PUPR Lakukan Pemetaan Risiko Pembangunan Perumahan, Inginkan Hunian Berkualitas!
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lewat Direktorat Jenderal Perumahan melakukan pemetaan risiko pembangunan perumahan sebagai salah satu langkah agar kualitas hunian terus terjaga.
Dari banyaknya program pembangunan perumahan, pemerintah menyadari potensi risiko yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Maka dari itu, Dirjen Perumahan terus melakukan berbagai upaya pencegahan sekaligus pemetaan profil risiko supaya bisa diantisipasi.
“Kami berupaya agar risiko yang mungkin terjadi di Direktorat Jenderal Perumahan bisa dipetakan sehingga pelaksanaan pembangunan bisa berjalan dengan baik. Hal ini merupakan bagian dari manajemen risiko sehingga hasil pembangunan bisa dilaksanakan secara optimal dan dinikmati oleh masyarakat,” kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dikutip antaranews.com.
Lebih lanjut, Iwan Suprijanto menyebut bahwa perlu ada upaya berkelanjutan dalam memitigasi risiko yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di Ditjen Perumahan.
Adapun beberapa profil risiko yang dimaksud di antaranya adalah risiko kinerja, risiko layanan, risiko kecelakaan kerja hingga risiko reputasi.
7 Kunci Pengelolan Risiko Pembangunan Perumahan Menurut Pemerintah
Terdapat tujuh kunci pengelolaan risiko pembangunan yang diterapkan oleh Dirjen Perumahan.
Ketujuh kunci tersebut adalah Tepat Waktu, Tepat Mutu, Tepat Biaya, Tepat Administrasi, Tepat Manfaat, Tanpa Temuan, dan Tanpa Pengaduan.
“Kami ingin hasil pembangunan perumahan yang dilaksanakan Kementerian PUPR benar-benar berkualitas dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik,” ucap Iwan Suprijanto.
Iwan pun menggunakan tiga pendekatan berbeda demi terwujudnya pembangunan perumahan yang baik.
Pendekatan pertama adalah pendekatan struktural dengan cara membentuk unit kerja yang menangani upaya pencegahan tindak korupsi, menyusun sistem informasi, dan membangun regulasi yang lebih detail.
Sementara pendekatan kedua lebih menekankan pada kultural, yaitu melakukan perubahan budaya kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perumahan.
Terakhir adalah pendekatan spiritual dengan mengarahkan kepada seluruh pegawai untuk meluruskan niat dalam menjalankan tugas.
Diadakannya kegiatan-kegiatan spiritual juga termasuk langkah yang akan ditempuh guna meningkatkan keimanan pegawai di lingkungan Dirjen Perumahan.
“Kami ingin agar para pegawai di Direktorat Jenderal Perumahan, Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Satuan Kerja Penyediaan Perumahan di seluruh Provinsi dapat memahami dan melaksanakan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing serta meluruskan niat dengan berkomitmen dan semangat membangun lingkungan kerja yang berintegritas dan antikorupsi,” tutur Iwan.
***
Itulah informasi mengenai pemetaan risiko pembangunan perumahan dari Kementerian PUPR, Property People.
Baca informasi menarik lainnya hanya di artikel.rumah123.com.
Jika punya pertanyaan seputar rumah, gabung di forum ngobrolin properti dengan klik laman Teras123.
Dapatkan trik dan tips seputar hunian sekaligus rekomendasi properti terbaik hanya di Rumah123 karena #SemuaADAdiSini.