OK
Panduan

7 Contoh Teks Debat Lengkap Berbagai Tema

03 Nopember 2024 · 13 min read Author: Christantio Utama

contoh teks debat

Sumber: Freepik.com

Inilah daftar contoh teks debat berbagai topik yang bisa kamu gunakan untuk tugas sekolah. Simak informasi lengkapnya di artikel ini.

Dalam membuat teks debat, ada berbagai macam hal yang harus diperhatikan agar hasilnya bisa maksimal.

Mulai dari penggunaan kata-kata yang sopan sampai dengan urutan strukturnya.

Menurut KBBI, teks sendiri adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang.

Sedangkan debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa teks debat adalah naskah yang dibuat untuk kepentingan acara pertukaran pendapat.

Kamu dapat menggunakan contoh teks debat lengkap berbagai tema yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.

Yuk, langsung saja kita simak daftarnya berikut ini, melansir berbagai sumber.

Contoh Teks Debat Berbagai Tema

contoh teks debat

Sumber: Shutterstock

1. Contoh Teks Debat Tentang Perpustakaan Sekolah

Moderator:

Selamat pagi teman-teman semuanya, terima kasih atas kehadirannya. Pada kesempatan yang berbahagia ini kita semua akan membahas tentang keberadaan perpustakaan yang semakin tergeser.

Tim Afirmasi:

Kami berpendapat bahwa keberadaan internet memang menggeser posisi dari perpustakaan. Terlebih lagi, internet menyediakan sumber informasi yang sangat melimpah dan dapat diakses dengan waktu yang sangat cepat. Selain itu, kita tidak perlu repot untuk mengunjungi perpustakaan atau membeli buku untuk mencari informasi. Jadi, menurut kami, internet lebih efektif untuk mencari informasi jika dibandingkan dengan perpustakaan.

Tim Oposisi:

Kami tidak setuju dengan pendapat dari tim afirmasi, menurut kami perpustakaan merupakan sumber ilmu yang tidak bisa kita lupakan begitu saja. Perpustakaan juga menjadi tempat penyedia informasi yang kredibel karena sudah melalui berbagai macam proses sehingga sangat terjamin valid. Hal ini berbanding terbalik dengan informasi di internet yang belum tentu terbukti kebenaran informasinya.

2. Contoh Teks Debat Tentang Bahasa Asing

Moderator:

Selamat siang,

Siang ini kita akan mengikuti kegiatan debat antara Tim Afirmasi dari SMA Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari SMK Nusantara, Serta Tim Netral dari MA Al-Ikhlas. Pagi ini kedua tim debat akan berdebat tentang “Penyerapan Kosakata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa Indonesia dalam Berinteraksi dengan Bahasa Lain.”

Sebelum melaksanakan debat, saya akan membacakan tata tertib debat sebagai berikut.

Selanjutnya saya akan memberikan kesempatan kepada juru bicara setiap tim memperkenalkan.

Tim Afirmasi: (memperkenalkan diri)

Tim Oposisi: (memperkenalkan diri)

Tim Netral: (Memperkenalkan diri)

Moderator:

Dewasa ini bahasa Indonesia terus berkembang dan mulai diakui sebagai bahasa internasional. Namun, dalam perkembangannya terbukti bahwa Indonesia banyak menyerap kosakata asing. Untuk berkembang, bahasa Indonesia sangat tergantung pada bahasa asing. Bahkan, ada yang beranggapan bahwa kosakata Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.

Anggapan inilah yang akan kita bahas dalam debat kali ini. untuk putaran pertama saya persilahkan secara bergantian Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral menyampaikan pendapatnya.

Tim Afirmasi:

Saya setuju bahwa kosakata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya kontak dan hubungan antar bahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing yang kemudian dibakukan bahwa Indonesia bergantung pada bahasa asing, juga membuktikan bahasa Indonesia sulit untuk dipakai berkomunikasi tanpa bantuan kosakata asing.

Dengan masuknya kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dengan baik sehingga proses transfer ilmu pengetahuan berjalan dengan cepat. Bukti bahwa Indonesia tidak berdaya untuk berinteraksi antar bahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata vitamin, yang diserap kosakata asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia belum tentu pelaku bahasa mengerti. Namun dengan kosakata serapan dari bahasa asing, hal tersebut mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman, sekaligus menjadi lebih mudah. Tanpa bantuan bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensinya dalam interaksi antarbahasa.

Banyak kosakata bahasa serapan dari bahasa asing sehingga peran bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang yang lebih familiar dengan kosakata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, saya tetap setuju bahwa kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.

Tim Oposisi:

Saya tidak setuju jika bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia terjadi karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Kosakata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah dipahami. Namun, pada intinya dalam bahasa Indonesia itu sendiri, telah ada kosakata asing tersebut. Misalnya, kata snack lebih sering didengar di kalangan masyarakat. Dalam bahasa Indonesia, snack berarti makanan ringan. Dengan demikian, masuknya kosa kata asing hanya sebagian kalangan.

Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antar bahasa karena memiliki banyak variasi kosakata. Kosakata dalam bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti bagi kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kosakata bahasa asing yang telah dibakukan maupun yang belum dibakukan ke dalam bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain tanpa bantuan dari kosakata bahasa asing dan masuknya kosakata bahasa asing dan masuknya kosakata asing bukan disebabkan karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antar bahasa. Namun, hal ini terjadi karena masyarakat yang ingin selalu merasa berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika menggunakan kosakata bahasa asing. Dengan demikian, saya tetap tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.

Tim Netral (Penutup dan Kesimpulan):

Saya sebagai pihak netral berpendapat bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia seimbang dengan kosakata bahasa asing. Apabila seseorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan seperti pada kata atom, vitamin, unit. Tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila penggunaan bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi ancaman terhadap bahasa kita tercinta ini.

Penggunaan kosakata asing dalam bahasa indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat mempermudah kegiatan komunikasi, khususnya dalam tuturan yang ada didalamnya bahasa asing yang terasi lebih akrab di telinga dengan padanan bahasa indonesianya.

Namun diharapkan adanya sosialisasi pedoman bahasa Indonesia secara intensif agar identitas kosakata bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosakata bahasa asing. Kelak, diharapkan tidak lagi terdapat wacana bahwa kosakata bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia sendiri.

3. Contoh Teks Debat Ujian Nasional

Moderator:

Selamat siang, topik debat kali ini adalah tentang Ujian Nasional di Indonesia. Pada kesempatan hari ini, kita akan membahas tentang penting tidaklah ujian nasional diadakan? Baik, kita sudah bersama 6 orang yang akan berkomentar mengenai masalah ini. Baik, silahkan Saudara peserta pernama untuk menyampaikan pandangannya terkait UN.

Tim Afirmatif 1:

Saya setuju. Menurut saya, bagaimanapun standar mutu pendidikan haruslah tetap ada. UN boleh tetap ada, namun ada pekerjaan rumah bagi kita semua (pemerintah, sekolah, orang tua, murid, dan lingkungan) untuk turut mendukung pendidikan bangsa kita. Tingkatkan kualitas belajar siswa. Peran guru dalam mengajar lebih ditingkatkan, baik strategi maupun metode yang digunakan. Selain itu, peran serta pemerintah dan orang tua juga harus ditingkatkan.

Tim Oposisi 1:

Saya tidak sependapat dengan pernyataan Afirmatif 1 karena dalam kenyataannya pelaksanaan UN setiap tahun selalu mengalami kecacatan dan hasil nilai UN tidak menjamin keberhasilan suatu pendidikan. Apa hasil UN juga berlaku untuk siswa lulusan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)? Tidak kan? Mesti tidak lulus UN, mereka masih bisa mendaftar kuliah di luar negeri.

Moderator:

Baik, kepada peserta Afirmatif 2, apakah Anda sependapat dengan peserta Oposisi 1 yang menyatakan bahwa nilai ujian tidak menjamin keberhasilan suatu pendidikan?

Tim Afirmatif 2:

UN itu penting. Dengan adanya Ujian Nasional yang memiliki cut off point sebagai standar kelulusan sebuah institusi pendidikan, dalam hal ini adalah sekolah, guru, siswa, orang tua siswa akan berusaha supaya mereka mampu mencapai standar kelulusan tersebut. Hal ini tentu akan menjaga kualitas standar pendidikan di Indonesia. Bayangkan jika tidak ada UN sebagai standar kelulusan? Tentu institusi tidak akan memiliki motivasi untuk meningkatkan standar pendidikan. Selain itu, manfaat lain adanya UN adalah sebagai berikut.

Penetapan mutu satuan atau program pendidikan di seluruh Indonesia

  • Seleksi masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau berikutnya
  • Pertimbangan penentuan kelulusan peserta didik dari satuan atau program pendidikan
  • Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan atau program pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan untuk mencapai tingkat kelulusan tertentu.

Tim Oposisi 2:

Apa yang disampaikan oleh peserta Afirmatif 2 adalah hal yang sangat ideal dan hanya bisa dikerjakan di sekolah-sekolah perkotaan dengan sumber daya yang memadai. Apakah adil menggunakan UN sebagai standar kelulusan pada lembaga pendidikan yang ada di daerah-daerah terpencil dengan sumber daya minim? Masih adilkah menggunakan UN sebagai standar kelulusan yang faktanya terdapat kesepanjangan sumber daya antara institusi pendidikan di kota dan di daerah?

Tim Afirmatif 3:

Saya sangat menyesalkan pemikiran teman-teman semua tentang kontroversi UN terutama yang berpikir untuk menghapuskan UN. Mengapa? Sekali lagi saya tegaskan UN sangat penting sebagai standar kelulusan, Untuk menjaga suatu sistem, wajib diperlukan suatu standar untuk sistem pendidikan. Saya sadar bahwa pelaksanaan UN memang banyak kekurangannya, tetapi menghapuskan UN pun bukan solusi yang tepat. Adapun solusi yang tepat adalah dengan meningkatkan kualitas UN itu sendiri, baik dari segi jenis soal, teknik pelaksanaan, pengawasan, dan lain-lain. Tujuan akhirnya adalah UN yang diterapkan di Indonesia mampu menilai semua aspek pembelajaran siswa, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotornya. Itu tugas kita semua.

Tim Oposisi 3:

Saya hampir setuju dengan pendapat Afirmatif 3, tetapi pada prakteknya, seideal apapun UN yang diterapkan dengan nilai cut off point yang ditetapkan sebagai standar pendidikan tetap memiliki kelemahan-kelemahan yang signifikan. Salah satu contoh kelemahan UN yang paling dominan adalah proses KBM di sekolah teredukasi menjadi sekedar teaching to the test atau mengajar apa yang diteskan dalam UN semata. Jadi, solusi yang paling baik adalah meniadakan UN dan menggantinya dengan standar kelulusan yang baru. Standar kelulusan tersebut tidak mungkin diterapkan secara nasional karena sumber daya yang tidak merata. Akan lebih baik jika standar kelulusan tersebut menjadi sifat regional. Kemudian, standar kelulusan yang baru tersebut tidak bersifat “ujian” sehingga tidak akan ada lagi proses pembelajaran yang bersifat teaching to the test. Proses pembelajaran akan bersifat lebih terbuka sehingga memotivasi kreativitas siswa.

Moderator (Penutup dan Kesimpulan):

Baiklah, mari kita akhir kita kali ini. Kami sepenuhnya memberikan kebebasan kepada hadirin untuk menentukan mana yang benar. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih banyak kepada kedua belah pihak yang sudah datang dalam acara ini. Saya mohon maaf jika ada salah kata, selamat siang.

4. Teks Debat Tentang Pendidikan

Moderator

Selamat siang rekan-rekan, terima kasih telah hadir di acara ini. Pada kesempatan yang baik ini kita akan membahas tentang masih “Efektifkah Ujian Nasional”.

Tim Afirmasi

Menurut pendapat kami, ujian nasional merupakan standar kelulusan yang harus tetap dijaga. Selain itu, dengan adanya ujian nasional, tentu akan membuat siswa lebih termotivasi untuk giat dalam belajar.

Tim Oposisi

Kami tidak sependapat dengan tim afirmasi, menurut kami, ujian nasional sudah tidak lagi efektif. Ujian nasional justru akan menambah beban siswa dan lebih buruknya lagi tidak sedikit siswa yang mengalami depresi ketika gagal melalui ujian nasional.

Tim Netral

Menurut kami ujian nasional itu cukup penting karena para guru dan siswa tentu akan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai target kelulusan.

Hal ini tentu menjadi dorongan yang baik agar mereka bisa saling berlomba dan berusaha sebaik mungkin dalam kegiatan pembelajaran.

Namun, hal itu harus didukung penuh terutama dari pemerintah agar adanya ujian nasional bisa meningkatkan mutu pendidikan.

5. Teks Debat Tentang Kehidupan Remaja

Moderator

Selamat siang saudara-saudara sekalian, terima kasih atas kedatangannya. Pada kesempatan hari ini kita akan membahas tentang kenakalan remaja yang makin marak terjadi.

Tim Afirmasi

Menurut kami, kenakalan remaja kebanyakan terjadi karena kurangnya perhatian orang tua yang mungkin terlalu sibuk dalam pekerjaannya. Hal ini berakibat pada kondisi mental anak yang merasa kurang diperhatikan.

Tim Oposisi

Kami kurang setuju jika faktor utama kenakalan remaja adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua.

Meski hal tersebut bisa menjadi penyebab, banyak faktor lain yang bisa menyebabkan kenakalan remaja. Satu di antaranya adalah pergaulan di luar rumah yang tidak baik.

Kesimpulan

Meski perhatian dari orang tua bukan menjadi penyebab utama dari kenakalan remaja, ada baiknya kita sebagai orang tua juga memperhatikan dengan siapa anak kita berteman sehingga akan meminimalisasi pergaulan yang tidak baik di mana akan memengaruhi timbulnya kenakalan remaja.

 6. Teks Debat Tentang Covid-19

Moderator

Selamat siang! Pada hari ini tema debat yang akan dibahas mengenai pandemi Covid-19. Covid-19 sempat membekukan segala aktivitas di luar rumah. Kegiatan harus dialihkan di dalam rumah dan membuat kita yang terbiasa bertemu orang lain harus dilakukan secara online.

Tim Afirmasi

Penggunaan vaksin merupakan satu di antara cara dan anjuran pemerintah untuk meminimalkan dan mengobati pengidap COVID-19. Jadi, sebagai warga negara yang baik, kita harus mematuhi aturan pemerintah agar terhindar dari COVID-19. Hal lain yang tak kalah penting juga adalah edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksin bagi kesehatan. Karena vaksin sendiri memiliki sifat yang dapat mencegah masuknya virus ke dalam tubuh.

Tim Oposisi

Aturan pemerintah tentang penggunaan vaksin memang menjadi hal yang sangat ditunggu masyarakat untuk mengatasi problem COVID-19. Namun, tidak semudah itu, banyaknya jenis vaksin yang digunakan tentu menjadi tanda tanya tersendiri bagi masyarakat. Hal ini tentu wajar terjadi, mengingat tidak sedikit masyarakat yang setelah menggunakan vaksin malah jadi tidak enak badan.

Selain itu, kita tidak tahu berapa lama proses riset terhadap vaksin yang disuntikkan pada tubuh kita. Apakah adanya vaksin hanya untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat atau benar-benar memberikan kualitas yang baik.

Kesimpulan

Setiap cara yang dilakukan untuk menghadapi covid-19 adalah sesuatu yang baik. Apalagi pemerintah juga memudahkan kita dengan memberikan vaksin gratis. Meskipun demikian, menjaga kesehatan tubuh secara alami dengan mengonsumsi makanan sehat juga tak kalah penting. Jadi, semuanya harus bisa seimbang ya.

7. Contoh Teks Debat Tentang Teknologi

Moderator

Selamat siang, terima kasih atas kehadiran teman-teman dalam acara debat hari ini. Baikah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang peran gadget dalam kehidupan sehari-hari.

Grup Afirmasi

Menurut pendapat kami, tentu saja gadget sangat penting dan membantu dalam kehidupan sehari-hari. Selain untuk berkomunikasi, gadget akan membantu kita dalam mencari berbagai macam informasi yang didukung dengan adanya internet.

Grup Oposisi

Gadget memang menjadi satu di antara benda yang cukup penting. Namun, ada baiknya untuk membatasi penggunaan gadget terutama pada situasi tertentu, seperti saat berkumpul bersama teman dan keluarga.

Tak kalah penting, banyak terjadi kasus khususnya di jalan raya di mana banyak orang mengendarai kendaraannya sambil bermain gadget. Hal ini tentu sangat merugikan pengguna jalan lain.

Grup Netral

Gadget merupakan benda yang sudah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan karena terbukti sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, kembali lagi kepada masing-masing individu agar dapat menggunakan sarana teknologi yang satu ini dengan sebaik mungkin sehingga akan mendapatkan manfaat positif dari penggunaan gadget.

***

Nah, itulah tadi contoh teks debat lengkap tentang berbagai topik yang bisa kamu ketahui.

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Property People!

Untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Tanakayu Chava Serpong.

Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu, kami selalu #AdaBuatKamu.

Jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan berita dan tips terbaru mengenai dunia properti dalam negeri serta mancanegara di artikel Rumah123.com.


Tag: , ,


Christantio Utama
Lulusan Binus jurusan Hubungan Internasional. Mengawali karier sebagai jurnalis di Detikcom pada 2018 dan sekarang bekerja di 99 Group sebagai penulis artikel. Tio rutin menulis tentang properti, gaya hidup, dan teknologi.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA