OK
Panduan

6 Renungan Harian Katolik Berbagai Tema yang Menginspirasi

03 Nopember 2024 · 7 min read Author: Ilham Budhiman

renungan harian katolik

Renungan harian Katolik adalah sebuah refleksi singkat yang diambil dari alkitab untuk merenungkan, memaknai, dan menerapkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam agama Kristen, renungan harian dapat memperdalam hubungan kristiani dengan Tuhan, Property People.

Selain memperdalam hubungan dengan Tuhan, tujuan renungan harian Katolik antara lain untuk merenungkan sabda Tuhan, menyelami maknanya, dan menghayatinya dalam kehidupan.

Renungan Kristen juga membantu untuk melihat dunia dengan perspektif yang berbeda dan menyadari kehadiran Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.

Nah, bentuk renungan harian Katolik dapat beragam mulai dari merenungkannya melalui ayat Alkitab atau bacaan yang bertema spiritual lainnya.

Berikut renungan katolik hari ini berbagai tema tentang kehidupan dan menginspirasi melansir dari buku 100 Renungan Doa: Menjadikan Doa Lebih dari Sekadar Rutinitas beserta sumber lainnya.

6 Renungan Harian Katolik

1. Renungan Katolik Hari Ini

Mengasihi Sesama

Matius 22:37-39

“Jawab Yesus kepadanya: “”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Dalam bacaan hari ini, Yesus mengingatkan kita akan perintah yang terpenting dalam hidup: mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Kasih kepada Tuhan merupakan dasar dari iman kita dan sumber kekuatan kita dalam menjalani hidup. Kasih kepada sesama merupakan wujud nyata dari iman kita dan bukti nyata dari kasih Tuhan dalam diri kita.

Kasih kepada sesama bukan hanya sekedar perasaan atau kata-kata, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Kita harus mengasihi semua orang, tanpa memandang perbedaan latar belakang, suku, agama, atau status sosial. Kita harus saling membantu, saling memaafkan, dan saling menopang dalam suka dan duka.

Mengasihi sesama bukanlah hal yang mudah, terutama ketika kita menghadapi orang-orang yang sulit untuk dikasihi. Namun, Yesus mengingatkan kita bahwa kasih Tuhan jauh lebih besar dari kasih manusia. Tuhan mengasihi kita bahkan ketika kita tidak layak untuk dikasihi. Dia mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan kita kesempatan untuk memulai hidup yang baru.

Oleh karena itu, marilah kita belajar dari teladan Yesus dan mengasihi sesama dengan tulus ikhlas. Marilah kita saling menolong, saling memaafkan, dan saling menghargai. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan Kerajaan Allah di dunia ini.

Doa:

Ya Tuhan, bantulah kami untuk mengasihi Engkau dengan segenap hati, dan segenap jiwa kami, dan segenap akal budi kami. Bantulah kami juga untuk mengasihi sesama kami seperti diri kami sendiri. Ajari kami untuk saling menolong, saling memaafkan, dan saling menghargai. Amin.

2. Renungan Katolik

Untuk Tuhan

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang palung hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Matius 25: 40

Ayat bacaan:
Kejadian 44
Mazmur 22
Matius 25:31-46

Jika mau jujur pada di sendiri, kita bisa berkata melakukan kebaikan dan memberi kepada orang yang bisa membalas kebaikan itu pasti lebih mudah dibandingkan jika berbuat baik pada orang yang kita tahu tidak bisa membalas kebaikan Kita. Karena manusia pada dasarnya ingin dihargai dan dipandang.

Tapi Yesus mengajarkan untuk kita berbuat kebajikan kepada orang yang terhina yang artinya kemungkinan besar tidak bisa membalas atau bankan bisa mencaci saat apa yang dia harapkan tidak diberi. Yesus berkata saat kita lakukan itu berarti kita sudah melayani Tuhan sendiri.

Saat Yesus mengajarkan ini saya percaya Dia mau kita punya hati yang penuh kemurahan terhadap siapa saja, tanpa memandang status sosialnya.

Saya sudah mengalami bagaimana Tuhan memberi balasan berlipat ganda saat saya menolong orang yang kekurangan. Dan bisa saya saksikan Dia membalasnya hanya dalam hitungan hari saja.

3. Renungan Kristen Singkat

renungan harian katolik

Sumber: buku Intim: Renungan Harian 365 Hari

4. Renungan Kristen tentang Kehidupan

Pelangi sehabis Hujan

KEJADIAN 9:1-17

“Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan meliahatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di Bumi.” (Kejadian 9:16)

Kemunculan pelangi sehabis hujan mengingatkan kita kepada janji Tuhan yang pernah diucapkan-Nya kepada Nuh. Busur Allah (pelangi) yang menjadi tanda perjanjian bahwa Ia tidak akan memusnahkan bumi dengan air bah lagi. Tetapi penampakan pelangi di langit Grand Forks, North Dakota di bulan April 1997, justru menyajikan peristiwa sebaliknya. Sebelumya terjadi delapan kali badai, badai es, hujan musim semi dan salju yang mencair telah menenggelamkan hampir seluruh wilayah itu. Penduduk pun menderita!

Bencana hebat itu mendorong gereja-gereja setempat segera bertindak. Mereka bergandeng tangan menyalurkan berbagai bantuan. Seorang penduduk merasa tersentuh menerima bantuan tersebut. Semula ia sangat memusuhi gereja yang terletak di seberang rumahnya dan bahkan pernah mencoba merintangi pembangunan gereja tersebut. Namun ketika ia melihat bagaimana gereja memperhatikan orang-orang yang membutuhkan bantuan, dengan penuh rasa haru ia berkata, “Sekarang saya baru melihat gereja yang sesungguhnya.”

Penampakan pelangi tak hanya mengingatkan kita bahwa Tuhan telah menyelamatkan kita. Kehadiran pelangi juga dapat dimaknai bahwa sesungguhnya di sekitar kita masih begitu banyak orang-orang yang tidak mengenal Tuhan dan berjalan dalam kebinasaan, dan ini adalah bencana terbesar. Bencana hebat ini tentunya mendorong gereja untuk tidak “menyembunyikan diri” di balik kemegahan bangunan gereja. Kiranya melalui kebaikan dan kemurahan hati kita, dapat menjadi jalan bagi orang-orang untuk melihat dan menikmati janji keselamatan dari Tuhan.

5. Renungan Kristen yang Menginspirasi

renungan harian katolik

6. Renungan Kristen

Pentingnya Kerendahhatian

“Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata” Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” (Lukas 18:13)

Pada abad ke-19, seorang rahib Rusia mempunyai doa seperti ini: “Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah, kasihanilah saya, orang berdosa ini”. Doa itu sudah menjadi bagian dari dirinya sehingga itulah doa yang terus dipanjatkannya, Saya juga pernah membaca kisah tentang Karl Barth, salah seorang teolog terbesar abad ke-20 asal Swiss. Ia pernah berbicara kepada Hans Kung, seorang teolog Katolik, yang juga berasal dari Swiss. “Jadi Anda berpendapat bahwa saya beriman teguh. Saya sendiri tidak pernah mengaku bahwa saya mempunyai iman yang teguh. Dan kalau tiba waktunya saya harus menghadap Tuhanku, saya tidak akan tampil dengan perbuatan-perbuatanku, yaitu buku-buku ‘dogmatika’ku dalam keranjang di atas punggung. Semua malaikat di sana tentu akan tertawa. Namun saya juga tidak akan menyatakan, ‘Saya selalu memiliki maksud baik, saya mempunyai iman yang teguh’. Tidak! Hanya satu hal akan saya kemukakan, ‘Tuhan, bermurahhatilah kepadaku, orang berdosa yang malang ini”

Apakah doa yang dipanjatkan oleh kedua tokoh di atas adalah doa orang yang kurang mengenal kasih Allah dalam hidupnya? Tentu tidak. Doa ‘Tuhan, kasihanilah saya orang berdosa ini’ bukanlah doa orang yang kurang yakin akan kasih Tuhan dalam hidupnya, Namun, doa seperti ini adalah bentuk kerendahhatian kita di hadapan Tuhan. Itulah yang berkenan kepada Tuhan, dan itulah yang membuat Tuhan berkenan menjawab doa-doa kita.

Kita harus menghadap Tuhan dengan sikap merendahkan diri di hadapan-Nya. Kita harus senantiasa menyadari bahwa kita adalah manusia yang penuh dosa, yang diselamatkan hanya oleh anugerah-Nya. Karena itu, tidaklah pantas kita meninggikan diri di hadapan-Nya. Allah senang jika kita menghadap-Nya dengan mengakui segala kekurangan dan kelemahan kita serta memohon anugerah-Nya untuk melayakkan kita menghadap-Nya dalam doa kita. Itulah sebabnya, dalam setiap doa kita, kita harus menghadap-Nya dengan Kerendahhatian, seperti pemungut cukai yang berdosa, yang mengakui ketidaklayakannya di hadapan Tuhan. Justru karena pengakuannya itu, ia dibenarkan oleh Allah.

***

Itu dia renungan harian katolik.

Semoga artikel di atas bermanfaat untukmu, Property People.

Temukan informasi lainnya di artikel.rumah123.com.

Ikuti pula Google News Rumah123 untuk mendapatkan berita terkini.

Dapatkan kemudahan memiliki hunian di www.rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Referensi:

  • Ompusunggu, Harison. 2013. 100 Renungan Doa: Menjadikan Doa Lebih dari Sekadar Rutinitas. Penerbit ANDI.
  • Wijanarko, Jarot, Setiawati, Ester. 2016. Intim: Renungan Harian 365 Hari. Keluarga Indonesia Bahagia.
  • Tim Penulis RH. 2022. Renungan Harian®: Januari 2022. Yayasan Pelayanan Gloria.

**gambar cover: unsplash/Fa Barboza


Tag: ,


Ilham Budhiman

Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA