10 Puisi Kehidupan yang Bisa Menjadi Renungan dan Motivasi
Inilah berbagai contoh puisi kehidupan singkat yang penuh makna. Bisa menjadi inspirasi!
Puisi adalah salah satu karya sastra yang biasanya berisi ungkapan perasaan dari seorang penyair.
Karya sastra yang satu ini sangat populer, karena memiliki makna mendalam dan bisa menjadi renungan dalam kehidupan.
Ketika ingin membuat puisi, ada banyak tema yang bisa dipilih, mulai dari tema tentang alam semesta, pendidikan, keluarga, hingga pengalaman pribadi.
Dari berbagai tema yang sudah disebutkan di atas, terdapat salah satu tema puisi yang sering digunakan, yakni kehidupan.
Puisi kehidupan bisa menggambarkan mengenai kehidupan sehari-hari yang memiliki makna filosofis mendalam.
Berikut berbagai contoh puisi kehidupan yang menarik untuk dibaca.
Kumpulan Puisi Kehidupan
Dilansir dari berbagai sumber, inilah kumpulan kata kata puisi kehidupan yang bisa menginspirasi.
1. Sang Penyemangat
Hatiku begitu menggebu,
Setiap kudengar tausiyah suci itu.
Rangkai katanya merona hatiku,
Alur ritmiknya memerah telingaku.
Jiwaku menggebu haru bertalu,
Setiap derap pergerakan dihentakkan.
Menyentak rasa lengang sanubari,
Menggetar senyap keterlenaanku.
Wahai geloraku, jangan tenggelamkan,
Rasa cintaku pada perjuangan ini.
Hanya karena tak bertemu sang guru,
Yang selalu mengetuk pintu hatimu.
Sematkan dalam ingatanmu,
Pandangan optimis penuh harapan.
Seperti menatap indahnya langit biru,
Penuh cahaya, menghangatkan hati.
Agar kusambut langkah perjuangan itu,
Bersama kalam dan sabda yang telah terpatri.
Buktikan rasa peduli, simbol pemberani,
Agar sinar matahari terangi persada ini.
2. Senyum Indah Kehidupan
Untuk apa kau terlalu bersusah payah untuk mencapainya?
Jika hidup ini hanyalah sementara,
Jangan buat kau meneteskan air mata.
Sesungguhnya kita memiliki sang pencipta.
Sakit, lelah, lesu, syukuri saja,
Dan jangan lupa berdoa.
Tersenyumlah…
Sehingga masalah hidup dapat dilalui dengan mudah.
Lihatlah…
Mereka yang memiliki harta sedikit, namun terus bangkit,
Dengan segala kekurangan hidup, ia tak pernah merasa sakit.
3. Aku Bisa
Aku tak lelah,
Aku hanya butuh dorongan.
Aku tak menyerah,
Aku yakin aku bisa.
Ini bukan sebuah beban.
Tapi tantangan,
Pengalaman membuatku berani.
Berani hadapi tantangan,
Tak boleh takut gagal.
Karena setelah kegagalan akan ada kesuksesan,
Kegagalan adalah pembelajaran menuju sukses.
Aku yakin,
Aku pasti Bisa.
4. Aku Harus Kuat
Di dalam ruang yang telah usang,
Dengan kebahagiaan yang mulai hilang.
Betapa hidupku kini menjadi malang,
Mereka butuh makanan.
Mereka butuh cadangan,
Sebentar, itulah yang selalu aku katakan.
Adakalanya aku sering merasa lelah untuk mencari,
Namun, bagaimana dengan anak dan istri?
Aku harus kuat…
Berjuang sebagai kepala rumah tangga,
Adalah tugasku untuk mereka.
Meskipun kakiku sering kesakitan dalam mencapainya,
Namun, inilah kehidupan, semoga mereka selalu bahagia.
5. Bersyukur
Ku lihat tampak bahagia dari wajah istriku,
Ditambah bercanda dan tertawa anak-anakku.
Aku bukan orang dengan segudang harta,
Aku juga bukan orang dengan segudang talenta.
Ku hanya kepala keluarga dari desa,
Rumahku pun sangat sederhana.
Dan jauh dari indahnya emas dan permata,
Namun, inilah yang membuat hidupku bahagia.
Memiliki semuanya dengan hati dan jiwa yang bersahaja,
Anak-anak dan istriku contohnya.
Mereka tak banyak menuntut dan meminta,
Itulah yang membuat aku tersenyum setiap harinya.
Jangan merasa kurang akan semua yang didapatkan,
Syukuri semua yang maha kuasa berikan.
Dalam hidup memang butuh pengorbanan,
Namun kuasa-Nya lah yang menjadi keputusan.
Syukuri nikmat kehidupan dari tuhan,
Sehingga kita akan memperoleh indahnya bahtera dalam kehidupan.
6. Bukan Seekor Burung
Aku bukanlah seekor burung,
Dengan kedua sayapku.
Aku bisa langsung melesat ke angkasa luas,
Tanpa aku merasa takut akan terjatuh.
Aku bukanlah seekor burung,
Yang bisa terbang melintasi dunia.
Sejauh yang aku inginkan,
Kemana pun aku pergi.
Aku bukanlah seekor burung,
Yang bebas bertengger dimana saja.
Dan pergi kapan saja,
Sesuka hatiku.
7. Semangat
Kicauan burung kenari di pagi hari,
Seakan bersenandung merdu.
Bak penyejuk hati,
Raga pun terisi semangat baru,
Yang dulu sempat pupus ditelan waktu.
Indah…
Itu yang kini kurasa,
Menyempurnakan diri dalam jiwa yang suci.
Menyatu dengan beningnya embun pagi,
Ketika matahari mulai terbit lagi
8. Menggenggam Asa
Tak kunjung usai,
Berkelana setiap hari.
Lara, acap menderita hati,
Menembus puncak.
Dengan pilihan jalan mengacak
Menggenggam asa,
Keluh kesah tak akan ada.
Menatap keluarga tersenyum merona,
Melahap hidangan seadanya.
9. Mimpi
Jika hatimu terasa gundah,
Berbaringlah dalam kesunyianmu.
Jika hatimu tak lekas cerah,
Pejamkan matamu dan tidurlah,
Bawa dirimu terbang dan melayang.
Dalam indah dunia mimpi,
Jika hatimu telah riang.
Buka mata dan bangkitlah dari mimpimu,
Karena ada orang-orang yang menantimu.
10. Perjuanganku
Sejak awal aku memulai mengenal dunia,
Sejak itu juga aku memulai memahami arti hidup.
Banyak kisah yang telah aku lewati,
Demi mengejar impian.
Semua kisah itu tak dapat aku lupakan dari memoriku,
Tentang perjuangan kehidupanku untuk meraih impianku.
Walau banyak rintangan yang harus dihadapi,
Namun, bukan itu yang membuatku harus menyerah.
Karena kehidupan ini butuh kerja keras dan pengorbanan yang luar biasa,
Maka itu tak ada kata menyerah sebelum mencapai impian yang penuh harapan.
***
Itulah kumpulan renungan puisi kehidupan.
Temukan artikel menarik lainnya seputar puisi hanya di artikel.rumah123.com.
Agar tak ketinggalan berita terbaru, sekarang kamu bisa mengikuti Google News kami.
Yuk, segera wujudkan keinginan untuk memiliki rumah impian bersama Rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu.