Rumah123 Gelar Expat Gathering untuk Permudah WNA Beli Properti di Indonesia
Warga negara asing (WNA) makin dipermudah untuk memiliki properti di Indonesia seiring ditetapkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri ATR/BPN Nomor 124 Tahun 2022.
Kebijakan dan regulasi pemerintah yang makin fleksibel, membuka peluang baru bagi pengembangan potensi industri properti untuk terus menarik minat pasar WNA.
Terkait hal ini, Rumah123 mengungkap temuan wilayah terpopuler, tipe properti yang paling diminati, hingga pergerakan trennya yang diiringi sejumlah implementasi dan sosialisasi kebijakan terkini pemerintah.
Rumah123 bekerja sama dengan Indonesia Expat mengadakan acara Expat Gathering di Broadway, Jakarta, Rabu (20/3).
Kegiatan tersebut menjadi wadah bagi para ekspatriat untuk bertukar pengalaman hingga wawasan bersama para pembicara terkait peluang dan tantangan yang ada dalam memahami pasar properti di Indonesia, baik dari segi hukum, kebijakan, regulasi, produk, hingga tren.
Ke depannya, Rumah123 akan kembali menggelar kegiatan sejenis karena ini merupakan bentuk upaya mendorong antusiasme dan minat WNA yang terus berkembang terhadap pasar properti di Indonesia.
“Sebagai salah satu penyumbang realisasi investasi terbesar di Indonesia pada tahun 2023, sektor properti telah berkembang cukup baik di pasar lokal. Catatan Rumah123, pertumbuhan permintaan properti dari WNA di tahun 2023 mengalami perkembangan pesat dibandingkan tahun 2022. Potensi pasar WNA diharapkan semakin mempercepat pertumbuhan dan kemajuan industri ini lebih baik di tahun 2024,” tutur Marisa Jaya, Head of Research Rumah123.
Wilayah yang Paling Diminati WNA
Berdasarkan temuan Rumah123, tercatat ada 10 wilayah yang paling diminati WNA yaitu Jakarta Selatan, Badung, dan Tangerang sebagai lokasi terpopuler.
Ketiga wilayah tersebut kemudian diikuti oleh Bandung, Jakarta Barat, Batam, Jakarta Utara, Denpasar, Jakarta Pusat, dan Surabaya.
Ditinjau dari pertumbuhannya, terjadi lonjakan signifikan pada tahun 2023 di Badung (29,1%), Denpasar (81,3%), Surabaya (49,65%), dan Jakarta Utara (46%) bila dibandingkan 2022.
Sebagai salah satu wilayah central business district (CBD) dengan fasilitas memadai dan komunitas modern yang mendukung kebutuhan ekspatriat, Jakarta Selatan tak pelak jadi favorit WNA dalam pencarian properti.
Beda halnya dengan Badung yang berada di peringkat kedua. Sebagai salah satu destinasi populer di mata wisatawan mancanegara, Badung turut berperan sebagai gerbang masuk turis melalui Bandara Internasional Ngurah Rai.
Popularitasnya melonjak signifikan seiring banyaknya pengembangan kawasan komersial serta pariwisata dan berkembangnya tren digital nomad serta remote working.
Di sisi lain, Tangerang menduduki peringkat ketiga lantaran wilayahnya dikelilingi kawasan industri dan merupakan area terdekat bagi para WNA yang bekerja di bagian barat Pulau Jawa, seperti Cilegon, Cikande, dan Serang.
Dikarenakan adanya keterbatasan dan area pendukung dari ketiga wilayah tersebut, WNA cenderung menjadikan Tangerang dan sekitarnya sebagai tempat tinggal dan jalan-jalan.
Tertarik mengikuti Expat Gathering Rumah123? Segera daftar dengan mengisi formulir ini: https://bit.ly/ExpatGatheringForm.
Jenis Properti di Indonesia yang Paling Diminati WNA
Selama tahun 2023, jenis properti di Indonesia yang paling dicari oleh WNA adalah rumah tapak, tanah, dan apartemen.
Minat pencarian WNA dari sejumlah negara terhadap rumah tapak berkisar antara 47,4%–68%, tanah sekitar 6,7%–21,8%, dan apartemen 9,7%–25%.
WNA dari beberapa negara mencatatkan proporsi pencarian apartemen yang lebih tinggi, seperti Korea Selatan (19%), Thailand (17,8%), Kanada (18,9%), India (25%), dan China (22,4%).
Data ini turut mencerminkan pencari properti asal China dengan proporsi pencarian gudang sebesar 7,4%, lebih tinggi dibandingkan negara lain yang berada di kisaran 0,3%–2,7%.
Tercatat ada lima negara asal WNA yang paling banyak mencari properti di Indonesia selama tahun 2023, yakni Singapura (21,9%), Amerika Serikat (16,1%), Australia (11,8%), Malaysia (8.9%), dan Jepang (4,0%).
Setelah itu disusul oleh 14 negara lainnya, yakni Taiwan, Kamboja, Hong Kong, Korea Selatan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Thailand, Kanada, Filipina, Turki, India, Qatar, China dan New Zealand.
Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Tren Pencarian Properti
Tren pencarian properti di Indonesia oleh WNA banyak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah.
Sejak Kuartal IV 2022 seiring diterbitkannya ke Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1241/SK-HK.02/IX/2022 Tahun 2022 tentang Perolehan dan Harga Rumah Tempat Tinggal/Hunian Untuk Orang Asing pada September 2022 serta Second Home Visa di akhir Desember 2022, mulai terjadi lonjakan permintaan WNA di 10 area terpopuler.
Dua kebijakan tersebut secara tidak langsung memudahkan WNA untuk tinggal, membeli, maupun berinvestasi properti di Indonesia.
“Perubahan kebijakan ini mendongkrak minat secara signifikan di hampir semua area terpopuler pada Kuartal I 2023, terutama wilayah dengan basis pariwisata seperti Badung (91,3%), Denpasar (55,8%). Diikuti area lainnya yang kental dengan aktivitas perekonomian dan bisnis, mencakup Surabaya (49,7%), Jakarta Selatan (37,9%), Tangerang (28,8%), Bogor (28,6%), Batam (21%), Jakarta Utara (20,8%), Bandung (17,6%), Jakarta Pusat (9,5%) dan Jakarta Barat (5,6%),” ujar Marisa.
Pada Kuartal II 2023, tren pencarian cenderung fluktuatif dengan dua kota masih terlihat konsisten mengalami pertumbuhan peminatan, yakni Badung (39%) dan batam (11,2%).
Kemudian memasuki Kuartal III 2023, tepatnya pada bulan Agustus, pemerintah mengadakan Sosialisasi Regulasi Kepemilikan Hunian untuk Orang Asing, yang salah satunya menyatakan WNA bisa memiliki properti dengan syarat paspor.
Kebijakan Golden Visa yang diperuntukkan bagi Orang Asing berkualitas untuk perkembangan ekonomi Indonesia juga resmi diberlakukan per 30 Agustus.
Pada kuartal tersebut, sebagian besar kota kembali mengalami pertumbuhan, di antaranya Bogor (67,8%), Jakarta Utara (41.5%), Jakarta Barat (41.2%), Surabaya (27.9%), Bandung (19,9%), Jakarta Pusat (13,9%), Tangerang (12,9%) dan Jakarta Selatan (5,5%).
“Dari temuan ini terlihat penetapan sejumlah regulasi dan kebijakan yang memudahkan WNA menjangkau properti di Indonesia membuka peluang besar bagi pasar asing di sepanjang tahun 2024,” kata Marisa.
Menurutnya, dengan mempertimbangkan batas minimal harga beli properti bagi WNA, penjualan dapat difokuskan pada segmen pasar menengah atas dan atas. Hal ini dapat menjadi potensi bagi para pemangku kepentingan, terutama pengembang maupun investor.
Apabila relaksasi kebijakan dan regulasi yang ditetapkan pemerintah dapat diimplementasikan dengan konsisten di tingkat pusat maupun daerah, dipastikan para WNA mampu mendapatkan literasi atau sosialisasi yang cukup.
Hal tersebut nantinya dapat merangsang respon pasar yang positif dan mendukung pertumbuhan industri properti nasional di masa mendatang.
***
Semoga artikel ini bermanfaat, Property People.
Baca artikel informatif lainnya di artikel.rumah123.com dan Google News.
Temukan properti terbaik di Rumah123 karena #SemuaAdaDisini.
Kunjungi juga Teras123 untuk ngobrolin properti!
**gambar: rumah123