Penyaluran KPR Tembus Rp605 Triliun, Pemerintah Diminta Genjot Program KPR untuk Masyarakat
Dengan meningkatnya penyaluran dana KPR, pengamat ungkap langkah yang harus diambil oleh pemerintah. Apakah itu? Cari tahu jawabannya pada artikel berikut ini!
Menjelang akhir tahun 2023, kabar baik datang dari sektor properti tanah air.
Hal ini terlihat dari tren penyaluran dana Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang makin meningkat dibanding month-on-month (mom) serta year-on-year (yoy).
Yuk, intip berita selengkapnya di bawah ini!
Tren Penyaluran Dana KPR Makin Meningkat
Tren penyaluran dana KPR memang terus mengalami peningkatan, seiring dengan makin banyak penduduk usia produktif di Indonesia.
Melansir katadata.co.id, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Mei 2023, nilai total pembiayaan dari bank umum kepada perorangan (non-bank/non lapangan usaha) untuk KPR sudah mencapai Rp605 triliun.
Angka tersebut belum termasuk kredit untuk pemilikan apartemen dan ruko.
Nilai total pembiayaan KPR dari bank umum pada bulan Mei 2023 mengalami peningkatan 0,92 persen dibanding bulan sebelumnya (mom) serta tumbuh 7,71 persen dibanding setahun lalu (yoy).
Meski begitu, pemerintah diminta untuk menggenjot KPR.
Simak alasannya di bawah ini!
Pemerintah Diminta Genjot Program KPR
Dengan fakta tren penyaluran KPR yang terus meningkat, Direktur Eksekutif Gegara Institute Piter Abdullah mengungkapkan pandangannya.
Menurutnya, program KPR saat ini dinilai cukup efektif dan tepat sasaran.
Sesuai sasarannya, program tersebut langsung menyasar masyarakat khususnya dari kelompok yang berpenghasilan rendah (MBR) untuk mempunyai tempat tinggal yang murah dan layak.
“Saya melihat orang KPR ini sudah tepat sasaran. Tidak mungkin juga orang kaya dapat KPR,” ujar Piter seperti yang dikutip dari laman ekonomi.republika.com.
Piter menilai program KPR terbukti bisa meningkatkan angka kesejahteraan masyarakat.
Alasannya adalah karena KPR langsung menyentuh masyarakat bawah dan membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar, serta keluar dari jurang kemiskinan.
Dengan berbagai subsidi yang diberikan oleh pemerintah, angka kepemilikan rumah terus meningkat.
Pascapandemi, Segara Institute menemukan kepemilikan hunian mencapai 83,99 persen pada tahun 2022, tertinggi sejak tahun 2012.
Di sisi lain, masyarakat yang tak punya rumah jumlahnya pun makin mengecil.
Setidaknya, 16,01 persen rumah tangga di Indonesia tidak memiliki rumah per 31 Desember 2022.
Ini menunjukkan keberhasilan program KPR dalam membantu masyarakat dalam mendapatkan hunian.
“Program KPR ini membantu mengurangi jumlah rumah tangga yang tak punya rumah. Ini menunjukkan efektivitas KPR dalam membantu penyediaan rumah bagi masyarakat, terutama MBR,” tambahnya.
***
Semoga artikel penyaluran dana KPR di atas memberi manfaat lebih bagi Property People!
Akses laman artikel.rumah123.com dan Google News Rumah123 untuk dapatkan berita seputar KPR lainnya.
Cek www.rumah123.com dan dapatkan properti terbaik untuk investasi jangka panjang karena kami pasti #AdaBuatKamu!
**gambar cover: freepik.com