Apa Itu Zona Nilai Tanah (ZNT)? Ketahui Seluk-beluknya!
Zona Nilai Tanah merupakan salah satu hal yang perlu kamu ketahui secara lebih lanjut, mengingat harga tanah yang terus meroket.
Melakukan analisis dan perbandingan harga selalu menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan, sesuai proses jual beli tanah yang sudah terjadi.
Metode perbandingan harga pasar dengan zona tanahmenjadi referensi menarik untuk mengetahui harga yang paling menguntungkan.
Seiring berjalannya waktu, Kementerian Agraria Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional menerapkan standar acuan harga yang sesuai dengan aturan hukum yang sudah berlaku.
Lantas, seperti apa penerapan Zona Nilai Tanah serta tujuan dan dasar hukumnya? Simak pembahasannya bersama-sama!
Apa itu Zona Nilai Tanah?
Zona Nilai Tanah (ZNT) adalah sebuah konsep bidang pertanahan yang menggambarkan nilai tanah yang relatif sama dari sekumpulan bidang tanah di suatu wilayah tertentu.
Anggap suatu wilayah dibagi-bagi menjadi zona-zona, kemudian tiap zona memiliki nilai tanah rata-rata yang berbeda.
Secara sederhana, ZNT dapat diartikan sebagai peta yang menunjukkan harga tanah di berbagai wilayah.
ZNT biasanya dibuat oleh pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Dlaam membuat ZNT, Kementerian ATR/BPN melakukan survei dan anaisis data untuk menentukan nilai tanah di tiap zona.
Tujuan Pembuatan Zona Nilai Tanah
Secara umum, pembuatan Zona Nilai Tanah bertujuan untuk memberikan berbagai informasi.
Informasi tersebut berkaitan mengenai harga tanah sebagai kebutuhan dan rujukan nasional untuk kemakmuran rakyat.
Adapun, tujuan pembuatan zona tanah antara lain :
- Percepatan penyediaan informasi nilai tanah
- Pembangunan dan percepatan Sistem Informasi Manajemen Aset Pemerintah (SIMASTAN) dengan sub sistem informasi tanah untuk:
- Informasi umum nilai tanah
- Referensi untuk tukar menukar tanah dan properti, baik untuk kepentingan masyarakat, maupun untuk aset negara.
- Penghitungan tarif layanan pertanahan melalui PNBP.
- Referensi masyarakat dalam memenuhi penyelesaian transaksi pertanahan.
- Informasi nilai dan pajak tanah yang lebih transparan dan adil
- Referensi masyarakat dalam penetapan nilai ganti rugi masyarakat dan Tim/Lembaga Penilai Tanah.
- Peranti monitoring nilai dan pasar tanah.
- Memberikan gambaran secara cepat mengenai perkembangan perekonominan suatu wilayah secara baik.
- Pembuatan model indeks harga tanah.
Dasar hukum penerapan Peta ZNT
Penetapan peta Zona Nilai Tanah sudah ada dalam Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 yang sudah disempurnakan dari aturan Nomor 13 tahun 2010.
Salah satu perubahan yang muncul adalah pengubahan subyek pihak tertentu yakni masyarakat tidak mampu dengan insentif berupa Rp0,- untuk kebutuhan sertifikat dan pengukuran tanah.
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 juga diatur sebagai Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak yang mengacu pada nilai tanah yang mengacu pada nilai tanah melalui Peta Zona Nilai Tanah.
Dalam Pasal 16 tercantum mengenai Jenis dan Tarif Pelayanan Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah berupa Pelayanan Pendaftaran Pemindahan Hak Atas Perorangan maupun Badan Hukum.
Prosedur peralihan hak atas tanah sebagai contoh proses jual beli tanah sudah ditentukan oleh Zona Nilai Tanah.
Sementara, jika belum tersedia dalam peta ZNT, akan dilakukan pendekatan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai penentu PNBP.
ZNT akan berpengaruh terhadap PNBP sesuai dengan Pasal 16 ayat (1) dan (2), melalui pendekatan NJOP sebagai SPPT PBB yang nilainya terhitung lebih kecil dari nominal nilai tanah.
Pertimbangan ZNT dan NJOP juga dijadikan sebagai dasar jaminan kepastian hukum sebagai referensi masyarakat dalam proses transaksi pertanahan.
Membandingkan Penetapan Harga Pasar dengan ZNT sebagai Pembanding
Untuk mengetahui harga tanah, terdapat dua jenis pendekatan yang perlu kamu ketahui yakni dengan membandingkan ZNT dan harga pasar.
Pendekatan harga pasar dapat ditentukan sesuai dengan kegiatan transaksi jual beli tanah yang sudah berlaku dan berpengaruh terhadap permintaan maupun penawaran.
Dalam menentukan data pembanding, pendekatan ZNT merupakan sebagai acuan apakah suatu pembanding layak atau tidak digunakan dalam penilaian.
Apabila perbedaan harga objek tanah pembanding yang akan digunakan tidak jauh dari ZNT maka data pembanding tersebut dapat digunakan dengan perbandingan harga pasar.
Kamu bisa membandingkan kedua pendekatan harga tersebut sebagai salah satu cara terbaik dalam melakukan proses jual beli tanah, sehingga harga dan keuntungan yang ditawarkan menjadi lebih elastis.
***
Semoga artikel ini dapat menambah informasi dan berguna untuk kamu, ya.
Baca juga ulasan artikel gaya hidup, kabar properti hingga inspirasi desain, hanya di artikel.rumah123.com dan Google News.
Bila kamu ingin cari rumah impian, yuk temukan beragam rekomendasi terbaiknya di Rumah123 karena #SemuaAdaDisini!
Kunjungi Teras123 untuk ngobrolin properti, ya!