Ada beberapa cara menghitung kebutuhan semen untuk plesteran dinding, pondasi, dan lantai yang bisa dipraktikkan.
Ini penting diketahui, mengingat semen adalah salah satu material bangunan yang diperlukan ketika membangun dan renovasi rumah.
Biasanya, bahan bangunan tersebut dibutuhkan untuk pengerjaan plesteran dinding, pembuatan pondasi, serta pemasangan lantai keramik lantai.
Semen juga diperlukan ketika memasang bata hebel untuk dinding rumah maupun bagian lainnya.
Untuk yang masih awam dengan bidang konstruksi, mungkin akan menebak berapa sak semen dibutuhkan untuk kebutuhan membangun hunian.
Lantas, butuh berapa banyak semen untuk 1 meter persegi?
Daripada bingung, ketahui cara menghitung kebutuhan semen dan pasir berikut ini.
Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Plesteran Dinding

Harga semen 1 sak terbaru sangat bervariasi.
Namun, umumnya dipatok berkisar Rp50-70 ribu.
Biar paham, berikut cara menghitung kebutuhan semen untuk plesteran lantai dan dinding:
1. Ukur Luas Ruangan
Misalkan kamu ingin membangun kamar tidur dengan ukuran 4x4m.
Jika begitu, kalikan saja luas bidang yang akan disemen, maka hasilnya adalah 16 m2.
2. Hitung Kebutuhan Per Meter2
Setelah mengetahui luas bidang yang akan disemen, hitung kebutuhan semen per meter2.
Ilustrasi perhitungannya sebagai berikut:
16 m2 x 9,8 kg = 156,8 kg semen.
3. Hitung Perkiraan Sak Semen yang Dibeli
Bila kamu memilih semen dengan berat 40 kg, maka cara menghitung kebutuhannya adalah:
156,8 : 40 kg = 3,9 sak atau dibulatkan menjadi 4 sak semen.
Setelah mendapatkan perkiraan sak semen yang ingin dibeli, kamu tinggal kalikan saja dengan harga semen di pasaran.
Harga sak semen tergantung dari merek dan jenis semen yang dibutuhkan dalam pengerjaan.
4. Menghitung Biaya Jasa Tukang
Saat membangun pondasi, menghitung biaya tukang merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan.
Kamu dapat memilih menggunakan jasa tukang dengan dua sistem pembayaran berbeda, yaitu sistem borongan atau harian.
Sistem borongan adalah sistem di mana pekerja atau kontraktor menerima pembayaran tetap untuk suatu pekerjaan atau proyek tertentu.
Pembayaran sendiri dilakukan tanpa memperhitungkan waktu penyelesaian proyek.
Dengan kata lain, pekerja akan dibayar sesuai kesepakatan secara keseluruhan.
Sementara itu, dalam sistem harian, pekerja dibayar berdasarkan jumlah hari atau jam kerja yang mereka lakukan.
Pembayaran dilakukan sesuai dengan waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Pondasi

Sangat penting untuk menghitung material penyusun pondasi rumah dengan tepat agar tercipta pondasi yang kuat.
Nah, salah satu material yang digunakan untuk pondasi adalah semen yang akan dicampurkan dengan pasir dan beton.
Maka itu, penting pula mengetahui cara menghitung semen untuk kebutuhan pondasi sebuah bangunan.
Hal utama yang harus diperhatikan ketika kamu membuat pondasi adalah kedalaman, ketebalan, dan dimensi dari sebuah pondasi.
Misalkan kamu ingin membuat panjang pondasi 38 meter, lebar 25 cm, dan ketebalan 25cm.
Maka, simulasi perhitungannya adalah:
Vol :38 m x 0.25 m x 0.25 m = 2,375 m³
Vol pondasi x berat jenis beton :2,375 m³ x 2,325kg/m³ = 5521,875kg
Kebutuhan semen 1/6,5 x 5521,875 kg) = 849.5 kg
Kebutuhan sak semen 849.5kg/50kg = 16.99 sak
Merujuk perhitungan di atas, maka untuk membuat pondasi rumah dengan ukuran panjang 38 meter, kamu membutuhkan 17 sak semen.
Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Lantai

Sesuai standarisasi konstruksi di Indonesia, lantai rumah berukuran 1 m² membutuhkan semen sebanyak 10 kg.
Simak contoh perhitungan kebutuhan semen untuk lantai berikut ini:
Ukuran lantai: 4m x 3m
Luas lantai: 4m x 3m =12m²
Kebutuhan Semen: 12 x 10kg = 120kg
Kebutuhan sak semen: 120kg/50kg = 2.4 sak
Maka, untuk luas ruangan 12 m2 dibutuhkan semen antara 2,5 sak hingga 3 sak.
Kenapa Hitung Kebutuhan Semen Sangat Penting?
Ketika Property People ingin membangun rumah atau melakukan renovasi, penting untuk menghitung kebutuhan semen per meter persegi.
Ada beberapa manfaat bila kamu membuat perhitungan kebutuhan semen, berikut penjelasannya:
1. Waktu Pembangunan Lebih Hemat
Manfaat yang bisa kamu rasakan saat mempraktikkan cara menghitung kebutuhan semen bangun rumah adalah bisa menghemat waktu pengerjaan.
Bayangkan jika di tengah proses pembangunan semen telah habis, maka kamu harus membeli semen baru terlebih dahulu.
Ini membutuhkan waktu tersendiri, sehingga akan menganggu proses pengerjaan.
2. Campuran Semen yang Lebih Baik
Dengan melakukan perhitungan kebutuhan semen untuk lantai dan dinding, kamu akan punya stok yang cukup ketika membuat adukan semen.
Hal ini tentu berdampak pada kualitas adukan semen yang bakal kuat dan solid, sehingga bangunan menjadi lebih tahan lama.
3. Anggaran Biaya Lebih Terkontrol
Dengan mengetahui kebutuhan semen secara tepat, kamu bisa menyusun anggaran biaya pembangunan dengan lebih akurat.
Ini akan meminimalkan risiko pemborosan karena membeli semen secara berlebihan atau kurang.
Perencanaan anggaran yang baik membuat pengeluaran lebih efisien dan pembangunan berjalan lancar sesuai rencana.
FAQ
Berapa kantong semen dalam 1 meter kubik?
Jika kamu ingin membuat 1 meter kubik beton, biasanya dibutuhkan 7 kantong semen, 0,70 meter kubik pasir, dan 0,70 meter kubik batu.
Bagaimana cara menghitung banyak semen yang dibutuhkan?
Untuk menghitung semen yang dibutuhkan kamu bisa memerlukan rumus khusus, seperti:
Panjang x Lebar x Tinggi
***
Demikian ulasan mengenai cara menghitung kebutuhan semen.
Temukan artikel menarik lain hanya di artikel.rumah123.com.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti di Rumah123 karena #SemuaAdaDisini!
Semoga bermanfaat, ya.