OK
Panduan

Kumpulan Khotbah tentang Doa yang Menginspirasi dan Bermakna

03 Nopember 2024 · 6 min read Author: Ilham Budhiman · Editor: M. Iqbal

khotbah tentang doa

Khotbah tentang doa biasanya disampaikan oleh seorang pendeta atau pengkhotbah di gereja yang isinya membahas tentang pentingnya doa dalam kehidupan orang Kristen.

Dalam ajaran Kristen, doa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Alkitab mengajarkan bahwa umat Kristen harus selalu berdoa baik berdoa dalam suka maupun duka.

Jadi, doa yang dipanjatkan dapat diucapkan dalam keadaan apa pun dengan khidmat atas bimbingan seorang pendeta.

Nah, bagi kamu yang sedang mencari inspirasi khotbah tentang doa, ada sejumlah teks yang bisa dijadikan referensi.

Melansir buku 100 Renungan Doa: Menjadikan Doa Lebih dari Sekadar Rutinitas oleh Harison J. Ompusunggu, berikut khotbah doa yang dapat dijadikan renungan Kristen.

Khotbah tentang Doa

1. Manfaat Doa

khotbah tentang doa

Sumber: Unsplash/Olivia Snow

“Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.” (Efesus 6:18)

Saudara-saudara seiman,

Doa adalah salah satu elemen terpenting dalam kehidupan orang Kristen.

Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Tuhan. Melalui doa, kita dapat memohon kepada Tuhan, memuji Tuhan, dan berserah kepada Tuhan.

Doa memiliki banyak manfaat.

Pertama, membawa kita lebih dekat kepada Tuhan. Ketika kita berdoa, kita membuka hati kita kepada Tuhan. Kita berbicara kepada Tuhan tentang apa yang ada di dalam hati kita. Melalui doa, kita dapat mengenal Tuhan lebih baik dan mengasihi Tuhan lebih dalam.

Kedua, memberikan kekuatan kepada kita. Dalam hidup, kita pasti akan menghadapi berbagai tantangan. Doa dapat memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Doa dapat menguatkan iman kita dan memberikan kita harapan.

Ketiga, membawa perubahan dalam hidup kita. Doa dapat mengubah hidup kita. Ketika kita berdoa, kita meminta kepada Tuhan untuk mengubah hidup kita. Tuhan dapat menjawab doa kita dengan cara yang ajaib.

Saudara-saudara seiman, mari kita menjadikan doa sebagai gaya hidup kita. Mari kita berdoa senantiasa, dalam suka maupun duka. Mari kita berdoa dengan iman dan pengharapan. Tuhan akan menjawab doa kita, sesuai dengan kehendak-Nya.

Ajaklah saudara-saudara seiman untuk berdoa bersama. Doa bersama dapat menguatkan iman kita dan mempererat hubungan kita dengan Tuhan.

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” (Matius 21:22)

2. Awali dengan Doa

“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.” (Markus 1:35)

C.S. Lewis, seorang penulis Kristen, menulis tentang pentingnya memulai hari dengan doa pada pagi hari: “Saat Anda bangun tidur setiap pagi, keinginan dan harapan menyerbu diri Anda seperti binatang buas. Tugas pertama Anda setiap pagi ialah menghalaunya mundur; mendengarkan suara yang lain, menerima sudut pandang yang lain, dan membiarkan hidup yang lain, yang lebih besar, lebih kuat, lebih tenang, mengalir menyusuri diri Anda”.

Itulah yang seharusnya kita lakukan setelah bangun pagi hari, sebelum melakukan aktivitas kita. Martin Luther, reformator gereja, selalu menyediakan jam-jam pertamanya dalam doa. Luther jelas adalah orang yang sangat sibuk. Namun, hal itu tidak menghalanginya untuk memulai hari- harinya dengan doa.

Itulah yang Tuhan Yesus lakukan. Sebelum melakukan aktivitas- Nya, berkeliling di seluruh Galilea untuk memberitakan Injil, mengajar dan menyembuhkan banyak orang, Dia terlebih dulu bersekutu dengan Bapa-Nya dalam doa. Pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, selagi mentari pagi belum terbit di ufuk timur, Tuhan Yesus telah pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa. Dia sadar, sebagai manusia, Dia memerlukan tuntunan, kekuatan, dan penyertaan Bapa dalam pelayanan-Nya. Karena itulah Dia selalu menyempatkan diri bersekutu dengan Bapa-Nya. Begitu bangun pagi hari, Tuhan Yesus tidak langsung beraktivitas atau mengerjakan pekerjaan lain. Dia terlebih dulu bersekutu dengan Bapa-Nya.

Setelah itu barulah Dia berkeliling Galilea, dari desa ke desa dan dari kota ke kota untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah.

Itulah juga yang harus kita lakukan. Kita harus memulai hari-hari kita dengan doa. Kita harus berdoa terlebih dulu sebelum melakukan aktivitas sehari-hari sebab melalui doa kita dapat mengumpulkan banyak energi yang kita butuhkan untuk menyelesaikan aktivitas kita sehari-hari. Sesibuk apa pun kita, jangan lupa untuk menyempatkan berdoa. Ketika kita mengawali hari-hari kita dengan doa, kita akan melihat kuasa Tuhan bekerja dalam setiap aktivitas kita.

Doa adalah hal terindah dalam mengawali hari-hari kita.

3. Meneladani Doa Tuhan Yesus

khotbah tentang doa

“Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.” (Lukas 5: 16)

Dalam riwayat hidup Samuel Chadwick, seorang hamba Tuhan terkenal dari Inggris, digambarkan kehidupan doanya sebagai berikut: “Ia pada dasarnya adalah orang yang gemar berdoa. Setiap pagi ia bangun tidak lama sesudah jam enam, dan mempunyai ruangan kecil yang merupakan ruang kebaktian pribadi untuk saat teduhnya sebelum sarapan. Ia memiliki kuasa dalam doanya di depan umum, karena ia tekun dalam doa pribadinya.”

Tuhan Yesus juga adalah seorang pendoa. Tuhan Yesus biasanya pergi ke tempat-tempat sunyi untuk berdoa dengan maksud agar Dia tetap mempunyai waktu khusus dengan Bapa-Nya. Di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang banyak setiap hari: berkhotbah/mengajar, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir setan-setan, tentulah Dia memerlukan waktu khusus dan tempat yang tenang untuk beristirahat dan berdoa. Tempat yang tenang itu biasanya adalah tempat yang sunyi.

Tentang kebiasaan Tuhan Yesus dalam berdoa di tempat-tempat yang sunyi, D.M.McIntyre, seorang penulis Kristen, memberi komentar, “Tuhan Yesus mempunyai kebiasaan pergi menyendiri untuk berdoa. Pada waktu mengundurkan diri dari orang banyak, Dia biasanya pergi ke daerah yang tidak berpenghuni. Hal yang mengherankan ialah kenyataan bahwa meskipun Dia mahakuasa dan memiliki kuasa rohani yang begitu besar, Dia merasa perlu pergi ke Sumber Kekuatan, agar Dia dapat menyegarkan Roh-Nya yang letih. Tentu lebih mengherankan lagi bahwa Dia yang adalah Raja Kehidupan, Firman yang Kekal, Anak Tunggal Bapa, rela sujud merendahkan diri di depan takhta Allah untuk memohon kasih karunia-Nya pada waktu Dia memerlukan pertolongan.”

Jika Tuhan Yesus saja, yang adalah Anak Allah, masih perlu berdoa, apalagi kita. Kita memerlukan doa. Tuhan Yesus telah memberi kita teladan dalam berdoa. Itulah yang seharusnya kita lakukan, selalu bertekun dalam berdoa. Yesus adalah Tuhan dan Raja kita sebagai orang Kristen. Karena itu, sebagai murid-murid-Nya, kita patut mengikuti teladan hidup-Nya, termasuk ketekunan-Nya dalam berdoa.

Tuhan Yesus adalah teladan sejati dalam berdoa.

***

Itu dia khotbah tentang doa yang menyentuh hati.

Semoga artikelnya bermanfaat, Property People.

Simak informasi menarik lainnya di artikel.rumah123.com.

Ikuti juga Google News Rumah123 untuk mendapatkan berita terkini.

Temukan jawaban memiliki hunian di www.rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu.

Referensi:

  • Ompusunggu, Harison. 2013. 100 Renungan Doa: Menjadikan Doa Lebih dari Sekadar Rutinitas. Penerbit ANDI

**gambar cover: Unsplash/Stephen Radford


Tag: , ,


Ilham Budhiman

Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA