Sebagai seorang siswa sekolah, kita kerap kali dituntut untuk mengenali struktur teks drama beserta penjelasan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kamu agar tak melewatkan artikel ini!
Dengan mempelajari struktur teks drama, seorang siswa dapat membuat naskah drama yang baik dan menarik.
Struktur teks drama sendiri terbagi menjadi tiga struktur penting, yaitu prolog, dialog, serta epilog.
Namun, sebelum membahas struktur naskah drama secara komprehensif, ada baiknya kita mulai dulu dari definisi teks drama.
Apa itu teks drama? Yuk, simak penjelasannya sebagai berikut.
Pengertian Teks Drama
Drama adalah jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak, percakapan, dan unsur lainnya yang disaksikan oleh penonton.
Dalam sebuah drama, pastinya bakal ada naskah drama atau teks drama.
Teks drama adalah teks yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui akting yang dipentaskan.
Ciri-ciri Teks Drama
Teks drama mempunyai sejumlah ciri yang membedakan dengan teks deskripsi atau teks lainnya.
Adapun ciri-ciri teks drama sebagai berikut:
- Berbentuk dialog dan monolog.
- Memiliki tokoh atau karakter yang diperankan.
- Terdapat konflik yang menjadi inti cerita drama.
- Pertunjukan dilakukan di atas panggung.
- Dalam pementasannya, teks drama didukung dengan musik dan pencahayaan.
- Durasi pementasan teks drama berlangsung kurang lebih 3 jam.
Unsur-Unsur Teks Drama
Setelah memahami definisi dan ciri-ciri naskah drama, mari lanjut ke unsur-unsur teks drama.
Ini unsur-unsur drama yang perlu kamu pahami dan pelajari:
- Tema, gagasan utama dalam sebuah teks drama.
- Latar, keterangan tempat, waktu, dan suasana di dalam cerita drama.
- Tokoh, pelaku yang ada dalam cerita drama.
- Penokohan, sifat atau watak seseorang ketika memerankan suatu cerita. Terdapat tiga watak yaitu, protagonis, antagonis, dan tritagonis.
- Dialog, percakapan antara dua tokoh atau lebih dalam sebuah drama.
- Babak, bagian dari lakon drama.
- Konflik, ketegangan dalam drama yang ditandai dengan adanya masalah.
- Amanat, pesan moral yang ingin disampaikan dalam teks drama.
Struktur Teks Drama
Seperti yang telah disinggung di atas bahwa teks drama terdiri dari tiga struktur utama.
Adapun struktur teks drama yang dimaksud sebagai berikut:
1. Prolog
Prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, atau latar belakang yang dibacakan oleh narator.
Biar terbayang berikut contoh prolog dalam naskah drama:
Contoh Prolog:
“Dikisahkan dalam sebuah rumah mewah, terdapat keluarga yang sangat berbahagia. Rumah tersebut dihuni oleh Ayah, Ibu, dan dua orang anaknya.”
2. Dialog
Dialog adalah percakapan yang melibatkan antartokoh guna menggambar kehidupan, watak, dan konflik.
Secara umum, dialog pada naskah drama berisi 4 bagian:
- Orientasi: Bagian awal cerita yang berisi gambaran situasi yang sedang atau sudah terjadi.
- Komplikasi: Bagian pengembangan cerita yang berisi masalah yang dihadapi tokoh-tokoh di dalam drama.
- Resolusi: Bagian akhir dalam drama yang berisi penyelesaian masalah.
- Koda: Akhir cerita atau ending.
Contoh Dialog:
Ani: Aku akan pindah ke kota lain.
Dina: (terkejut) Benarkah? Kapan?
Ani: Bulan depan. Ayahku mendapatkan pekerjaan baru di sana.
Dina: (sedih) Aku akan merindukanmu.
IKLAN
SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA
3. Epilog
Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi amanat maupun pesan moral dari drama yang biasanya dibacakan oleh narator.
Contoh epilog:
“Bertahun-tahun kemudian, Ani dan Dina bertemu kembali. Mereka telah dewasa dan memiliki kehidupan masing-masing. Namun, persahabatan mereka tetap kuat.”
“Mereka bertemu di sebuah acara reuni sekolah. Mereka saling berpelukan dan langsung merasa seperti bertemu lagi kemarin.”
Kaidah Kebahasaan Teks Drama
Membuat teks drama tidak bisa asal-asalan, sebab ada kaidah kebahasaan yang harus diikuti.
Kaidah kebahasaan teks drama ini juga menjadi pembeda dengan teks laporan hasil observasi atau jenis teks lainnya.
Ada 8 kaidah kebahasaan teks drama yang wajib kamu tahu:
- Berupa dialog.
- Menggunakan tanda petik pada dialog.
- Menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog atau epilog (dia, beliau, ia, -nya).
- Menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua pada bagian dialog (aku, saya, kami, kita, kamu).
- Banyak menggunakan konjungsi temporal (sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian).
- Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa (menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat).
- Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami).
- Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana (ramai, bersih, baik, gagah, kuat).
***
Itulah penjelasan lengkap mengenai struktur teks drama, ciri, unsur, dan kaidah kebahasaannya.
Selain itu, Property People bisa menemukan contoh naskah drama sunda yang lucu dan menghibur di artikel.rumah123.com.
Jangan lupa buat follow Google News Rumah123 agar selalu terhubung dengan informasi terkini.
Jika sedang cari properti sesuai bujet, temukan pilihan terbaiknya di Rumah123 yang selalu #AdaBuatKamu.