Berapa Sih Tinggi Ideal Rumah? Ini 5 Faktor untuk Menentukan Ketinggian Plafon Hunian
Tinggi plafom atau langit-langit menjadi salah satu faktor dari kenyamanan di dalam rumah.
Sebab, bagian rumah ini membatasi bagian ruangan ruangan dengan atap rumah.
Untuk itu, tinggi plafon rumah yang tepat akan membuat rumah menjadi nyaman.
Namun, untuk menentukan tinggi ideal rumah ada beberapa faktor yang harus kamu perhatikan, yakni:
Iklim
Iklim menjadi pertimbangan utama dalam menentukan tinggi ideal plafon rumah.
Pada daerah dengan cuaca tropis atau panas, tinggi ideal rumah yang tepat berada di kisaran empat hingga tujuh meter.
Hal ini bertujuan untuk memperlancar sirkulasi udara di rumah sehingga tidak lembap.
Selain itu, tinggi plafon rumah yang ideal juga akan memberikan kesejukan dengan menurunkan suhu ruangan.
Sementara, untuk yang berada di iklim, biasanya hunian akan menggunakan plafon rendah yang tingginya hanya 240-250 cm.
Estetika
Penentuan tinggi plafon juga sering kali didasarkan pada estetika, yang merupakan selera dan keindahan dari plafonnya.
Namun, penting untuk menghadirkan plafon yang juga proporsional.
Misalnya, ruangan yang luas seperti ruang keluarga sebaiknya menggunakan plafon tinggi agar ruangan tak lembap.
Tinggi ideal plafon di ruangan ini biasanya sekitar tiga hingga enam meter dengan tetap memperhatikan proporsi luas ruang.
Baca Juga: 17 Inspirasi Desain Plafon Minimalis, Modern, dan Klasik | Mau Pilih yang Mana?
Luas Ruangan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, proporsional dapat dihitung berdasarkan ukuran ruang.
Untuk itu, ada rumus sederhana dalam menghitung tinggi ideal rumah, yakni (panjang + lebar) /2.
Misalnya sebuah ruangan berukuran berukuran 3×4 meter, maka tinggi ideal untuk plafonnya adalah (3+4) /2 = 3,5 meter.
Jadi, semakin besar sebuah ruangan, maka semakin tinggi pula langit-langitnya.
Plafon juga harus selalu lebih tinggi daripada lebar ruangan.
Bila tak diimbangi dengan plafon yang tinggi, maka ruangan besar akan tampak seperti lorong yang pengap.
Fungsi
Berdasarkan fungsinya, ketinggian plafon juga harus mempertimbangkan dua hal.
Pertama, fungsi untuk menutupi instalasi yang berada di bawah atap (listrik, seperti kabel, lampu, dan struktur atap).
Biasanya, ketinggian plafon akan disesuaikan dengan barang-barang yang ingin ditutupi.
Kedua, fungsi plafon sebagai dekorasi atau estetika yang disesuaikan dari desain ruangan yang dibuat untuk memaksimalkan keindahan dan keselarasan.
Void atau Loft
Bila kamu membangun rumah dua lantai atau lebih, plafon yang tinggi akan tercipta dengan sendirinya.
Sebab, biasanya akan ada void, sebuah ruang yang sengaja dibiarkan kosong di lantai dua sehingga pandangan dapat langsung terarah ke plafon lantai dua.
Void juga dapat diartikan sebagai ruang terbuka tanpa atap di bagian rumah yang mempunyai satu akses, yaitu dari depan.
Pada banyak perumahan, rumah biasanya akan dikelilingi tembok, baik di kiri, kanan, dan belakang.
Untuk itu, kehadiran void akan menjadi hal yang vital, entah berada di bagian belakang maupun samping rumah.
Hal itu bertujuan agar sirkulasi udara dan cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah.
Setelah mengetahui lima faktor di atas, kamu akan bisa menentukan ketinggian plafon yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu.
Baca Juga: 12 Inspirasi Plafon Kayu Minimalis yang Bikin Hunian Terlihat Nyaman
Jangan lupa kunjungi artikel.rumah123.com untuk dapatkan artikel menarik lainnya seputar properti.
Kamu juga bisa mencari properti yang sesuai kebutuhanmu seperti Vivaldi Residence hanya di www.rumah123.com.