5 Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik 2024, Singkat dan Penuh Makna!
Memahahmi teks khutbah Jumat Ramadhan terbaik, singkat dan penuh makna harus dipahami oleh muslim.
Mengutip Buku Pintar Khatib dan Khotbah Jumat karya Arif Yosodipuro, Khatib dan khotbah Jumat merupakan bagian dari ajalan Islam yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh pemeluknya.
Keduanya adalah bagian dari sekian banyak amalan ritual dalam ajaran agama, terlepas (muslim) menjadi khatib atau tidak, memahami dan mendalami perkhatiban dan perkhotbahan merupakan keharusan.
Khusus Jumatan di bulan Ramadan, ibadah ini wajib untuk terus dilaksanakan karena bisa menjadi penyempurna di bulan suci.
Dalam Jumatan di bulan penuh berkah, salah satu bagian yang cukup penting adalah memberikan risalah khutbah Jumat Ramadhan untuk rekan, sahabat, dan umumnya untuk seluruh muslim.
Lantas, seperti apa isi khutbah Jumat Ramadhan yang penuh makna? Simak uraiannya!
Contoh Teks Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik
1. Peralihan Bulan Sya’ban ke Bulan Ramadan
Khutbah Jumat Ramadhan pertama adalah membahas tentang peralihan dari bulan Syaban dan Ramadan.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT
Bulan Syaban adalah bulan terakhir sebelum Ramadan yang dalam kesempatan ini membahas tentang menyambut bulan suci yang mulia.
Tema muhasabah diri dalam khutbah Jumat singkat bulan Syaban adalah proses introspeksi yang menguatkan keimanan dan ketakwaan umat Islam.
إنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Di sisa bulan Syaban ini, marilah kita mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan yang paling mulia dari segala bulan.
Bentuk persiapan pastinya akan berbeda-beda. Bagi pedagang, pastinya segera mengumpulkan modal untuk menyambut Idul Fitri.
Bagi pengusaha, pastinya menyambut jadwal yang khidmat di bulan Ramadan tanpa mengurangi kualitas produksi.
Bagi pengajar, bersiaplah menyambut bulan suci Ramadan dengan membahas fiqih, hikmah dan rahasia Ramadan.
Namun bagi siapapun saja, hendaknya memasuki Ramadan dengan muhasabah dan introspeksi diri.
Menghitung dan mengkalkulasi amal yang telah kita lakukan selama hidup hingga kini.
Jikalau kita merasa amal baik lebih mendominasi dalam kehidupan, khutbah Jumat Ramadhan ini mengajarkan untuk tidak berbesar hati, karena menunjukkan buruknya amal ibadah kita.
Dan jangan pernah merasa menjadi diri yang paling baik, karena akan membawa kita dalam ketakaburan.
Ingatlah sebuah pesan bahwa orang baik adalah merasa dirinya buruk, dan orang buruk merasa dirinya paling baik.
Jika kalkulasi tersebut membuat kita menjadi orang yang semakin tidak baik, segeralah menambah amal kebaikan semoga Allah SWT memanjangkan umur kita di bulan penuh kemuliaan ini.
2. Mengingatkan Diri akan Maut
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT
Khutbah Jumat Ramadhan ini akan membahas tentang istilah bulan Syaban dengan nama bulan ruwah, yang sangat identik dengan arwah.
Kata ruwah atau arwah hanyalah sebagai penanda bahwa bulan Syaban adalah bulan paling tepat untuk mengingatkan manusia akan adanya hari akhir.
Sesungguhnya, mengenang kematian dengan datang ke makam atau mengirim doa arwah memiliki banyak faedah selagi masih ada umur di dunia.
Karena dapat memberikan semangat dan melipat gandakan amal di bulan Ramadan akan menambah rasa takut dan senantiasa menghindari segala dosa amin.
Jamaah Jumat yang Dimuliakan Allah SWT
Bagaimana jika kita ternyata memang amal-amal buruk kita terlalu banyak?
Maka bertaubatlah maka sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertaubat ‘innallaha yuhibbut tawwabiina wa yuhibbul mutathahhiriin.
Demikian khutbah Jumat Ramadhan yang mulia ini, semoga bulan Syaban menjadi momentum yang baik untuk kita bermuhasabah diri untuk menyambut bulan suci Ramadan.
3. Khutbah Jumat Ramadhan Menyambut Awal Bulan Suci
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى الْيَوْمِ الَّذِيْ نَلْقَاه
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
أمّا بَعْدُ
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah
“Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya, dan jangan sekali-sekali kamu mati melainkan dari agama Islam.”
Tanpa terasa kita akan mendekati bulan suci Ramadan yang penuh berkah dan ampunan, dimana seluruh amalan dilipatgandakan.
Untuk itu, dalam Khutbah Jumat Ramadhan ini izinkan kami mengingatkan untuk memperbanyak doa, semoga Allah membimbing langkah kita menyambut bulan suci Ramadan.
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadan, dan antarkanlah Ramadan kepadaku, dan terimalah amalanku di bulan Ramadan. (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
Sebagai wujud kesungguhan menyambut bulan suci, tentunya kita harus mempersiapkan segalanya sebelum kedatangannya dalam waktu dekat.
Kita dianjurkan untuk menjalani berbagai ibadah tak hanya salat wajib, tapi juga menjalankan berbagai sunnah dengan istiqomah.
Dengan memperbanyak ibadah di bulan Rajab dan Syaban, maka kita akan lebih mudah menjalani bulan Ramadan yang penuh berkah.
Seorang ulama yang bernama Abu Bakar Al-Warraq Al-Balkhi berkata:
شَهْرُ رَجَبَ شَهْرٌ لِلزَّرْعِ وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ لِلزَّرْعِ وَرَمَضَانُ شَهْرُ حَصَادِ الزَّرْعِ
Bulan Rajab untuk menanam, bulan Syaban menyirami tanaman dan bulan Ramadan untuk memanen tanaman.
Sehingga, di bulan Ramadan aktivitas dan produktivitas yang kita lakukan menjadi lebih bermanfaat dan nikmat.
4. Khutbah Jumat Ramadan tentang Mempersiapkan Ilmu dalam Menjalani Bulan Suci
Hadirin yang dimuliakan Allah
Banyak orang yang berpuasa, tapi tidak menghasilkan apa-apa selain lapar dahaga karena tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup.
Rasulullah SAW bersabda :
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan hari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga (HR Al-Hakim yang disahihkan Syekh Albani).
Kemudian, Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an karena Allah SWT berfirman :
شَہۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدً۬ى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ
Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS Al-Baqarah 185)
Agar dibulan Ramadan kita bisa memaksimalkan interaksi dengan Al-Qur’an, mari kita tingkatkan kemesraan dengan Al-Qur’an dari sekarang.
Kemudian Allah berfirman :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِى وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Bulan Ramadan adalah bulan terbaik untuk bermunajat kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah penuh makna kehadirat Allah.
Sehingga, saat Ramadan tiba waktu istimewa tak dilewati begitu saja dan selalu memohon ampun terhadap Allah.
Selain untuk diri sendiri, puasa Ramadan juga harus dilakukan bersama orang lain tak terkecuali untuk istri dan anak sesuai Al-Qur’an Surat Al-Baqarah 187
أُحِلَّ لَڪُمۡ لَيۡلَةَ ٱلصِّيَامِ ٱلرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَآٮِٕكُمۡۚ هُنَّ لِبَاسٌ۬ لَّكُمۡ وَأَنتُمۡ لِبَاسٌ۬ لَّهُنَّۗ
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.”
5. Menjaga Kualitas Puasa di Bulan Ramadhan
اْلحَمْدُ ِللهِ اْلحَمْدُ ِللهِ الَّذِي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَه، ذُو اْلجَلَالِ وَالإكْرَام، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُه، اَللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ بِإحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدِّيْن، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشَيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيْدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وَقَالَ تَعَالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Jemaah salat Jumat rahimakumullah.
Alhamdulillah pada hari Jumat di bulan Ramadan yang penuh rahmat, ampunan, dan magfiroh, kita masih bisa melaksanakan salat Jumat di masjid Al Hikmah ini.
Manusia yang bertakwa merupakan harapan utama yang diperoleh seseorang setelah menjalankan ibadah puasa, maka nabi memerintahkan bagi orang yang berpuasa untuk menghindari ucapan kotor dan tindakan yang bodoh, sebagaimana sabda nabi yang diriwayatkan Imam Malik dalam Kitab Al-Muwatha.
“Puasa itu adalah perisai, jika salah satu dari kalian sedang berpuasa, maka jangan sampai berkata kotor dan jangan pula bertingkah laku jahil (sombong, suka mengejek, atau bertengkar). Jika ada orang lain yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka hendaklah dia mengatakan: ‘aku sedang puasa, aku sedang puasa’”. (HR. Imam Malik).
Hadis di atas menjelaskan bahwa seseorang yang berpuasa diperintahkan nabi untuk tidak mengucapkan kalimat yang kotor dan bertindak bodoh, bahkan jika ada seseorang yang mengajak berkelahi atau memusuhi, ia cukup mengucapkan saya sedang berpuasa. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesempurnaan pahala puasa, terutama menjaga ketakwaannya kepada Allah Swt..
Jamaah salat Jumat rahimakumullah.
Mengapa penting untuk menjaga kualitas berpuasa? Karena manusia yang cerdas adalah manusia yang dapat menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Hakim dalam kitab Mustadrok ‘ala Shahihain, juz 1 halaman 125:
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Artinya:
“Orang yang cerdas adalah yang menundukkan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya tapi banyak berangan-angat atas (karunia) Allah.” (HR. Hakim).
Selain itu, Imam Al Ghazali lewat kitab Ihya’ Ulumuddin juz 1 halaman 236 menerangkan bahwa derajat manusia itu di bawah malaikat dan di atas binatang.
Ketika manusia terlena dengan syahwatnya, ia turun kasta menyusul kelompok binatang. Sebaliknya ketika manusia mampu menahan syahwatnya, menjaga kualitas puasanya, ia naik di atas derajat tertinggi menyusul wilayah para malaikat.
Oleh karena itu, di bulan puasa ini merupakan momentum terbaik bagi kita semua untuk menjaga kualitas puasa dengan berperilaku seperti malaikat dengan memperbanyak amal kebaikan dan dapat menahan diri dari hawa nafsu yang tercela.
Semoga puasa kita diterima Allah Swt.. Aamiin.
جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
***
Itulah contoh teks khutbah Jumat Ramadhan terbaik yang bisa kamu jadikan referensi.
Semoga ulasannya bermanfaat, ya.
Baca informasi yang tak kalah menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.
Jika kamu memiliki pertanyaan seputar hunian, inilah saatnya buat ngobrolin properti di laman Teras123.
Dapatkan informasi seputar harga hunian dan rekomendasi rumah terbaik hanya di Rumah123 karena #SemuaAdaDisini.
**Header: freepik