6 Infrastruktur Peninggalan Jepang di Indonesia, Bersejarah!
Sejumlah infrastruktur peninggalan Jepang di Indonesia ini memiliki nilai sejarah yang tinggi dan masih berdiri kokoh hingga sekarang!
Sebelum berhasil meraih kemerdekaan, Indonesia pernah berada di bawah masa pendudukan bangsa lain. Bukan hanya Belanda saja, melainkan juga Jepang.
Ya, Jepang sendiri diketahui pernah menjajah Indonesia selama 3,5 tahun.
Jika dibandingkan dengan Belanda sebagai salah satu negara yang menjajah Indonesia selama berpuluh-puluh tahun, masa pendudukan Jepang memang terhitung sebentar.
Namun, Jepang tetap meninggalkan sejumlah infrastruktur sebagai bukti bahwa bangsa tersebut pernah menjajah Indonesia.
Lantas, apa saja peninggalan Jepang di Indonesia? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasannya!
Peninggalan Jepang di Indonesia
1. Bandara Sugimanuru
Terletak di Pulau Mua, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, Bandara Sugimanuru berada di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan.
Bandara Sugimanuru dibangun Jepang untuk kepentingan militer, khususnya mendukung ekspansi Perang Pasifik.
Setelah masa kependudukan Jepang, bandara ini sempat terbengkalai.
Kemudian pada masa orde baru, Bandara Sugimanuru kembali beroperasi untuk penerbangan maskapai Merpati.
2. Bandara Frans Kaisiepo Biak
Bandar Udara Frans Kaisiepo terletak di Biak, Papua dan dinobatkan sebagai bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia, dengan panjang mencapai 3.570 meter.
Bandara Biak dibangun oleh Jepang pada tahun 1943 untuk pesawat tempur yang akan digunakan di Perang Pasifik kala itu.
3. Bandara Leo Wattimena
Bangunan peninggalan Jepang di Indonesia lainnya adalah Bandara Leo Wattimena.
Berlokasi di Morotai, Maluku Utara, Bandara Leo Wattimena dibangun oleh militer Jepang pada tahun 1942.
Di masa awal pembangunannya, bandara yang juga dikenal dengan nama Bandara Pitu ini memiliki dua landasan pacu.
Setelah sekutu berhasil mengambil alih Morotai dari Jepang, dibangun lima landasan pacu tambahan.
Dua di antaranya berfungsi sebagai landasan pacu dan tiga lainnya sebagai lahan parkir pesawat militer.
4. Selokan Mataram
Selokan Mataram merupakan saluran irigasi yang dibangun di masa Sultan Hamengkubuwono IX dengan dana dari pemerintah militer Jepang pada 1942.
Kala itu, Sultan Yogyakarta memilih untuk kooperatif dengan pemerintah Jepang dan meminta dana untuk membangun saluran irigasi yang mampu mengalirkan air ke Sleman.
Berkat kehadiran Selokan Mataran, banyak warga Yogyakarta yang terhindar dari sistem kerja paksa yang diterapkan oleh pemerintah Jepang.
5. Benteng Jepang Anoi Itam Sabang
Peninggalan Jepang di Indonesia yang satu ini berupa bangunan benteng.
Benteng Anoi Itam atau yang lebih dikenal sebagai Benteng Jepang dibangun antara tahun 1942 hingga 1945.
Dulunya, benteng ini digunakan untuk menyimpan berbagai senjata milik armada Jepang.
6. Gua Jepang Bukittinggi
Terletak di kota Bukittinggi, goa peninggalan Jepang di Indonesia ini sebenarnya merupakan bunker yang dibangun dengan sistem kerja paksa atau romusha.
Ada 20 terowongan yang terdapat di bunker Jepang ini.
Dulunya, terowongan tersebut digunakan sebagai tempat penyimpanan amunisi, ruang penyiksaan, ruang penyerangan, hingga penjara.
***
Itulah daftar peninggalan Jepang di Indonesia.
Semoga artikel ini bisa menambah wawasanmu, ya!
Baca juga ulasan menarik lainnya hanya di Artikel Rumah123.com.
Jangan lupa ikuti terus akun Google News kami untuk mendapatkan berita terbaru, ya!
Bagi Property People yang sedang mencari hunian terbaik temukan selengkapnya di Rumah123.com, yuk!
Dapatkan berbagai kemudahan untuk memiliki hunian impian karena kami selalu #AdaBuatKamu.