OK
Panduan

Pasokan Ruang Perkantoran di Jakarta Oversupply, Ini Tanggapan REI

03 Nopember 2024 · 3 min read Author: Ilham Budhiman

perkantoran di Jakarta

Pasokan ruang perkantoran di Jakarta tepatnya di Central Business District (CBD) akan makin oversupply menyusul bertambahnya pasokan baru di tahun ini.

Berdasarkan laporan dari konsultan properti, tahun ini ada beberapa pasokan baru yang diproyesikan masuk pasar.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie menyatakan bahwa subsektor perkantoran dinilai sulit untuk bangkit.

Hal ini berbeda dengan subsektor properti lainnya seperti rumah, ritel, atau hotel.

Jenis properti tersebut perlahan mulai bergairah pascapandemi Covid-19, Property People.

“Tapi, perkantoran dan apartemen ini masih lemah, kami perkirakan sampai 2 tahun lagi masih perlu lihat pertumbuhannya seperti apa,” kata Hari melansir Bisnis.com.

Lantas, bagaimana proyeksi gedung perkantoran di CBD Jakarta?

Pasokan Perkantoran Jakarta Oversupply

Sumber: cushmanwakefield.com

Menurut laporan Colliers Indonesia, pasokan perkantoran di Jakarta bakal bertambah seiring dengan adanya proyek baru.

Apalagi, pada tahun 2022, pasokan gedung perkantoran juga bertambah dengan adanya gedung perkantoran di Central Business District (CBD) yaitu PNM Tower (Office One) dan Menara BRI.

Adapun total pasokan ruang kantor di CBD sebesar 7,04 juta meter persegi dengan tingkat hunian sebesar 74,7 persen.

Head of Research Colliers Ferry Salanto mengatakan ada beberapa sentimen negatif yang memperlambat penyerapan ruang perkantoran di Jakarta, salah satunya jelang tahun politik.

Namun demikian, pengembang juga terus berupaya untuk meningkatkan penyerapan pada semester I/2023.

Proyeksi Colliers, pasokan kumulatif akan meningkat 2 persen per tahun pada 2023-2025.

Pada 2023, terlihat ada 5 proyek yang tengah dikerjakan di area CBD Jakarta.

Dengan pasokan tambahan yang besar maka kekosongan ruang perkantoran diperkirakan akan naik sekitar 2 basis poin.

“Namun, kekosongan secara keseluruhan diperkirakan turun sebesar 0,1 basis poin per tahun antara tahun 2023 dan 2025,” ujarnya.

Kenaikan Harga Sewa

Sumber: Okezone.com

Di tengah tingginya pasokan ruang perkantoran, Colliers menyatakan bahwa pengembang properti harus hati-hati untuk menentukan harga sewa perkantoran.

Kenaikan harga sewa dinilai belum tepat sehingga pengembang harus merencanakannya dengan hati-hati.

Hanya saja, harga sewa diperkirakan akan naik 5 persen hingga 6 persen per tahun dari 2023 hingga 2025.

Sementara itu, masih melansir Bisnis.com, berikut daftar gedung perkantoran baru di CBD Jakarta:

  1. T Tower di Gatot Subroto seluas 24.000 meter persegi
  2. Rajawali Place (St Regis Office Tower) di Rasuna Said seluas 40.000 meter persegi
  3. Autograph Tower (within Thamrin Nine Complex) di Thamrin seluas 84,267 meter persegi
  4. Luminary Tower (within Thamrin Nine Complex) di Thamrin seluas 40.565 meter persegi
  5. Jakarta MORI Tower di Sudirman seluas 96.000 meter persegi

***

Semoga informasi tersebut bermanfaat, Property People.

Temukan berita menarik seputar properti hanya di artikel.rumah123.com.

Cek juga artikel seputar gaya hidup melalui Google News, ya.

Nah, kalau kamu sedang cari rumah impian, pastikan cek sekarang juga lewat Rumah123.com

Dapatkan kemudahan memiliki hunian untuk keluarga karena kami selalu #AdaBuatKamu.


Tag: , ,


Ilham Budhiman

Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Selengkapnya

IKLAN

Tutup iklan
×

SCROLL UNTUK TERUS MEMBACA