OK
Panduan

Ini Pantangan Membangun Rumah Adat Jawa dalam Proses Ritualnya, Kenali Waktu yang Tepat!

04 Nopember 2024 · 5 min read Author: Christantio Utama · Editor: Bobby Agung Prasetyo

Pantangan membangun rumah menurut Adat Jawa

Apa saja pantangan membangun rumah adat Jawa sebagai salah satu ritual penting hingga proses penempatannya? Cari tahu selengkapnya di sini!

Dalam kacamata budaya, membangun rumah bukan hanya sekadar mendirikan bangunan, namun berkaitan dengan banyak makna.

Untuk itu dalam beberapa adat, terdapat banyak ritual budaya yang harus dilaksanakan saat membangun rumah. 

Salah satunya suku Jawa, ada tradisi dan ritual adat Jawa yang dilaksanakan ketika membangun hunian sebagai “penolak bala” agar rumah tersebut memberikan rahmat dan berkat bagi banyak orang.

Seperti apa tradisi dan ritual membangun rumah sesuai dengan adat mereka? Simak pembahasannya bersama-sama!

Pantangan Membangun Rumah menurut Adat Jawa 

Proses membangun rumah harus dilakukan secara lahir dan batin dengan hati yang bersih penuh kesucian dengan rangkaian sebagai berikut: 

1. Menghitung Waktu Ritual Tableg sebagai Pantangan Membangun Rumah Menurut Adat Jawa

Ritual bangun rumah

Sumber: Primbonjk.com

Waktu pelaksanaan ritual tableg tidak bisa dilakukan dengan waktu yang sembarangan, melainkan ada hari tertentu yang diketahui oleh kiai sepuh.

Ada perhitungan khusus untuk megawali proses membangun rumah atau buka tableg terkait momen dan hari yang baik.

Perhitungan tersebut berdasarkan pemikiran asosiatif, meski hari baik dan selalu berpasangan.

Selain itu, perhitungan ini dilakukan dengan benar dan sesuai kebiasaan yang direnungkan.

Perhitungan Jawa menjadi salah satu keputusan yang penting dengan memperhatikan baik dan buruk meski bukan sebuah kemutlakan, yang meliputi: 

  1. Muharram : Kesusahan dan mudah sakit.
  2. Safar : Sakit-sakitan, tidak sampai wafat.
  3. Rabiul Awal : Menanam tidak jadi, mandeg di tengah jalan.
  4. Rabiul Akhir : Mendapat anugerah dan kebahagiaan.
  5. Jumadil Awal : Prihatin, hati gelap, kekurangan rezeki.
  6. Jumadil Akhir : Banyak rejeki namun tidak bermanfaat.
  7. Rajab : Sering sedih, sering kisruh.
  8. Syakban : Banyak rezeki, banyak kebaikan.
  9. Ramadan : Banyak orang iri dan mudah masalah.
  10. Syawal : Prihatin.
  11. Dzulkaidah : Selalu mengasihi keluarga dan orang tua.
  12. Dzulhijjah : Besar dan banyak rejeki.

Tak hanya perhitungan bulan, proses bangun rumah juga berdasarkan hari lahir sesuai perhitungan khusus.

Pola tersebut dikombinasikan dengan budaya islam dan “disyahadatkan” sesuai dengan anugerah dan rahmat Allah Swt..

2.  Persiapan Proses Ritual Buka Tableg 

Bangun rumah menurut adat Jawa

Sumber: Ombonejagad.com

Ritual membangun rumah dilakukan dengan selamatan yang diiringi dengan doa di lokasi rumah yang akan dibangun, dan harus mengundang saudara dan tetangga dekat rumah.

Pelaksanaan ritual dipimpin oleh pemuka agama supaya proses pembangunan lancar dan tepat waktu.

Keberadaan keluarga dan tetangga menandakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang bergantung satu sama lain.

Sebelum ritual buka tableg dimulai, ada beberapa dan sajian untuk tamu antara lain: 

  1. Bubur Merah Putih: Terinspirasi dari darah merah putih yang erat. Darah merah menandakan keberanian dan kekeluargaan. Sementara, darah putih menandakan keadilan dan kekeluargaan.
  2. Ingkung Ayam Jantan dengan Bentuk Bersujud: Menandakan agar manusia selalu bersujud dan bersyukur sebagai rasa empati dan cinta kasih.
  3. Nasi Tumpeng: Zat maha tinggi dengan unsur harmoni antara hubungan manusia, tuhan dan lingkungan sekitar. Lauk pauk pada tumpeng menandakan keseimbangan alam baik flora maupun fauna.
  4. Jajanan Pasar: Hubungan kemanusiaan dan simbol kemakmuran sebagai tempat berkumpulnya manusia dari berbagai kelas sosial.
  5. Kembang Setaman : Terdiri dari lima atau tujuh wewangian sebagai wujud persembahan kepada Allah. Tujuh menandakan pertolongan, dan lima menandakan nilai rukun Islam.

Baca Juga: Cara Menghitung Hari Baik Pindah Rumah, Jangan Asal Ya!

3. Pelaksanaan Buka Tableg

Setelah mempersiapkan berkat untuk mencegah pantangan membangun rumah menurut adat Jawa, tahap selanjutnya adalah proses pelaksanaannya.

Jika seserahan telah dipersiapkan, kiai yang mewakili Tuan Rumah menyampaikan tujuan ritual secara gotong royong.

Acara ini nantinya akan diadakan di tanah kosong tempat rumah yang akan dibangun dengan menggelar tikar.

Sebagai pembuka, acara akan diawali oleh surat Al-Fatihah yang pahalanya ditujukan untuk para nabi maupun yang telah mendahului.

Setelah membaca surat Al-Fatihah, langkah berikutnya membaca shalawat dan pujian terhadap Rasulullah saw. yang memberi keberkahan dan ridha Allah Swt..

Jika selesai dipanjatkan, acara selanjutnya adalah menyantap sajian bersama.

Sajian tersebut bisa dimakan oleh tamu yang hadir, maupun bisa dibagikan sebagai tanda akan ada tetangga baru yang membangun rumah.

Pantangan dalam Membangun Rumah menurut Adat Jawa Lainnya

Selain berdasarkan ritual tableg, kamu juga perlu mengetahui pantangan dan syarat membangun rumah menurut adat Jawa lainnya, seperti:

1. Hindari Membangun Rumah di Komplek yang Menurun

syarat dan pantangan membangun rumah menurut adat jawa

Sumber: Gharpedia.com

Menurut kanal YouTube Nasib dan Hoki, dalam primbon Jawa, sebaiknya jangan membangun rumah di lokasi yang pintu kompleksnya menghadap jalan yang lebih rendah.

Hal ini diyakini dapat menghambat rezeki.

Pantangan ini juga berlaku jika rumahmu memiliki lantai yang lebih rendah dibandingkan dengan akses jalan di depannya.

Sebab, dipercaya dapat menyebabkan rezeki seret dan kesehatan menurun.

Baca Juga: Inilah Arah Rumah menurut Weton Suami Istri yang Baik. Cara Menghitungnya Mudah!

2. Jangan Membangun Rumah di Atas Tanah yang Ada Aliran Air

Hal ini sering ditemukan di daerah dengan tanah berjenis kapur.

Secara kasat mata, keberadaan air di dalam tanah memang sulit diketahui oleh orang awam, tetapi tetap sangat penting untuk diperhatikan.

Jika air di bawah tanah bersifat diam atau tidak mengalir, hal ini tidak masalah.

Namun, jika aliran air tersebut mengalir, ini bisa menyebabkan kamu dan anggota keluarga lain sering sakit.

Pasalnya, aliran air yang mengalir membawa aura dingin yang sangat kuat.

***

Demikian beberapa pantangan membangun rumah menurut adat Jawa berdasarkan perhitungan dan kajian spiritual.

Klik artikel.rumah123.com dan Google News untuk cari tahu seputar gaya hidup dan rumahan.

Pilih rumah idamanmu dengan mengklik portal Rumah123 dan temukan unit terbaik karena #SemuaAdaDisini!


Tag:


Christantio Utama
Lulusan Binus jurusan Hubungan Internasional. Mengawali karier sebagai jurnalis di Detikcom pada 2018 dan sekarang bekerja di 99 Group sebagai penulis artikel. Tio rutin menulis tentang properti, gaya hidup, dan teknologi.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA