dengan cara yang lebih baik.
- Namanya juga teman. Ada yang baik, ada juga yang munafik.
- Kalau mau makan teman, jangan lupa tambahkan nasi sekalian biar makin kenyang.
- Tahukah kamu jika suaramu terdengar lebih merdu jika mulutmu sedang tertutup.
- Langit tak pernah menunjukkan bahwa dirinya tinggi. Ia hanya membuktikannya saja.
- Sifat sok tahu yang dimiliki seseorang hanya akan membuatnya semakin tidak mengetahui sesuatu.
- Perjalan hidup yang indah hanya dapat terwujud jika seseorang kemudian mampu berbagi, bukan hanya menikmatinya sendiri saja.
- Aku bersedia mencintaimu dalam diam, karena diam artinya tak ada penolakan.
- Kebohongan yang terus menerus diceritakan lama-lama akan terasa seperti kebenaran.
- Orang yang bijak akan merasa malu jika kata-katanya lebih baik jika dibandingkan dengan tindakannya.
- Terbagi menjadi dua, teman yang baik dan teman yang munafik.
- Kamu kira pacarmu itu ahli IT yang bisa saja kamu kode-kode terus.
- Kebodohan jangan dipelihara, pelihara sapi saja agar gemuk dan menghasilkan.
- Omonganmu itu mirip-mirip dengan balon Balon warna-warni, isi-nya hanya angin saja.
- Tak semua masalah harus kamu ceritakan, sebab tidak semua yang kamu anggap teman adalah orang-orang yang dapat dipercaya.
- Jika hidupmu habis untuk terus mengomentari kehidupan orang lain, lalu kapan waktumu untuk memperbaiki diri?
- Tujuan mengirimkan pesan singkat ialah mendapat balasan, jika pesanmu tak mendapatkan balasan lebih gunakan jasa pos saja.
- Jika berbohong menyejahterakan, aku kenal orang-orang yang akan segera jadi jutawan.
- Mungkin benar apa yang dikatakan orang lain bahwa cinta tak hanya buta, tuli juga.
- Jika ada orang yang mengatakan kamu jelek, jangan kamu berputus asa, sebab belum tentu orang ini berkata bohong.
- Kejujuran bermula dari foto profil di media sosial.
- Percayakah kamu kepada teori evolusi Darwin? Mulanya saya tidak percaya, tapi setelah berteman denganmu saya mulai mempercayainya.
***
Itulah tadi 50 kata-kata sindiran pedas yang tajam dan membekas di hati.
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Property People!
Untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Rorinata Residences Medan.
Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu, kami selalu #AdaBuatKamu.
Jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan berita dan tips terbaru mengenai dunia properti dalam negeri serta mancanegara di artikel Rumah123.com.