Potret Desain Interior Bandara Nusantara IKN, Sangat Megah!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendarat perdana di Bandara Nusantara IKN menggunakan Pesawat Kepresidenan RJ-85 pada Selasa (24/9).
Jokowi mengapresiasi Gedung Bandara Nusantara setelah berkeliling melihat fasilitas-fasilitas dan memastikan kelayakan, serta penyelesaian pembangunan lebih lanjut.
“Alhamdulillah ini pendaratan yang pertama, semuanya berjalan dengan baik dan lancar Dan ini adalah pertama kali saya turun di Bandara Nusantara,” tutur Jokowi.
Gedung Bandara Nusantara dibangun dengan memanfaatkan sejumlah teknologi pendukung dan strategi penanganan untuk memastikan hasilnya optimal.
Salah satu teknologi yang digunakan adalah Building Information Modeling (BIM) untuk mempercepat proses perhitungan pekerjaan.
Gedungnya juga dibangun menggunakan material yang terbilang langka, yakni lightone (walline) sebagai pelapis dinding interior dan fasad dan bitumen pada bagian atap.
Potret Desain Interior Bandara Nusantara IKN
1. Tampak Luar
Terminal VVIP dan Terminal VIP Bandara Nusantara IKN yang memiliki luas 7.350 meter persegi dirancang dengan konsep arsitektur yang mengadopsi langgam perisai suku Dayak, yaitu talawang.
2. Fasad
Mengusung bentuk talawang, bentuk unik gedung Bandara Nusantara tak hanya terlihat dari bagian atasnya, tapi juga sampingnya.
3. Ruang Meeting
Seperti inilah potret ruang meeting yang terdapat di Bandara Nusantara.
Ruangan berbentuk memanjang tersebut akan dilengkapi dengan meja panjang.
4. Ruang Pertemuan
Selain ruang meeting, juga ada ruang pertemuan dengan desain menarik.
Di ruangan ini, kursi ditata melingkar mengelilingi karpet.
Kemudian di sisi belakangnya terdapat hiasan kepulauan Indonesia.
Progres Bandara Nusantara
Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menjelaskan bahwa Hutama Karya mengerjakan pembangunan fasilitas sisi darat.
Hal tersebut mencakup pengerjaan infrastruktur (drainase, pedestrian, jalan akses, dan embung), Menara Pengawas dan kantor Administrasi Airnav, Gedung Administrasi dan Operasional, Gedung PKP-PK, dan Fasilitas Meteorologi.
Selain itu juga ada Bangunan Genset/MPH, Rumah Pompa dan GWT, Kargo, Sewage Treatment plant (STP), Bangunan TPS Terpadu, Fasilitas Peribadatan, Rumah Dinas tipe 36, 70, dan 120, serta Pos Pemeriksaan Sisi Udara.
“Progres pengerjaan secara keseluruhan telah mencapai 80,6 persen dan ditargetkan beroperasi secara menyeluruh pada bulan Desember 2024 mendatang,” tutur Adjib.
Adjib turut menjelaskan bahwa pembebasan lahan dan curah hujan tinggi menjadi tantangan sendiri dalam penyelesaian proyek secara keseluruhan mengingat target penyelesaiannya tujuh bulan sejak proyek dimulai.
Hutama Karya membentuk tim khusus pembebasan lahan yang terdiri dari berbagai pihak terkait, termasuk jajaran pemerintahan, aparat keamanan, kementerian, dan para tokoh desa.
Kemudian untuk memantau curah hujan yang tinggi, perseroan bekerja sama dengan BMKG untuk menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Selain itu, ada peningkatan jumlah sumber daya alat dan tenaga kerja hingga dua kali lipat untuk memastikan setiap tahapan pekerjaan dapat diselesaikan secara cepat dan efisien.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai target dengan menjaga standar kualitas dan keselamatan kerja guna mendukung kelancaran aktivitas serta mobilitas di IKN nantinya, kata Adjib.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Dapatkan hunian impianmu di Rumah123 karena #SemuaAdaDisini!