Inilah 3 Strategi Kementerian PUPR untuk Mengatasi Backlog Perumahan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki strategi untuk mengatasi backlog perumahan.
Namun, menurut Iwan Suprijanto selalu Direktur Jenderal (Dirjen) PUPR, salah satu kunci penting dalam penanganan kurangnya kebutuhan hunian untuk masyarakat adalah kolaborasi pemangku kepentingan di bidang perumahan.
Misalnya, kerja sama mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengembang, perbankan, masyarakat, serta kepedulian sosial sektor swasta.
“Dari data Susenas tahun 2023 backlog kepemilikan rumah telah mengalami penurunan dari sebelumnya pada tahun 2020 sebesar 12,75 juta menjadi 9,9 juta unit sedangkan persentase dan jumlah rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap hunian yang layak juga mengalami penurunan dari tahun 2020 sebesar 29,4 juta menjadi 26,9 juta rumah tangga,” kata Iwan dikutip dari detik.com.
Strategi PUPR Mengatasi Backlog Perumahan
Dalam penuturannya, Iwan Suprijanto mengatakan terus menjalankan kebijakan dan melaksanakan berbagai strategi dalam program perumahan selama 2020—2024.
Tujuannya tiada lain untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan rumah layak huni, termasuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang bekerja di sektor informal agar dapat merasakan manfaat dari program perumahan di Indonesia.
Lantas, apa saja strategi Kementerian PUPR untuk mengatasi backlog perumahan?
1. Program Sejuta Rumah
Kementerian PUPR akan terus mengoptimalkan penyediaan rumah layak huni dengan melanjutkan Program Sejuta Rumah.
Sebagai informasi, program ini mulai dicanangkan pada 2015 lalu hingga kini.
2. Sistem Regulasi yang Harmonis
Program selanjutnya adalah memanfaatkan teknologi dan meningkatkan koordinasi untuk mendukung kolaborasi antar-stakeholder.
Hal ini juga sebagai langkah untuk memperkuat Program Sejuta Rumah.
3. Mempercepat Penyediaan Rumah Layak Huni
Percepatan penyediaan rumah layak huni ini dikabarkan bakal melalui implementasi skema penyediaan perumahan yang inovatif.
“Kami juga mendorong inovasi bidang perumahan seperti pembangunan hunian berkelanjutan dan Ruman Inti Tumbuh Tahan Gempat (RITTA) dengan kolaborasi multi stakeholder melalui pendanaan CSR,” sebut Iwan.
Dengan begitu, kata Iwan, masyarakat berpenghasilan rendah dapat mengembangkan unit rumah sesuai kebutuhan keluarganya, tetapi struktur rumah yang dibangun sudah tahan gempa.
***
Itulah informasi perihal strategi Kementrian PUPR untuk mengatasi backlog perumahan.
Untuk mengetahui ulasan detail dan komprehensif mengenai backlog hunian dan rumah layak huni, kamu bisa mengunduh 99 Magazine edisi 10 secara gratis di sini!
Baca informasi menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.
Apabila kamu memiliki pertanyaan seputar rumah, inilah saatnya buat ngobrolin properti di laman Teras123.
Ya, dapatkan trik dan tips seputar hunian sekaligus rekomendasi properti terbaik hanya di Rumah123 karena #SemuaADAdiSini.