Airbnb Tawarkan Hunian Gratis Bagi Mereka yang Kena Peraturan Presiden Donald Trump
CEO dan co-founder Airbnb, Brian Chesky mengumumkan kalau perusahaannya akan menawarkan hunian gratis bagi para “pengungsi atau siapa saja yang tidak boleh masuk ke Amerika Serikat”.
Hal ini dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menandatangani peraturan baru yang melarang Amerika Serikat untuk menerima pengungsi dalam 120 hari.
Baca juga: Stadion Baru Chelsea Akan Saingi Rival Klasik Arsenal
Semua perjalanan dari tujuh negara yaitu Suriah, Iran, Irak, Sudah, Yaman, Somalia, dan Libya diberhentikan selama 90 hari.
Setelah Trump menandatangani hal ini, Chesky langsung berkicau via akun media sosial Twitter. “Tidak mengijinkan negara atau pengungsi masuk Amerika itu tidak benar dan kita harus mendukung mereka yang kena dampak.”
Baca juga: 15 Tempat Paling Warna Warni dan Instagramable (Bagian 3)
“Airbnb akan menyediakan hunian gratis untuk pengungsi dan mereka yang tidak bisa masuk ke AS. Jangan ke mana-mana untuk informasi lebih lanjut, hubungi saya jika kamu membutuhkan hunian.”
“Jika kamu bisa menjadi tuan rumah para pengungsi via Airbnb, kamu bisa masuk ke situs ini.”
Baca juga: 15 Tempat Paling Warna Warni dan Instagramable (Bagian 2)
Tiga kicauan ini langsung terlihat di akun pribadi milik Chesky. Meski info detil soal hunian gratis belum jelas, Chesky meminta para followers di Twitter-nya untuk menghubungi dia jika membutuhkannya segara.
Sementara itu, laman resmi Airbnb menyatakan, “Jika dibutuhkan, kami akan menghubungi kamu dalam beberapa hari untuk memastikan ketersediaan dan meminta dukungan kalian.”
Baca juga: 15 Tempat Paling Warna Warni dan Instagramable (Bagian 1)
Airbnb merupakan laman marketplace untuk homestay yang ingin memasarkan huniannya dan juga pelanggan yang ingin menyewa properti seperti rumah, apartemen, atau villa dengan jangka waktu singkat.
Airbnb berdiri pada 2008. Perusahaan ini bersifat privat dan berkantor pusat di San Francisco, Amerika Serikat. Pada Oktober 2016, Airbnb memiliki daftar 2 juta properti yang tersebar di 34 ribu kota dan 191 negara.