OK
Panduan

Rumah Dua Pohon, Hunian Tumbuh yang Dirancang Selaras dengan Alam. Tidak Perlu Menebang Pohon

19 Juli 2022 · 4 min read Author: Adhitya Putra

fasad rumah dua pohon

(Foto: Ocky Hermanto / Rumah123.com)

Memilih  tetap mempertahankan pohon berusia puluhan tahun, membuat Rumah Dua Pohon menjadi hunian yang homey dan estetik.  Yuk, simak ulasan lengkapnya!

Hunian tapak ini merupakan sebuah rumah tumbuh yang dibangun dengan merespon kondisi lahan tanah yang ada.

Beberapa waktu lalu, Redaksi Rumah123.com sempat mengobrol dengan pemilik Rumah Dua Pohoh yakni Yudhi Puspa Tia.

Wanita yang akrab disapa Tia itu menceritakan, pada tahun 2010, ia dan suami membeli sebuah kavling seluas 220 meter persegi di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Tumbuh besar di daerah itu, membuat Tia paham benar dengan kondisi lingkungan di sekitar lahan yang dibeli.

Awalnya di  lahan tersebut, terdapat beberapa pohon mangga dan rambutan yang sudah berusia puluh tahun.

Kemudian mereka bersepakat, untuk tetap mempertahankan pohon-pohon tersebut dan tak banyak mengubah bentuk lahan.

“Inspirasi utamanya itu dari kondisi lahan. Karena kami ingin mempertahankan pohon-pohon yang sudah ada, jadi denah dan layout bangunan menyesuaikan dengannya,” katanya.

Oleh sebab itu, pemilik rumah menyebut hunian ini dengan Rumah Dua Pohon, karena ada pohon mangga di depan, dan pohon rambutan di tengah bangunan.

Desain Rumah Dua Pohon yang  Simpel dan Selaras dengan Alam

studio ruang kerja pemilik rumah dua pohon

(Foto: Ocky Hermanto / Rumah123.com)

Menilik desainnya, ada dua hal yang kental terasa pada rancangan hunian ini, yakni simple namun terkesan impactful.

Pemilik rumah mengatakan, hal itu disebabkan karena mereka lebih menekankan pada bentuk desain sederhana, namun kuat secara karakter.

Meskipun Tia dan sang suami menginginkan rumah modern, akan tetapi mereka juga mendambakan hunian dengan nuansa natural yang kental.

Ia dan pasangannya merasa lebih nyaman bila Rumah Dua Pohon didesain untuk bisa selaras dengan alam.

Oleh karena itu, rumah ini banyak menggunakan material bangunan tropis, seperti kayu dan pengaplikasian semen ekspos.

Pada bagian lantai dan dinding di sejumlah ruangan, terlihat natural dengan aplikasi semen ekspos.

Tia mengaku bahwa penggunaan semen aci pada kedua bagian itu, didasari oleh tampilannya yang terkesan artsy namun berbiaya murah.

“Kami lebih senang menggunakan satu hingga dua material, untuk kemudian dibentuk menjadi sebuah ruang, sehingga memberikan karakter dan keunikan tersendiri,” ujarnya.

Sedangkan terkait penggunaan kayu, Tia mengatakan bila ia dan suami tertarik karena material itu termasuk unsur yang natural dan timeless.

“Rumah ini menjadi ekspresi personal kami, karena baik elemen eksterior maupun interior dipilih berdasarkan kesukaan kami,” ujarnya.

Tata Pencahayaan Rumah Dua Pohon

lantai dua rumah dua pohon

(Sumber: Ocky Hermanto / Rumah123.com)

Wanita lulusan program studi Arsitektur di Universitas Sebelas Maret ini, menjelaskan lebih lanjut menyoal pemilihan dekorasi interiornya.

Untuk bagian tata cahaya hunian, Rumah Dua Pohon dirancang agar bisa adaptif terhadap pencahayaan alami dari matahari siang.

“Semua ruangan, kami upayakan untuk mendapatkan akses ventilasi udara segar dan pencahayaan alami,” katanya lagi.

Bila di malah hari, rumah ini menggunakan general lighting dan indirect lighting berwarna warm white yang diletakkan pada bagian plafon.

Hal ini dilakukan guna menghadirkan ambience pencahayaan yang membuat rumah terasa homey dan juga estetik.

Selain itu, hunian ini juga banyak menghadirkan unsur hijau berupa tanaman tropis berbagai jenis.

Gunakan Perabot Jadul untuk Memperkuat Karakter

tata pencahayaan rumah dua pohon memadukan general lighting dengan indirect lighting

(Sumber: Ocky Hermanto / Rumah123.com)

Untuk menambahkan karakter hunian yang simple dan natural, pemilik Rumah Dua Pohon juga memadupadankan furnitur baru dan vintage alias jadul.

Perabot-perabot itu berasal dari kayu bekas peti kemas, maupun kayu bekas tebangan pohon besar.

Tia menceritakan, beberapa perabot bekas didapatkan dengan sengaja berburu barang kuno karena suka dengan desainnya yang simpel, namun timeless.

Contohnya saja, daun pintu jadul dari Madura yang terpasang di salah satu akses masuk bangunan.

“Kami sengaja memilih barang kuno, karena tidak semua orang punya. Dengan demikian, akan menambah karakter dari bangunan itu sendiri,” pungkasnya.

Nah, demikianlah cerita dari proses desain Rumah Dua Pohon, yang
banyak menghadirkan unsur natural dan selaras dengan alam ini.

Baca juga kisah perjuangan Yudhi Puspa Tia dan sang suami, dalam mewujudkan hunian impian mereka, hanya di artikel.rumah123.com.

Bila kamu ingin cari rumah impian, yuk, temukan beragam rekomendasi terbaiknya di Rumah123.com, karena kami #AdaBuatKamu.


Tag: ,


Adhitya Putra
Seorang jurnalis Rumah123.com yang sedang menekuni peran sebagai penulis konten.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA