OK
Panduan

Yuk, Cari Tahu Soal Islam Wetu Telu di Lombok. Benarkah Salatnya Hanya Tiga Kali dalam Sehari?

19 Juli 2022 · 3 min read Author: Maskah Alghofar

islam watu telu

Yuk, cari tahu mengenai Islam Wetu Telu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Benar tidak sih, kalau salatnya hanya tiga kali, bukan lima kali. 

Kamu mungkin asing dengan nama Islam Wetu Telu yang ada di Lombok, namun rupanya, model keislaman ini sudah ada sejak lama

Aliran ini mengakar di Pulau Seribu Masjid tersebut, tepatnya di Masjid Bayan Beleq yang terletak di Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Mengutip dari laman Indonesia.go.id bahwa Wetu Telu sering diartikan sebagai “tiga waktu”.

Hal itu berasal dari anggapan bahwa model Islam ini disebarkan oleh orang Jawa yang datang ke pulau ini.

Istilah wetu sering dipadankan dengan istilah “metu” dalam bahasa Jawa, yang artinya ialah “muncul” atau “keluar”, sedangkan kata “telu” dalam bahasa Sasak-Bayan berarti “tiga”.

Oleh karena itu, banyak klaim yang menganggap model keislaman ini menyimpang dari Rukun Islam.

Banyak orang beranggapan ajaran ini hanya melakukan salat tiga waktu saja, bukan lima waktu seperti umat muslim pada umumnya.

Tapi, apakah benar jika Islam Wetu Telu melakukan salat hanya tiga kali? Simak faktanya berikut ini.

Fakta Islam Wetu Telu di Lombok

Islam wetu telu

Sumber: Alif.id

1. Sumber Ajaran yang Sama

Masih dari sumber yang sama, disebutkan arti dalam bahasa jawa, yaitu Metu Saking Telu.

Artinya, Islam Wetu Telu masih bersumber dari tiga hal, yaitu Al-Quran, Hadis dan Ijma.

2. Membaca Syahadat

Dua kalimat syahadat yang dibaca dalam aliran Islam ini masih sama dengan ajaran Nabi Muhammad SAW .

Menariknya, bacaan syahadat ini dilafalkan menggunakan bahasa Jawa, sebagaimana berikut.

“Weruh ingsun nora ana pangeran liane Allah, lan weruh ingsun setuhune Nabi Muhammad utusan Allah”.

3. Salat Lima Waktu

Mengutip dari travel.detik.com, filosofi ajaran ini berarti segala hal  tentang kehidupan yang mencakup tiga unsur harmonis.

Juru kunci Masjid Bayan Beleq, Raden Palasari menegaskan jika salat yang dilakukan masyarakat Suku Bayan sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.

“Tidak ada yang beda dari salat atau ngaji kami (Islam Wetu Telu). Semuanya sama,”  ujarnya.

4. Sebagai Filosifi Hidup

Raden Palasari juga menyebut jika ajaran ini merupakan filosofi hidup yang sudah tertanam sejak lama.

“Begini, Islam Wetu Telu itu artinya filosofi hidup masyarakat di sini. Di dalam kehidupan selalu terdapat tiga hal, seperti masa lalu, sekarang, dan masa depan,” ujar Raden.

Demikian informasi Islam Wetu Telu yang dianggap melakukan ibadah hanya tiga kali. Bagaimana menurut kamu?

Semoga bermanfaat, ya. Kamu juga bisa dapatkan artikel menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena Rumah123.com serta 99.co selalu #AdaBuatKamu.


Tag: , , ,


Maskah Alghofar

Content Writer

Maskah adalah seorang content writer di 99 Group sejak tahun 2022. Lulusan Penerbitan PoliMedia Jakarta ini mengawali karir sebagai jurnalis online. Kini, Maskah rutin menulis tentang properti, gaya hidup, pendidikan, dan kesehatan.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA