Syarat Wajib dan Syarat Sah Puasa yang Harus Diketahui. Apakah Kamu Sudah Memenuhinya?
Dalam agama Islam, tidak semua orang diwajibkan untuk berpuasa. Berikut ini syarat wajib dan syarat sah puasa yang perlu kamu ketahui!
Setiap muslim sudah sepatutnya tahu apa itu yang dimaksud dengan syarat wajib dan syarat sah puasa.
Terdengar mirip, sebenarnya, apa perbedaan antara keduanya?
Syarat wajib puasa tidak dapat menyebabkan batalnya ibadah puasa, sedangkan syarat sah puasa dapat membatalkan puasa.
Lebih lengkapnya, simak penjelasan tentang syarat wajib dan syarat sah puasa berikut ini!
Syarat Wajib Puasa
Syarat wajib puasa adalah hal-hal yang membuat orang wajib melaksanakan puasa.
Ketika salah satunya tidak terpenuhi, orang tersebut tidak wajib untuk menjalankan puasa, baik itu puasa Ramadan atau puasa lainnya.
Dalam Kitab Fiqih, berikut ini syarat wajib puasa yang disepakati oleh ulama:
1. Beragama Islam
Syarat wajib puasa yang pertama adalah beragama Islam.
Dengan demikian, mereka yang tidak mengimani Islam tidak berkewajiban untuk menjalankan ibadah puasa.
2. Balig
Ibadah puasa diperuntukkan untuk mereka yang sudah balig atau cukup umur.
Jadi, anak kecil tidak wajib untuk berpuasa, tetapi orang tuanya tetap memiliki kewajiban melatih sang anak untuk menjalankan puasa sejak umur tujuh tahun.
3. Berakal
Syarat wajib puasa yang selanjutnya adalah berakal.
Hanya orang yang berakal saja yang wajib berpuasa.
Berdasarkan kesepakatan ulama, orang dengan gangguan jiwa atau orang gila termasuk orang yang tidak berakal sehingga tidak diharuskan berpuasa.
4. Sehat
Orang yang sakit atau tidak sehat secara fisik tidak diwajibkan untuk menjalankan puasa.
Namun, apabila puasa yang dimaksud adalah puasa Ramadan, ia tetap harus mengganti puasa tersebut di hari yang lain karena hukumnya wajib.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 185, Allah Swt. berfirman:
وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ
Artinya: “…Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.”
5. Mampu
Ibadah puasa hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang mampu melakukannya.
Bagi orang-orang yang sudah lemah secara fisik karena usia atau tidak memungkinkan untuk berpuasa, maka mereka tidak wajib melaksanakan puasa.
Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. dalam surah Al-Baqarah ayat 184:
وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ
Artinya: “…Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.”
Menurut Kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, ada empat golongan yang mendapat keringanan untuk tidak berpuasa, tetapi tetap wajib membayar fidiah.
Golongan orang-orang yang tidak wajib berpuasa adalah orang tua renta, perempuan yang lemah, orang yang sakit menahun, dan pekerja berat.
6. Tidak Sedang dalam Perjalanan
Merujuk pada surah Al-Baqarah ayat 185 sebagaimana disebutkan di atas, orang-orang yang sedang dalam perjalanan tidak diwajibkan berpuasa.
Namun, para ulama berpendapat bahwa tidak semua jenis perjalanan membolehkan seorang tidak berpuasa.
Perjalanan yang dimaksud memiliki syarat-syaratnya tersendiri.
7. Suci dari Haid dan Nifas
Syarat wajib puasa yang terakhir adalah dalam keadaan suci dari haid dan nifas bagi wanita.
Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Aisyah:
“Kami (wanita yang haid atau nifas) diperintahkan untuk mengqada puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqada salat.”
Syarat Sah Puasa
Syarat sah puasa adalah di mana orang dinilai sah untuk menjalankan puasa berdasarkan syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam agama Islam.
Merujuk pada buku Menjaga Puasa Ramadhan oleh Dr. Mansur Chadi Mursid, M.M., berikut ini adalah syarat sah puasa:
- Beragama Islam, artinya orang-orang kafir atau murtad tidak sah menjalankan puasa
- Suci dari haid dan nifas bagi perempuan, jadi perempuan yang sedang dalam dua keadaan tersebut dianggap tidak sah untuk menjalankan puasa karena haram hukumnya
- Berakal, artinya orang dengan gangguan jiwa atau orang yang gila tidak sah untuk menjalankan puasa
- Telah masuk waktu puasa, yakni puasa dikatakan sah apabila dilakukan di waktu yang telah ditentukan dan tidak sah jika dilakukan di hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa
***
Itulah penjelasan mengenai syarat wajib puasa dan syarat sah puasa.
Simak berbagai artikel menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.
Ikuti Google News Rumah123 untuk terus mendapatkan update terbaru.
Apabila kamu sedang mencari rumah, dapatkan rekomendasi terbaiknya di Rumah123.com.
Mencari rumah tak perlu lagi ambil pusing karena kami selalu #AdaBuatKamu.