OK
Panduan

JPO Karet Sudirman yang Dibangun Anies Baswedan Tanpa Atap Menuai Kontroversi, Simak Apa Kata Ahli Tata Kota

19 Juli 2022 · 2 min read Author: Adhitya Putra

Desain JPO Karet Sudirman seperti kapal Phinisi

(Sumber: CNN Indonesia)

JPO Karet Sudirman yang dibangun tanpa atap oleh Pemprov DKI Jakarta era Gubernur Anies Baswedan jadi sorotan publik. Bagaimana ahli tata kota menilainya?

Desain Jembatan Penyeberangan Orang alias JPO tanpa atap di Karet Sudirman, Jakarta Pusat, mengundang pro dan kontra warga.

Bila ditilik, rancangan jembatan penyeberangan tersebut bukanlah seperti JPO pada umumnya.

Pemprov DKI Jakarta membangun JPO Karet Sudirman tanpa atap, desainnya menyerupai kapal Pinisi khas Makassar.

Kendati demikian, salah seorang warganet menyambut baik dari hadirnya infrastruktur tersebut.

“Kalau begini makin betah jalan kaki di Jakarta. Jakarta rasa Korea,” ujar akun @Amsikan, seperti dilansir dari Kompas.com.

Tak hanya menuai apresiasi, JPO tanpa atap ini juga panen kritikan, lantaran dinilai tidak akan melindungi para pejalan kaki dari cuaca panas dan hujan.

“Jembatannya bagus. Sayang nggak ada atapnya. Jakarta kalau musim panas mataharinya terik loh,” komentar akun @enodimedjo.

Lantas, bagaimana ahli tata kota menilai JPO Karet Sudirman? Simak lanjutan ulasan artikel ini.

Tanggapan Ahli Tata Kota Melihat JPO Karet Sudirman Tanpa Atap

JPO Karet Sudirman yang dibangun Pemprov DKI Jakarta

(Sumber: Kompas.com)

Desain jembatan penyeberangan orang tersebut menuai banyak pro dan kontra di tengah masyarakat.

Masih dilansir dari Kompas.com, arsitek dan ahli tata kota Bambang
Eryudhawan angkat bicara.

Bambang mengatakan JPO tanpa atap di Kawasan Sudirman Thamrin menjadi terobosan yang patut diapresiasi.

Dia berpendapat, selama ini fasilitas umum yang dibangun hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan fungsi saja.

“Banyak orang yang datang tak sekedar untuk menyeberang. Namun, juga untuk berselfie dan befoto ria. Ini jelas jadi nilai tambah,” ujar mengenai JPO Karet Sudirman.

Lebih lanjut dia menjelaskan JPO dengan atap juga biasanya hanya dijadikan sebagai tempat untuk berteduh ketika hujan.

Bahkan, pada masa lalu infrastruktur itu juga sering menjadi tempat berjualan para pedagang liar.

“Jangan sampai JPO malah jadi tempat orang berteduh dan numpuk,” kata Yudha lagi.

Menariknya, selain tanpa atap, infrastruktur ini juga menggunakan teknologi sistem pendeteksi beban, untuk menjamin keselamatan pengunanya.

Itulah informasi terkait kontroversi dengan JPO Karet Sudirman, yang dibangun tanpa atap.

Baca juga polemik sumur resapan di Jakarta, yang sempat ramai diperbincangkan, pastinya hanya di artikel.rumah123.com.

Kalau sedang cari rumah atau apartemen di Jakarta, bisa lo menelusuri rekomendasinya di Rumah123.com.


Tag: , ,


Adhitya Putra
Seorang jurnalis Rumah123.com yang sedang menekuni peran sebagai penulis konten.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA