Waspada Jeratan Pinjol yang Meresahkan, Dampaknya Bisa Bikin Sulit Beli Rumah!
Masyarakat Indonesia perlu semakin mewaspadai penggunaan pinjol agar dampaknya tak merugikan. Jika gegabah dan tak disiplin menggunakan pinjol, bisa jadi masyarakat akan kesulitan membeli rumah secara kredit.
Banyak persepsi menyebutkan bahwa masyarakat milenial semakin kesulitan untuk beli rumah.
Tak hanya faktor gaya hidup, harga rumah yang semakin melonjak menjadi salah satu penyebabnya.
Ditambah saat ini, tak sedikit milenial yang terjerat pinjaman online (pinjol) yang membuat situasi semakin sulit.
Banyak pengajuan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang ditolak karena masyarakat mempunyai utang pinjol yang belum terbayarkan.
Lantas, apa yang bisa dilakukan masyarakat sebagai tindak pencegahan?
Dampak Jeratan Pinjol, Masyarakat Makin Sulit Beli Rumah
Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta, Arvin Iskandar mengatakan bahwa saat ini syarat KPR semakin ketat.
Bahkan, saking ketatnya, banyak pengajuan KPR masyarakat ditolak.
“Kalau dulu, pengajuan KPR banyak ditolak karena credit card, sekarang pengajuan KPR banyak ditolak karena calon debitur terlilit utang pinjol,” kata Arvin Iskandar sebagaimana dikutip dari Detik.com.
“Belum lagi terhadap status kerja konsumen yang berubah dari karyawan tetap menjadi kontrak,” ujarnya melanjutkan.
Oleh karena itu, pihaknya berharap ada solusi berupa dukungan kebijakan dari regulator dan perbankan bagi para pelaku industri properti.
Adapun caranya dengan memberikan relaksasi tanpa mengurangi upaya-upaya mitigasinya.
Hal senada pun disampaikan Wakil Ketua DPD REI DKI Jakarta Bidang Pembiayaan dan Perpajakan, David Iman Santosa.
David meminta pemegang otoritas terus berkoordinasi sehingga dapat menghasilkan terobosan berupa relaksasi pembiayaan yang tepat bagi pertumbuhan bisnis properti.
“Sektor properti terbukti sebagai growth drivers, pendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Industri Properti dalam Kacamata OJK
OJK sebagai organisasi yang bertugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, tetap memberikan dukungan terhadap pengembangan sektor properti dari sisi supply maupun demand.
Hal tersebut disampaikan oleh Woro Kusumaningrum, Peneliti Eksekutif, (Deputi Direktur) Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK.
Menurutnya perkembangan kredit properti pasca pandemi Covid-19 ditinjau dari sisi demand maupun supply terus menunjukkan pemulihan.
Dari sisi supply, kredit sektor Real Estate menunjukkan peningkatan. Hingga Januari 2023, suplai tumbuh sebesar 18,6% yoy.
Sejalan dengan itu, pertumbuhan kredit properti (demand) cenderung stabil di sepanjang periode pandemi dan masih tumbuh positif sebesar 7,38% yoy pada Jan 2023.
Lalu, pada Januari 2023, NPL sektor real estate tercatat 2,02% dan Kredit properti tercatat 2,29%.
Beli Rumah Mudah Tanpa Pinjol
Banyak orang yang menggunakan pinjol sebagai jalan pintas ketik ada dalam situasi terdesak tanpa memikirkan dampaknya.
Padahal, jika diperhatikan lebih dalam, kehadiran pinjol sebetulnya justru membawa lebih banyak kerugian daripada keuntungan.
Banyak ahli keuangan juga tidak merekomendasikan penggunaan pinjol untuk kebutuhan konsumtif, apalagi untuk beli rumah.
Daripada beli rumah pakai uang pinjol, lebih baik manfaatkan penawaran menarik dari program KPR Rumah123!
Ada banyak keuntungan KPR Rumah123.com yang bisa kamu dapatkan, seperti banyak pilihan bank, tenor panjang, pengajuan mudah, dan pilihan KPR lengkap.
Paling menarik yaitu kamu juga bisa mendapatkan cashback sebesar Rp5 juta, lo!
Yuk, coba cek sekarang juga dan dapatkan keuntungannya.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Temukan lebih banyak berita properti hanya di artikel.rumah123.com.
Agar tidak ketinggalan informasi terkini, ikuti Google News Rumah123.com.
Kamu berencana membeli rumah di Bekasi? Srimaya Residence bisa jadi opsi ideal.
Dengan harga mulai dari Rp400 jutaan, kamu sudah bisa mendapatkan hunian terbaik.
Yuk, kunjungi Rumah123.com yang pastinya selalu #AdaBuatKamu!