Tukang Borongan atau Harian, Mana yang Lebih Baik Dipakai?
Saat hendak membangun atau merenovasi rumah, kita kerap bingung untuk memakai tukang borongan atau harian. Simak perbandingannya di sini!
Salah satu faktor penting ketika membangun rumah adalah memilih jasa tukang bangunan.
Ada 2 jenis tukang bangunan, yakni tukang bangunan harian dan borongan.
Menentukan tukang bangunan yang tepat sudah pasti akan membuat pembangunan rumah menjadi efisien dan hemat biaya karena biaya tukang merupakan salah satu biaya yang paling besar dalam anggaran pembangunan rumah.
Nah, lebih baik memilih tukang borongan atau harian?
Simak artikel perbandingan di bawah ini untuk menentukan yang terbaik!
Tukang Bangunan Harian
Tukang bangunan harian adalah tukang bangunan yang dibayar dengan sistem harian dan tanpa badan organisasi.
Perbedaan yang mendasar antara tukang bangunan harian dan tukang bangunan borongan adalah sistem pembayarannya.
Biasanya tukang bangunan harian dibayar per hari kerja, sedangkan tukang bangunan borongan dibayar dengan sistem hitung bangunan per meter persegi.
Tentu saja tukang bangunan harian memiliki tarif yang berbeda beda, biasanya disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan keahliannya.
Misalkan, tukang bangunan yang mampu mengoperasikan alat berat tentu harga jasanya lebih mahal dibandingkan pekerja biasa yang hanya mampu menguruk tanah / mengerjakan cor-coran.
Biaya Tukang Harian
Harga rata rata tukang bangunan dari segala jenis harian biasanya mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 220.000, dengan rata-rata harga jasa tukang bangunan sekitar Rp180.000 sehari.
Untuk menentukan biaya tukang bangunan harian caranya cukup mudah, tinggal dikalikan saja jumlah tukang dengan hari kerjanya.
Semisal, untuk renovasi total rumah berukuran 200 meter persegi dibutuhkan sekitar 12 tukang bangunan untuk menyelesaikannya selama 6 bulan sehingga bisa didapatkan simulasi sebagai berikut
Biaya Tukang = Upah Rata Rata x Jumlah Tukang x Hari Kerja
Rumah 200 Meter = Rp180.000 x 12 x 180 = Rp388.800.000
Untuk melakukan renovasi rumah secara total dengan ukuran 200 meter persegi selama 6 bulan dengan menggunakan tukang bangunan harian akan dibutuhkan biaya tukang sebesar Rp388.000.000.
Jasa Tukang Bangunan Borongan
Berbeda dengan tukang bangunan harian, tukang bangunan borongan tidak dihitung berdasarkan hari mereka kerja.
Melainkan berdasarkan luas bangunan yang akan dibangun, sehingga perhitungannya rupiah per meter persegi, bukan per hari kerja.
Selain itu ada dua jenis borongan yakni borongan tenaga dan borongan lengkap.
Untuk borongan tenaga, kontraktor pemborong hanya menyediakan jasa borongan tukang saja tidak dengan bahan bangunannya.
Sedangkan untuk borongan lengkap, kontraktor pemborong menyediakan juga bahan material pembangunan.
Biaya Tukang Borongan
Sebagai ilustrasi, rata-rata harga borongan tukang bangunan (jasa saja) untuk rumah di Jabodetabek adalah sekitar Rp1.500.000 / m2 .
Nah, untuk rumah ukuran 200 meter persegi akan didapatkan ilustrasi sebagai berikut
Biaya Tukang Borongan = Harga Jasa Tukang Keseluruhan x Meter Persegi
Rumah 200 meter persegi = 1.500.000 x 200 = Rp 300.000.000
Lebih Baik Tukang Borongan atau Harian?
Apabila melihat ilustrasi di atas, tentu saja harga tukang bangunan harian lebih mahal sekitar Rp88.000.000 dibandingkan dengan tukang bangunan borongan untuk renovasi rumah ukuran 200 meter persegi.
Namun begitu, dari segi kualitas, tukang bangunan harian biasanya lebih detail dan pekerjaannya lebih berkualitas.
Selain itu tukang bangunan harian bisa dipilih berdasarkan keahliannya masing masing.
Misalkan spesialis pasang lantai pekerjaannya hanya memasang lantai, spesialis perkabelan hanya akan memasang kelistrikan rumah dan lain sebagainya.
Tentu saja dengan spesialisasi kerja seperti ini membuat kualitas bangunan yang dihasilkan oleh tukang bangunan harian akan lebih baik.
Berbeda dengan tukang borongan yang biasanya bekerja dituntut oleh waktu dan target sehingga hasilnya biasanya kurang rapi dibandingkan dengan tukang bangunan harian.
Lalu, tukang harian atau borongan, apa yang sebaiknya dipilih?
Hal ini tentu saja kembali lagi ke bujet yang kamu miliki.
Jika bujet bukan permasalahan untuk kamu, lebih baik menggunakan sistem tukang bangunan harian dan menunjuk orang kepercayaan untuk mengatur semua tukang bangunan yang telah kamu sewa tersebut.
Namun apabila kamu terbentur bujet yang mepet, bisa menggunakan tukang bangunan borongan, tentunya kamu harus cermat memilih pemborong ya!
Jangan asal murah dan pastikan bangunannya kokoh dan berkualitas!
***
Jadi, tukang borongan atau harian, kamu pilih yang mana?
Temukan informasi menarik seputar properti, selengkapnya di artikel.rumah123.com dan Google News Rumah123 sekarang juga!
Wujudkan rumah impian bersama Morizen at Summarecon Bekasi selengkapnya di Rumah123.com dan 99.co, yang pastinya #AdaBuatKamu!